Bung:

Sadarkah anda, pengalaman anda adalah pengalaman anda, anda sama sekali tidak 
boleh memakai pengalaman anda pribadi sebagai patokan buat orang lain!!!!

Buat anda yang merasa manis dng indonesia dan getir dng tiongkok, boleh saja 
memakai patokan itu, tapi bagaimana dng orang2 yang merasa getir dng Indonesia? 
apakah tidak berhak memilih patokan lain? absurd nian.....

Mohon renungkan sekali lagi,: pantaskah anda menggurui orang : " Inilah yg 
harus 
kalian pakai sebagai patokan hidup." ??? siapakah anda? kok ingin dipakai 
sebagai patokan hidup?





________________________________
From: ANDREAS MIHARDJA <mihar...@pacbell.net>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, July 28, 2010 8:45:41 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tentang asimilasi

  
No saya akan menjawab saya an American of Indonesian origin. Ini saya saya 
tulis 
dgn resmi didalam semua ducument² Saya memakai nama Indonesia seban seluruh 
keluarga saya diIndonesia memakai nama yg sama jadi saya bukan china. Jikalau 
saya ditanya ethnicity saya menjawab saya mixed  chinese indonesian. tetapi 
kalau ditanya diIndonesia saya kan babah atau peranakan disunda. ---- Inilah yg 
harus kalian pakai sebagai patokan hidup.

Saya sudah pergi kePRC dimana saya ada keluarga dan keTaiwan juga dimana ada 
keluarga.  Saya datang bukan sebagai tourist dgn tourgroup dimana dpt dihormati 
sebagai tamu.  Saya dpt melihat dgn mata sendiri dan mendengar dgn kuping 
sendiri dimana penduduk setempat membicarakan para tourist dari Indonesia 
secara 
private. Untuk mereka  tourist dari Indonesia meskipun mereka ada ket. 
Chinesenya mereka tetap dianggap fankuei. Face to face mereka akan berkata - oh 
kamu Huaren dari Indonesia dlm bah. Ingeris - tetapi didalam bah daerah mereka 
kamu akan disebut sebagai fankuei. Disini yg mereka lihat hanya uangnya. ---- 
Silahkan kamu mencoba menetap diChina - baru kalian mengerti, sama seperti 
mereka yg keChina dgn PP-10 - semua kan keluar lagi karena tidak dianggap 
chinese.

Memang jikalau hanya tinggal diIndonesia dan pergi keChina dgn tourgroup kalian 
akan diperlihatkan yg bagus dan penerimaan yg terhormat. Coba kalian menetap 
dan 
coba bekerja - peraturan discriminasinya sangat besar.
 Utk apa kamu dihina. 

Silahkan kalian berpikir --- dan silahkan kalian selidiki sendiri. Berapa # yg 
hueikuo menetap.  Dari teman saya yg berangkat boleh dikata 80% keluar.

Andreas.



________________________________
From: Dada <wrw....@gmail. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 6:09:41 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Tentang asimilasi

Semakin bingung lagi , bang andreas ini mengerti identitas itu berjenjang gak 
sih ? di kerajaan mamalia ajah ada pengelompokan 


Disini orang chinese akan menjawab saat berkenalan dengan orang luar 
i am indonesian 
saat berkenalan dengan sesama indonesia , akan menunjukkan asal daerahnya 
saya orang bandung atau  saya dari jawa barat , saya orang manado , saya orang 
semarang dsbnya 

saat pertanyaan lebih spesifik jika misalkan  fisik tidak kentara, misalkan , 
oh 
anda orang sunda ? 

tidak , saya chinese ....
kalau ketemu sesama orang bandung , maka konteks indonesia dan konteks bandung 
sendiri sudah menghilang , akan lebih spesifik lagi , bahkan bisa merujuk nama 
kawasan di kota tersebut , misalkan , 


yah sama saja saat bang andreas ini baru berkenalan dengan orang luar , akan 
menjawab , saya american , ditanya spesifik karena fisik bang andreas , muncul 
pertanyaan , kamu berdarah jepang ? bang andreas akan  menjawab , no , saya 
chinese 


