Filosofi gereja mengajak umat tidak menggunakan kekerasan? Ya, bukan
cuma gereja tapi juga kelenteng, vihara, pura dan mesjid pun menganut
filosofi yg sama.  Pertanyaannya adalah mengapa cuma Kungfu dan Taichi
saja yang jarang diajarkan di komunitas Gereja, sementara perguruan
Karate banyak bertaburan dalam komunitas Gereja??
Saya kira dasar pemikirannya bukan cuma filosofi non kekerasan, tapi ada
pertimbangan-pertimbangan lain.


Salam,

Erik
------------------------------------------------------------------------\
---------
In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dr. Irawan" <drira...@...> wrote:
>
> Dong Bao yb,
>
>
> Saya hanya mau menambahkan sedikit. Mengenai mengapa Kungfu, Taichi,
jarang diajarkan di komunitas Gereja. itu memang karena filosofi gereja
mengajak umatnya tidak menggunakan kekerasan , lebih pulih perdamaian.
>
KungFu, Taichi, Ci Gong, dan barongsai , kadang tidak dapat dipisahkan
begitu saja. Mereka masih ada kaitannya. (Tanya saja sama Lo Cian Pei
disini)
>
Saya malah pernah melihat seorang pendeta memarahi majelisnya yang
mengajarkan anak2 main barongsai, kata pendeta itu, barongsai itu
"setan".
> Termasuk Taichi juga dikategorikan Setan.
>


Reply via email to