On Tue, 4 Oct 2005, Irwan Effendi wrote:
Tindakan memaksakan pergantian pengelolaan itu sendiri sudah masuk kategori tidak bijaksana. Coba dipikir, Indonesia ingin mengatur internetnya sendiri, Cina ingin mengatur internetnya sendiri, Brazil ingin mengatur internetnya sendiri, nah kalau semua sudah dibiarkan mengatur sendiri-sendiri, apakah namanya masih internet ? Itukan sudah jadi Intranet Indonesia, Intranet Cina dan Intranet Brazil?

mereka bersikap begitu karena dunia Internasional tidak pernah kasih bantuan gratis buat bikin backbone nasionalnya termasuk ongkos listrik dllnya pak. Kalau begitu bagus dong pak, ada Intranet Indonesia dan Internet Indonesia :-). Agar supaya pemilik situs sekolah dan usaha kecil s/d besar nasional bisa dikenal masyarakat via intranet yg murah, cepat aksesnya.... dan tidak ada alasan bandwith mahal hehehehehe kan intranet ya... kalau mereka mau tersambung ke Internet baru dikenakan biaya tambahan sesuai harga bandwithnya.

Kalau dikatakan bahwa pengaturannya akan dilakukan secara bersama-sama, mengapa mesti buat organisasi baru? mengapa tidak bisa push saja untuk ICANN menyediakan satu kursi khusus untuk wakil dari tiap negara?

ICANN ..... ITU ...... haruskah bangsa Indonesia dikendalikan oleh kedua lembaga itu ? tentu saja tidak ya pak ..... karena kita tidak terikat kontrak mati dg lembaga lembaga itu... kita masih merdeka sebagai bangsa.

Salam,
-marno-
"Selamat menunaikan ibadah di Bl Ramadhan"

---------------------------------------------------------------------------
Untuk unsubscribe: kirim e-mail ke <[EMAIL PROTECTED]> dengan Subject: unsubscribe
---------------------------------------------------------------------------

Kirim email ke