Itu juga bisa di terapkan dalam keluarga anda sendiri , anda bangga dengan 
keluarga sendiri , tapi itu lum kasus klo anak anda migrasi ke luar negri 
hingga 
beda warga negara (hanya by blood) , cucu anda mungkin bisa memakain nama 
prancis , italia , what so big deal ? 


anda bisa dengan lantang , wah anak saya PENDIDIKAN TINGGI .....(gak perlu 
disebut2 terus hihihihi).
tapi klo anak anda itu tidak berprestasi , cuman jadi kuli , atau tukang 
narkoba 
, yah itu ditutupi , gak mungkin anda sebutkan di milist ini ....

demikian juga saat bang andreas ini di gereja , disatukan dalam kesamaan agama 
, 
perbedaan etnis tidak begitu kentara lagi ...itu kembali dimana anda sedang 
berada , dengan siapa anda berhadapan , dstnya 


jadi anda terlalu pandir dalam melihat sisi manusiawi seseorang ...

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ANDREAS MIHARDJA <mihar...@...> wrote:
>
> Saya masih 1st generation indonesian immigrant diUS jadi saya tidak malu.
> Anak saya mungkin tidak terlalu memberikan priority ini sebab kelahiran US 
> tetapi tetap menghormati roots mereka.
> Saya tidak memamerkan pendidikan saya ini utk yg sudah lama sudah >5 thn yl 
> mengetahuinya    =       saya memberikan sugestion lihat internet utk 
> membuktikan anak saya tidak ganti nama dan tetap menghormati roots - tetapi 
> dia 
>
> tidak ada feeling sama sekali terhdp Indonesia. --- seperti saya tidak 
> terhadap 
>
> China sebab bukan tanah tumpah darah aku.
> 
> Saya ingin tanya jikalau Indonesia perang melawan China  - kamu akan pilih 
> negara mana --- China atau Indonesia. Jikalau kamu memilih China well sudah 
> patut  kamu tidak dipercaya oleh penduduk Indonesia.  Jikalau kamu pilih 
> Indonesia yg seharusnya dilakukan baru kamu dpt dipercaya.
> 
> Mengenai PD2 mereka yg tinggal diIndonesia ket. China tidak mempunyai 
> kewarganegaraan Indonesia - mereka adalah dutch subject tetapi bukan belanda 
>dan 
>
> bukan indonesia - dan oleh karena PD2 jepang perang dgn China maka memang 
> tidak 
>
> dipercaya. [ Tetapi oleh karena tentara jepang banyak asal dari Taiwan - 
> mereka 
>
> secara umum dpt berkom baik dgn chinese ket. Mingnan dan dianggap saudara.]
> 
> Saya hanya memberikan advice agar kalian merubah filsafat hidup kalian 
> jikalau 

