Saya rasa anda tidak adil hanya menceritakan jeleknya saja ..., yang punya istri lebih dari satupun ada cerita yang bagusnya dan tidak sedikit pula.
Yang penting adalah, bagaimana cara memilih, memiliki dan me-manage para istri dan (para) anak2 yang ada dan yang kelak ada! Sulit memang, tapi itulah resiko yang harus dihadapi jika ingin ber-poligami, jangan mau enaknya saja. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Lim Wiss Sent: Monday, June 21, 2010 9:15 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: tanya tradisi) Kadang manusia itu memiliki sifat tidak puas. Jika istrinya hamil, melahirkan anak seharusnya berterima kasih pada Tian karena dikasih keturunan walau dikasih anak perempuan. Coba lihat ada pasangan bertahun-tahun menikah tidak memiliki keturunan. Jika memiliki anak laki-laki ternyata anak laki-laki suka main cewek,judi,mabok,pengganguran atau hanya menghabiskan harta orang tua. Ada beberapa kejadian, silakan kalian berpikir sendiri. Apakah kita melawan kehendak Tian atau tidak. 1. Ada suami memiliki 2 istri, istri tua pintar masak dan memiliki 2 anak perempuan. Akhirnya suami mencari istri muda, istri kedua tidak memiliki keturunan lalu suami mencari istri lagi. Tenyata istri ketiga janda memiliki 1 anak laki-laki & 1 anak perempuan. Masalah akhinya timbul dimana istri ketiga berhasil semua harta suami dialihkan menjadi miliknya. Bahkan istri ketiga berhutang banyak hingga suatu hari istri ketiga menghilang beserta anaknya. Saat suami pulang,pihak bank datang menagih hutang, rumahnya disita bank bahkan ia ditangkap oleh polisi karena hutang tidak bisa dilunasi. Sebulan kemudian istri pertama sakit,ia cerita semua kejadian di gereja tempat nenek saya. Akhirnya 3 minggu yg lalu,istri pertama meninggal di rumah sakit. Suaminya datang disertai polisi. Terus terang saya melihat kejadian ini banyak terjadi di kehidupan nyata,dimana suami mencari istri atau wanita simpanan atau wanita lain hanya dengan dalih tidak memiliki anak laki-laki. Menurut saya laki - laki ini ibarat tengah mengali lubang kuburan bagi dirinya sendiri celakanya lubang kuburan juga menyeret anak - anaknya. 2. Ini cerita tetangga saya, ia memiliki 2 anak perempuan akhirnya mencoba anak laki-laki ternyata berhasil. Tetapi saat umur 4 tahun anak laki-laki tsb meninggal. 3. Ini cerita tentang teman sekolah saya, ia memiliki 3 kakak perempuan. Semua saudara termasuk dirinya pintar saat di sekolah,rangking pertama dan dapat beasiswa. Terakhir saya dengar dari cerita teman sekolah yg lain, kakak perempuan semuanya berhasil kecuali teman saya sendiri. Ia hanya menjadi guru TK. Saya tidak percaya bagaimana mungkin orang yg dpt beasiswa setiap tahun, lulusan arsitek berakhir menjadi guru TK. Tapi itulah hidup. 4. Ada suami menikah hingga 3 kali, istri pertama 3 anak perempuan, istri kedua 1 anak perempuan, lalu istri ketiga 4 anak perempuan 2 anak laki-laki tetapi suami tersebut suka main cewek juga akhirnya ia bawa anak laki-laki minta istri ketiga besarkan. Suami tsb berakhir dengan meninggal karena serangan jantung. Sebelum suami tsb meninggal ia tahu bahwa apa yg dilakukan salah, ia minta maaf sebanyak 2 kali pada anak tertua perempuan. Saya melihat semua anaknya tidak ada yg bahagia,bagaimanapun bahagia dgn bapak yg suka menikah & main cewek? Setiap anak bahagia dengan keluarga hanya terdiri dari 1 ibu & 1 ayah. Itulah yg tidak kalian pikirkan bagaimana perasaan anak terhadap kalian? Akhirya anak memberontak melihat kelakuan orang tua. Pikirnya "Janganlah sok nasehati coba intropeksi diri sudah benar / belum ?" Jika anak tidak berbakti,tidak berguna cobalah kita intropeksi diri sudahkah kita menjadi orang tua yang benar di mata anak kita sendiri. Anak akan respek pada orang tua dengan melihat kelakuan daripada kita marah - marah, memukul tetapi kelakuan kita sebagai orang tua tidak benar. Rgds, Lim Wiss _____ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Nasir Tan Sent: Sunday, June 20, 2010 4:36 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: tanya tradisi) Mmm...tetap ada bedanya donk antara perempuan dan laki. Tapi kalau memang "nasib" hanya dapat anak perempuan yah gak papa. Anak perempuan juga banyak kelebihannya dibanding anak laki antara lain bisa merawat orang tua kalau sakit, memasak dan lain-lain pekerjaan rumah tangga kalau mama berhalangan. Yah anak laki juga bisa..tapi gak sebaik anak perempuan. Yang penting kan bisa dididik sehingga menjadi anak yang baik dan benar. Yang ideal adalah kalau separuh anak laki dan separuhnya lagi anak perempuan. Teman saya, punya anak tiga orang cowok semua dan hampir tiap hari berkelahi...jadinya pusing sendiri. Belum lagi suaminya yang suka minum...yah udah makin kacau deh. Memang bagus karena ketiga2nya bisa meneruskan marga..tapi karena belum apa dah pusing yah akhirnya kan susah sendiri. --- On Sat, 6/19/10, Ophoeng <opho...@yahoo.com> wrote: From: Ophoeng <opho...@yahoo.com> Subject: [budaya_tionghua] Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: tanya tradisi) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, June 19, 2010, 3:55 PM Bung Ardian C dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Ikutan nimbrung barang sepatah dua ya... Saya cuma mau kasih sedikit komentar ttg 'laki perempuan sama sajah'. Karena pernyataan ini mengingatkan saya kepada satu teman saya yang waktu itu berturut-turut isterinya melahirkan 5 anak perempuan semua. Waktu itu, teman saya bilang: benar. Ibarat kata matahari dan bulan itu sama-sama bersinar. Tapi, bagaimana pun juga, sinarnya tetap beda. Masak toh sinar matahari bisa disamakan terangnya dengan sinar rembulan? Maka, teman saya berusaha untuk mendapatkan satu lagi anak, dengan harapan anak ke-6 adalah seorang 'matahari'. Dan, usahanya tidaklah sia-sia, dia mendapatkan anak lelaki akhirnya. Jadi, jangan putus asa-lar. Kalau belum punya anak lelaki, ya teruslah berusaha, berdoa dan berikhtiar. Siapa tahu pada anak berikutnya, anda bisa mendapatkan anak lelaki. Terlepas soal penerusan sne ('marga' kayaknya kurang pas disebut sebagai pengalihbasa untuk 'sne' ya) atau mesti mendapatkannya dari 'selir'. Hehehe........try harder-lar! Salam makan enak dan sehat, Ophoeng - KL --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com <http://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups .com> , "ardian_c" <ardia...@...> wrote: -------dipotong-------- laki perempuan sama aja, yg penting die berbaktilah, tapi tetep banyak jg yg mau anak laki , bisa dari bininya or lakinya. kalu marga ya buat terusin keluarga besarnya itular. kalu gak ada anak laki, ya pungut anak, or bilang ame mantu laki, nti lu ikut marga gua or cucunya jadi marga gw hehehehehehe getu aje kok repot seh.