On Thu, 4 Aug 2005, Irwan Effendi wrote:
Usul dari saya, sebelum bapak menyerahkan tanggung jawab pada penerus,
calon-calon nya di bina dulu dan diadakan fit and proper test.
Pendapat saya pribadi, yang namanya "regenerasi" itu mestinya sifatnya
"upgrade", bukan "downgrade",
jadi penerus bapak harus memiliki pengetahuan teknis yang lebih mantap,
bukan hanya sekedar pengetahuan politik ditambah kulit-kulit teknis. Apalagi
soal moral, harus mengikuti jejak pendahulunya, jangan sampai begitu pindah
tangan malah timbul kasus korupsi.

Good point bos, btw new leader's f&p test procedure depend on the new organization consideration. Kalau tidak, maka pak Budi akan dibebani kembali dan disisi lain lembaga baru itu bisa dinilai orang "tidak available".

Gimana dengan usulan saya ini pak ? Kalau rekan-rekan lain juga sependapat,
diumumkan saja "DICARI!, calon pengelola domain .id".

Ide ini baik bos, akan tetapi mengingat begitu banyaknya komunitas IT di Indonesia, maka ada baiknya kalau lembaga baru itu memasang iklan seperti itu seperti yg mirip dilakukan KPK, jangan lupa umurnya 27 tahun saja, supaya lebih tahan ditekan oleh US law :-). Menjadi admin .id adalah menjadi "martir bagi bangsa Indonesia" pada saat ini sampai waktu yg tidak ditentukan, kecuali ada progress dari perwakilan pemerintah sedunia di ICANN, berupa usaha pemindahan tangungjawab root server dari Depart of Commerce US ke ICANN yg saat ini dikenal bergerak di urusan Internasional-nya.

Kalau ketemu calon-calon yang layak secara moral, sedikit kekurangan
pengetahuan teknis tidak apa-apa, ISOCID bersedia membantu memberikan
pelatihan pada para kandidat berdasarkan semua stok RFC yang saat ini
berlaku.

Ide ini amat baik sekali, walau saat ini akan dilihat orang sebagai sebuah usaha untuk "menjadikan seseorang lainnya menjadi martir lagi" :-).

Ini memang dilematis, disisi lain harus menjunjung demokrasi, disisi lain malahan demokrasi IT Indonesia tertindas oleh US law :-).

Salam,
-marno-

Kirim email ke