> ingin hidup dgn tenang diIndonesia dan tidak selalu harus gelisah keselamatan 
> kalian jikalau ada keributan negara. Apakah kalian ingin mengulang peristiwa 
> yg 
>
> lalu. Keadaan diJawa dgn overpopulation adalah sangat explosive dan setiap 
>sa'at 
>
> dpt meledak  kembali.  
> 
> Saya hanya melihat bahwa banyak teman sekolah dan dan main saya yg membaur 
>semua 
>
> cukup maju di-Indonesia dan ini tidak memandang agama.
> Mereka semua mendapat posisi yg utama didalam pemerintahan manapun.
> 
> Andreas
> 
> 
> 
> ____________ _________ _________ __
> From: Dada <wrw....@...>
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Tue, July 27, 2010 5:15:50 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Tentang asimilasi
> 
> bang andreas 
> 
> 
> 1. Pertama , anda menganjurkan chinese indonesia untuk melupakan china , tapi 
> anda sendiri yang di amerika , tidak bisa melupakan indonesia. itupun anda 
> lakukan berulang-ulang , hingga seperti propaganda. 
> 
> 
> saya bingung sama mahluk  yang namanya andreas miharja ini . 
> andreas : ".......saya kalau ditanya ethnicity saya menjawab saya USA citizen 
> from Indonesian origin dan saya tidak malu utk mengakuinya. Anak saya semua 
> menjawab mereka USA-citizen ket. Indonesia meskipun semua mempunyai nama 
>chinese 
>
> mereka dari marga Chen dan tidak pernah menginjak Indonesia. Mereka proud of 
> their ethnicity... .."
> 
> Dia sendiri yg konon tidak malu dan bangga akan etnisitas dia , tapi 
> menghimbau 
>
> chinese indonesia melupakan china (sebagaimana dia tidak bisa melupakan 
> indonesia hihihihi ) ,berasimilasi , integrasi gak keruan ,merasa sok bijak 
> dan 
>
> paling pintar dalam hal menggurui soal nasionalisme , kebangsaan , dengan 
>segala 
>
> teori dari A sampai Z penuh tendensi, sampai pamer gelar dari bapak sampai 
> anak 
>
> . Ini cara beragumentasi yang amat sangat norak. 
> 
> 
> 2. Mau apapun sikap  ROC , PRC , Chinese Indonesia dan Republik Indonesia 
>sendiri 
>
> , mau pake teori jus sanguin dan jus soli , Pihak lain seperti Jepang , dalam 
> konteks perang dunia II , mana mau tau ? Kecurigaan Jepang terhadap keturunan 
> chinese di daerah okupasi mereka di Asia sangat tinggi karena tidak jauh dari 
> masa sino-japanese war II, sehingga layak untuk di persekusi. Dalam negri 
> tiongkok sendiri sudah saling curiga (walau asli tiongkok) , antar sesama , 
> berkaitan dengan civil war dan perbedaan ideologi disana. 
> 
> 
> 4. Terus filsafat yg di anut chinese indonesia anda bilang ngawur? 
> itu khan namanya opini tanpa referensi dan hasil penelitian yang jelas. 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ANDREAS MIHARDJA  <mihardja@> wrote:
> >
> > Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas 
>dan 
>
> 
> > dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari 
> > komentar 
>
> > tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
> > silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.
> > 
> > Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
> > belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
> > peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
> > expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi 
> > dan 
>
> > ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
> > merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah 
> >  Indinesia.
> > 
> > Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan 
>berdasarkan 
>
> >
> > konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
> > memilih kewarganegaraan mereka- either Belanda, [dan harus pulang ke 
> > Belanda] 
>
> > atau utk yg ket. China - PRC/ROC dan juga dianjurkan utk pulang kenegara 
> >pilihan 
> >
> > mereka. Majority dari suku ket. China/babah mengambil option utk jadi WNI 
>sebab 
>
> >
> > sudah membaur kebudayaan dan tidak bisa memakai chinese utk kommunikasi. 
> >Mungkin 
> >
> > 10-15%[??] mengambil PRC atau menjadi stateless kalau pro ROC.
> > Sewaktu itu Jus sanguinis masih dipakai oleh kedua China - tetapi sekarang 
> >hanya 
> >
> > masih diakui oleh ROC [dgn banyak exceptionnya] 
> > Jaman sekarang PRC, HK, Macau  hanya mengakui jus logic dan tidak mengakui 
>Jus 
>
> > soli atau sanguinis. ROC masih dubious - kalau masih second generation 
> > masih 

> > diakui. ------ . Dwikewarganeraan tidak diakui oleh PRC sedangkan yg lain 
>masih 
>
> >
> > menerima. HK dan Macau mengakui jus soli kalau OT adalah WN mereka dan 
>tinggal 
>
> 
> > legal di daerah mereka. ---------  Inilah realitas keadaan. Ini berarti yg 
> > tinggal di-Indonesia tidak ada hak utk mendapat paspor ROC, PRC atau HK. 
>Macau  
>
> >
> > seperti halnya dlm 1949/50.
> > 
> > Sewaktu Irian  diberikan kembali  kepada Indonesia [1963] yg keturunan Indo 
> > diberikan hak utk optie menjadi Belanda kembali dan melepaskan WNI mereka. 
> > Mereka disebut spijtoptanten dan mereka mulai 1964 semua direpatriate oleh 
> > Belanda ke negara Belanda. 
> > Yang ket. China waktu itu  hanya masih bisa repatriate ke Taiwan/ROC sebab 
>PRC 
>
> > sudah mulai ribut dgn Gang of 4. HK juga masih menerima jikalau ada 
> > hubungan 

