Saya rasa P. Budi/ccTLD harus ekstra hati-hati untuk menangani masalah ini.
Saya melihat ada usaha mengadu domba antara ccTLD dengan Pemerintah /
Depkominfo yang dilakukan oleh pihak tertentu. Hal ini karena pihak tersebut
tidak (atau belum) berhasil merebut pengelolaan domain .id dari ccTLD secara
langsung, maka dia pakai pemerintah sebagai perpanjangan tangan mengambil
pengelolaan domain dari ccTLD, dengan harapan ccTLD akan tunduk ke
pemerintah. Jika ccTLD sudah memberikan semuanya ke pemerintah, maka pihak
tersebut akan memulai kampanye "DOMAIN HARUS DIKELOLA OLEH KOMUNITAS",
kampanye terselubungnya sudah saya baca disalah satu artikel koran Bisnis
Indonesia hari senin dimana sang sekjen mengatakan "PEMERINTAH TIDAK BOLEH
CAMPUR TANGAN DALAM PENGELOLAAN DOMAIN .ID, CUKUP SEBAGAI FASILITATOR SAJA". 

Nanti, pada akhirnya di bulan Februari 2006, posisi pemerintah akan sangat
terjepit, karena kampanye akan semakin kuat dihembuskan, sehingga walaupun
yayasan IDNIC masih penuh kontroversi dan dikuasai kelompok tertentu,
pemerintah terpaksa memberikan pengelolaan domain ke mereka.

Saat ini kondisi ccTLD akan sangat kritis, karena jika tidak memberikan
seluruh aplikasi maka ccTLD akan dijadikan kambing hitam sebagai pihak yang
menyebabkan tidak berjalannya pengelolaan domain di Indonesia. Sedangkan
pihak yang memulai semua kekisruhan ini justru akan aman dan bersiap menjadi
malaikat penyelamat.

Saya melihat usaha merebut pengelolaan domain .id sudah semakin politis
saja, kenapa ya ada orang-orang yang tega mencampur adukan pengelolaan
domain .id yang seharusnya masalah profesional menjadi masalah politis
begini ????????

Best regards,
AR
http://arief.ismy.web.id



At 19:40 08/23/05 +0700, you wrote:
>waduh, bagaimana ini?
>saya kan barusan daftar.
>masak harus pindah domain?
>
>On 8/23/05, :: nws :: <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> kecuali kalau ada yang sok main somaysi kayak kemarin tuh (walaupun tau2
>> nggak jadi alias ciut), ini saya serahkan ke bapak2 yg ahli hukum :P
>>  
>> 
>> 
>>   
>> On 8/23/05, :: nws :: <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> > 
>> > ya emang nggak usah diserahkan atuh pak. 
>> >   
>> > Nanti kalau ada cuap-cuap memutarbalikkan fakta seolah "pihak sana" yang
>> nggak mau diajak kerjasama, cuekin aja. Saya pribadi kalau lihat atau dengar
>> "bahasan" mengenai ini, pasti langsung menjelaskan dari awal. Termasuk
>> tingkah laku dan kualitas orang-orang APJII :) 
>> > 
>> >   
>> > 
>> > 
>> >   
>> > On 8/23/05, Marowa <[EMAIL PROTECTED] > wrote: 
>> > > Sodara-sodara sebangsa dan setanah air.
>> > > Kekhawatiran saya semakin memuncak nich, melihat news ini.
>> > >
>>
http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/08/tgl/23/tim
e/17239/idnews/427666/idkanal/399
>> > > 
>> > > Sedih...., sedih..., dan semoga kekhawatiran ini bisa berakhir
>> > > sebatas kekhawatiran belaka. Jangan sampai jadi kenyataan. 
>> > > 
>> > > Salam damai,
>> > > Marowa
>> > > # Ada kata bijak, "sebuah urusan kalo diserahkan ke orang yang bukan
>> > > ahlinya, maka tunggulah kehancurannya"
>> > > 
>> > > 
>> > 
>> > 
>> 
>>  
>
>
>-- 
>budiw (http://budiw.tk)
>

Kirim email ke