Oh itu mah rasanya kisah perjalanan Euwyong Tjhoen Moi (Myra Sidharta) dari 
Belitung. Beliau memang seorang Haknyin yang kakek-moyangnya berasal dari 
Moyyan, Kuongtung, tapi bukan anak Auwyong Peng Koen, malah tidak ada hubungan 
sama sekali, selain punya "siang" sama. Keberhasilan beliau mencari akarnya 
(xun'gen) di kampung halamannya pernah ia tuturkan di Intisari.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Pernah baca cerita anak pk oyong yg kembali ke kampung leluhur di meixian.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -----Original Message-----
> From: King Hian <king_h...@...>
> Date: Fri, 26 Mar 2010 02:44:32 
> To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (budaya_tionghua) ASAL OWE DARI MANA?
> 
> Zhou Xiong,
> Yang pernah saya baca, leluhur Auwjong Peng Koen berasal dari Jinmen (Kim 
> Mng) yang berbahasa Hokkian dialek Xiamen.
> 
> kiongchiu
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ________________________________
> From: "zho...@..." <zho...@...>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Fri, March 26, 2010 3:01:46 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (budaya_tionghua) ASAL OWE DARI MANA?
> 
>   
> Analisa anda agak bias.
> 
> Orang hokian paling banyak di indonesia, benar. Orang hokian lebih dulu 
> datang, juga benar. Dua hal inilah yg membuat bhs hokian mendominasi, bukan 
> alasan profesi.
> 
> Zaman dulu, orang tionghoa kebanyakan adalah pedagang kecil, tdk seperti 
> sekarang sbg pengusaha besar. Jadi tdk benar mengelompokkan pengusaha dan 
> pedagang berdasarkan suku asal. yg berhasil menjadi profesional juga tdk 
> banyak, dan yg profesional umumnya juga sudah holand spreken. Latar etnis tak 
> terlalu berpengaruh lagi. Begitu juga, yg menjadi penulis maupun penerbit 
> bisa dr berbagai kalangan/suku. Spt ouwyang pengkoen adalah orang hakka. 
> Namun karena bhs hokian sudah duluan populer, yg lain ikutan saja.
> 
> Jika mau mengkaitkan profesi dng asal suku, lebih tepatnya begini:
> Orang hokian kebanyakan usaha hasil bumi. Orang hakka usaha kelontong. Hokjia 
> usaha tekstil, konghu meubel, hinhua sepeda, hubei tukang gigi. Berangkat 
> dari jenis usaha kecil ini, kemudian hari baru bisa berkembang menjadi 
> pengusaha besar. Hokian membuka kebun sawit dan mendirikan pabrik minyak 
> goreng. Hakka membuka pabrik plastik dan alat rumah tangga. Hokjia membuka 
> pabrik tekstil, hinhua menjadi dealer sepeda motor dsb dsb.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> ________________________________
> 
> From:  Tjandra Ghozalli <ghozalli2002@ yahoo.com> 
> Date: Thu, 25 Mar 2010 21:51:42 -0700 (PDT)
> To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: (budaya_tionghua) ASAL OWE DARI MANA?
>   
> Dear member,
> Istilah yang berasal dari suku Hokkian memang mempengaruhi bahasa Melayu, 
> sebab suku Hokkian adalah suku Tionghoa yang terbesar (terbanyak) di 
> Indonesia. Selain itu dahulu di negeri ini orang Tionghoa terkatagorikan sbb: 
> Hokkian dikenal sebagai pebisnis, profesional (dokter, insinyur, ahli hukum 
> dsb), penulis dan penerbit. Khe dikenal sebagai pedagang kelontong, Konghu 
> dikenal sebagai pengusaha meubel, Hokcia dikenal sebagai pemilik restoran dan 
> lain sebagainya. Redaksi SinPo, Star Weekly, Pancawarna, Panorama, Liberty, 
> Perniagaan dll dipegang oleh orang Hokkian. Bahkan Si Put On tidak lain 
> penjawantahan orang Hokkian peranakan yang sarat dengan istilah: owe, ne, 
> ngko, nci, nso, ngku, ngkong, thiokong, juga istilah gosu, phoatang, ciacay, 
> captun, gotun. Jadi oleh karena suku Hokkian memegang kendali penerbitan dan 
> penulis novel maka istilah istilah Hokkian mudah mengalir ke masyarakat 
> Tionghoa (termasuk non Hokkian) dan masyarakat non Tionghoa di
>  Indonesia. Demikian penjelasan dari saya mengapa istilah atau penulisan nama 
> bergaya Hokkian dipakai di Indonesia sejak zaman Belanda..  RGDS.TG
>


Kirim email ke