> > keluarga, juga Macau. ---- 
> > Penduduk Indonesia ket China yg masih merasa mereka chinese biasanya 
> > semuanya 
>
> > pro PRC dan meskipun seharusnya berintegrasi - chauvinisme mereka demikian 
> > tinggi sehingga semua ajaran Mao ditelan mentah² dgn hasilnya jaman G30S 
> > diganas. Yg kembali kePRC banyak yg diganyang HungWeiPing dan achirnya 
> > kabur 

> > keHK dan banyak berangkat keUS/Taiwan atau keIndonesia kembali.
> > 
> > Ini adalah sejarahnya. Jadi  harus tahu sendiri. Mereka sebagai suku ket 
>China 
>
> >- 
> >
> > suku babah [istilah resmi yg dipakai diMalaysia dan Singapura utk campuran 
> > chinese dan pribumi indonesia] seharusnya 100%  melupakan China. Nama sudah 
> > menjadi  nama local [thanks to Sindhunata] dan kebudayaan juga sudah 
> > typical 

> > babah culture dari S.E.Asia. Apakah kalian kristen, Islam atau Hindu tidak 
> > penting Intergrasi sudah terjadi hanya mind belum di-intergrasi. Suharto 
> > meskipun dictator seperti Sukarno tetapi mengetahui problematic suku babah 
>dan 
>
> 
> > dgn theory dari Sindhunata memaksakan intergrasi dan saya kira berhasil 
> > 95%. 
>- 
>
> 
> > like it or not.
> > 
> > Didalam persoalan agama Dao yg masih dianut oleh suku "babah" kita juga 
> > lihat 
>
> > bahwa holymen dan women setempat juga dipuja dikelenteng. Kita lihat meja 
> > abu 
>
> > dari Rd Surija Kencana dikelenteng Bogor atau mereka yg khitang 
> > mempergunakan 
>
> > holymen setempat - kyai Gn Jati, Cirebon, Gn Kawi etc. yg biasanya semua 
> >  beragama islam tetapi juga dihormati dikelenteng Dao.
> > 
> > Sekarang yg  harus dilakukan hanya perubahan perasaan yg ada didalam 
> > pikiran. 
>Yg 
>
> >
> > ket.Babah mendapat indoktrinasi dari OT mereka bahwa pribumi itu adalah 
> > kelas 
>
> > budak. [dpt dilihat dari istilah yg dipergunakan jikalau berbicara]  Ini 
>dapat 
>
> 
> > kita lihat dari caranya mereka menerima para pembantu rumah tangga .  Like 
> > it 
>
> >or 
> >
> > not --- para tenaga kerja asing indonesia kalau kerja di Taiwan, HK etc 
> >mendapat 
> >
> > perlakuan yg sangat human dan bukan budak. Saya secara perseorangan jikalau 
> > melihat keadaan ini di-Indonesia sangat sedih sekali.  --- ini harus 
dirubah.
> > 
> > Yg ket. chinese kalau keluar Indonesia selalu berpendapat bahwa mereka 
>chinese 
>
> 
> > dari Indonesia dan bukan Indonesian dari suku babah/chinese.
> > Lain negara incl. yg asal dari Malaysia atau  Singapore semua berpendapat 
>mereka 
>
> >
> > Malaysian atau Singaporan first. dan suku mereka either chinese, melayu 
> > atau 

