Utk kepraktisan, memang lebih baik menguasai yg symplified, karena sebagian besar penerbitan2 buku2 baru maupun situs2 di internet menggunakan symplified. Mengingat jumlah pengguna yg masif, buku2 terbitan Taiwan dan Hongkongpun banyak yg diterbitkan ulang di daratan dlm versi symplified.
Tapi untuk pengguna yg advand, penguasaan symplified saja jelas tdk cukup. Karena banyak buku2 klasik yg menggunakan tradisional. Banyak nama marga juga tetap bertahan dlm versi tradisional meski sdh ada symplifiednya. Saya waktu menyusun buku puisi klasik Tiongkok, juga terpaksa menggunakan Tradisional, karena banyak huruf klasik yg tdk muncul jika saya mengetik menggunakan program bhs symplified. Saya setuju pendapat Ma Yingjiu, pres. Taiwan: mengenal tradisional, menulis symplified. Zfy Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: liang u <lian...@yahoo.com> Date: Fri, 5 Mar 2010 19:13:01 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Belajar Bahasa Han (Mandarin) versi Singkat atau Asli (Tradisional) Dalam belajar suatu bahasa kita harus menganggapnya sebagai suatu ilmu, bukan alat politik. Bahasa Inggeris dapat digunakan sebagai bahasa ilmu, dapat digunakan sebagai bahasa porno, dapat digunakan sebagai bahasa penjajah dapat juga digunakan sebagai bahasa anti penjajahan. Ini semua tergantung pada yang menggunakan. Tulisan Hanzi dari bahasa Mandarin, menjadi dua macam karena alasan politik. Tulisan disederhanakan di Tiongkok bukan alasan politik tapi alasan praktis, dibuat lebih ilmiah dan lebih sederhana. Hanya saja Taiwan merasa enggan mencontoh sesuatu yang dibuat Tiongkok, demikian juga Hong Kong yang dijajah Inggeris waktu itu. Mereka bertahan tulisan lama. Sedang seluruh dunia yang lain menggunakan yang dianggap sah, yaitu Tiongkok, maka mereka menggunakan yang disederhanakan. Memang ada dosen bahasa Tionghoa di Amerika yang serba salah. Kalau menulis yang disederhanakan, mahasiswa Taiwan protes, kalau menulis yang lama, hanya berlaku di Taiwan dan Hongkong. Digunakan hanya sekitar 30 juta penduduk, dibanding 1.3 milyar di Tiongkok ditambah seluruh dunia. Sekarang orang Hongkong sudah mulai belajar yang disederhanakan, demkian juga Taiwan, agar mereka bisa sekolah atau berbisnis di Tiongkok. Jangan lupa, huruf Tionghoa di Hongkong digunakan sebagai media dialek Kanton, sehingga ada huruf tambahan yang tak dikenal di Tiongkok. Jadi bukan Mandarin resmi. Kita tinggal memelih mau yang berlaku di seluruh dunia atau yang berlaku hanya di Taiwan dan sebagian Hongkong? Sebetulnya kedua huruf itu sama hanya ada yang disederhanakan beberapa ratus saja. Kalau kita berada di luar negeri, akan memilih ejaan Indonesia lama seperti tj, dj, nj, j, oe atau yang sekarang c, j,ny, y dan u? Untuk saya jelas, demi kepraktisan dan penggunaan saya memilih yang disederhanakan. Yang perlu ditegaskan, beda ini bukan beda bahasa Mandarin, hanya beda ejaannya/hurufnya. Jadi bukan belajar bahasa Han (Mandarin) versi singkat atau bukan? Tapi menulis huruf Tionghoa versi sederhana atau bukan? Yang bukan singkat tidak dapat disebut yang asli, huruf Tionghoa asli adalah Jiaguwen, yang berbentuk gambar. Kiongchiu. Liang U ________________________________ From: akuratan <akura...@yahoo.com> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, March 4, 2010 9:48:38 PM Subject: [budaya_tionghua] Belajar Bahasa Han (Mandarin) versi Singkat atau Asli (Tradisional) Ada orang bertanya ttg: Belajar Bahasa Han (Mandarin) versi Singkat atau Asli (Tradisional? Di antara kedua versi ini, mana yang lebih baik. Untuk menjawab ini: apakah ada di antara pembaca dpt memberikan masukan dg alasannya masing-masing, tentunya sangat subyektif. Ada komentar?