Kue Bulan pun rata-rata TIDAK memakai minyak babi. Dari baunya saja bisa ketahuan. Nah, kalau makan bakmi "Jowo" di Yogya, para santri sholeh mesti sangat berhati-hati. Paling aman tanya-tanya dulu dah sama sesama kawan, syukur-syukur tanya sama kawan-kawan Tionghoa karena mereka tahu persis bakmi Jowo mana yang pake minyak babi (bahkan ampas/lemak babi goreng kering) dan bakmi mana yang halal 100%. Teman-teman muslim abangan dulu malah mencari bakmi yang ada itunya, rasanya benar-benar muuuantab. :-)
Andy L.S. _____ From: A Haw [mailto:ahaw_...@yahoo.com] Sent: Monday, February 08, 2010 4:47 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Mohon Info Makanan Tahun Baru Halal ?. Setau saya , kue keranjang gak pake minyak, aplagi minyak babi ?? Kue bulan , baru pake minyakk --- On Sun, 2/7/10, yuan...@yahoo.com <yuan...@yahoo.com> wrote: From: yuan...@yahoo.com <yuan...@yahoo.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Mohon Info Makanan Tahun Baru Halal ?. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, February 7, 2010, 11:16 PM Phobia keagamaan yang berlebihan. Ujung-ujungnya kue keranjang harus bayar label sertifikat halal dari MUI agar benar-benar dapat dikatakan halal. Sent from my BlackBerryR powered by Sinyal Kuat INDOSAT _____ From: "pempekd9" <pempe...@yahoo. com> Date: Sun, 07 Feb 2010 16:09:31 -0000 To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com> Subject: [budaya_tionghua] Mohon Info Makanan Tahun Baru Halal ?. Di status facebook teman Muslim saya tiba tiba muncul "Gimana sih bedain kue keranjang yg pake minyak babi dengan yg tdk????" Cukup mengagetkan juga karena setahu saya kue keranjang dibuat dari teung ketan, air, gula serta perasa alami. Dan kebetulan sekali mendiang nenek saya dahulu tukang kue dan kue keranjang dodol dan aneka penganan peranakan Tionghoa merupakan produk yang beliau buat. Sementara saya meyakinkan teman saya dengan mengatakan kalau teman teman Buddhist vegtarian makan berarti tidak mengandung babi. Saya pikir perlu ada penjelasan ttg makanan apa saja yang biasa terhidang pada perayaan tahun baru Imlek yang tidak bertentangan dengan keyakinan temanteman Muslim. Mengingat mayoritas warga Indonesia beragama Islam. Salam, Anton W