> > keling/india second.  
> > 
> > Ini filsafat hidup yg dipakai diIndonesia adalah sangat ngawur. 
> > Majority dari yg ket. chinese memakai nama indonesia, berbicara dlm bah 
> > indonesia dan sudah tidak tahu nama chinese mereka atau tidak mampu pakai 
>bah. 
>
> 
> > chinese.  Inilah yg menjadi buah tertawaan utk chinese dari China atau 
>Taiwan. 
>
> 
> > How can they say they are chinese.
> > 
> > Saya WN USA memakai nama Indonesia tetapi berbicara didalam rumah dlm bah 
> > mandarin dan diluar dlm bah Ingeris [keluarga saya tidak bisa pakai bah. 
> > Indonesia] - saya kalau ditanya ethnicity saya menjawab saya USA citizen 
> > from 
>
> > Indonesian origin dan saya tidak malu utk mengakuinya.  Anak saya semua 
>menjawab 
>
> >
> > mereka USA-citizen ket. Indonesia meskipun semua mempunyai nama chinese 
>mereka 
>
> 
> > dari marga Chen dan tidak pernah menginjak Indonesia. Mereka proud of their 
> > ethnicity.
> > 
> > Kenapa yg diIndonesia masih tetap berpikir mereka Huachiao. Mereka sama 
>sekali 
>
> 
> > bukan Huachiao.  Kalau mengakui Huaren mungkin masih diterima. Inilah yg 
>masih 
>
> 
> > harus dirubah didalam pola berpikir. ------  Nanti setelah menerima 
> > realitas 

> >dan 
> >
> > ingin mencari roots atau leluhur - ini adalah tindakan yg harus dihormati. 
> > Kalian mau kemana dgn filsafat hidup kalin - apakah ingin mengulang tragedi 
> > Tangerang, PP-10, G30S, Glodok etc oleh karena yg ket. babah tidak ingin 
> > atau 
>
> > mampu berintegrasi ?? --- It's all your choice.
> > 
> >  Andreas
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > ____________ _________ _________ __
> > From: "zhoufy@" <zhoufy@>
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Mon, July 26, 2010 11:53:14 PM
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
> > 
> >  
> > 
> > Nggaklah. Jika anda cermati kiprah mereka, anda akan tahu pikiran dan 
> > gerakan 
>
> > mereka sudah ada sebelum peristiwa 66. Dan mereka bahkan yg berperan aktif 
>dlm 
>
> 
> > berdemo dan pegambil alihan berbagai lembaga pendidikan tionghoa, termasuk 
> > trisakti milik baperki.
> > Jadi langkah mereka bukanlah defensif, tapi super aktif, ini dlm rangka 
> > menjalankan ideologi mereka, selain faktor pemasaran agama, juga  faktor 
> >ideologi 
> >
> > anti komunisnya. Mereka memandang faktor budaya menjadi tali pengikat 
> >masyarakat 
> >
> > tionghoa dng negeri leluhur yg komunis. Ideologi komunis pun menjadi mudah 
> > masuk.
> > 
> > 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > ____________ _________ _________ __
> > 
> > From:  Robertus R Suhartono <robertus_suhartono@> 
> > Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> > Date: Tue, 27 Jul 2010 13:05:32 +0800 (SGT)
> > To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> > ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> > Subject: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
> >  
> > Isu asimilasi harus dicermati dalam konteks sosial politik waktu saat itu 
> >(tahun 
> >
> > 1960'an). Saya bisa memahami Shindunata dkk kenapa saat itu menganjurkan 
> > asimilasi yang tujuan akhirnya  'melenyapkan' identitas dan budaya Tionghoa 
> >agar 
> >
> > orang Tionghoa tidak dipermasalahkan terus oleh penduduk 'pribumi' termasuk 
> > tekanan dari pemerintah menjelang dan sesudah tragedi 1965. Maklumlah, 
> > orang 

> > militer sebagai pemenang tahun 1965 kan sukanya yang serba seragam dan 
>Tionghoa 
>
> >
> > dianggap orang yang seragamnya berbeda dan harus disamakan dengan lainnya. 
> > Bahkan seorang yang bernama Yunus  Yahya (d/h Lauw Tjuan Tho) menganjurkan 
>orang 
>
> >
> > Tionghoa masuk Islam agar persoalan asimilasi bisa berjalan lebih cepat. 
> > Pendapatnya saat itu malah lebih  membuat resah orang Tionghoa.
> >
> 
> 
> 
> 
> ------------ --------- --------- ------
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
> 
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
> 
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>    http://docs. yahoo.com/ info/terms/
>




------------ --------- --------- ------

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.

Yahoo! Groups Links




 


      

Kirim email ke