> adi setiawan wawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> bagya nugraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                            
                     
>   
> jurnal jurnal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Subject: Singapura sebagai Kepanjangan Tangan ISRAEL
> To:
> Akhie,
> Saya mendapat kiriman ini di bawah ini. Sejak lama saya menyebutnya  
> bahwa Singapura belajar dari Israel. Tokoh utama yang membangun  
> pemikiran strategis Singapura antara lain Alex Moseiss.
> Selamat membaca, pasti berguna.
> Salam, 
> ICHSANUDDIN NOORSY
> 



Kenapa tidak dianggap bahwa Israel adalah kepanjangan tangan
Singapore??  Kenyataannya industri Singapore lebih maju daripada
Israel.  Apalagi luas Singapore lebih kecil dari luas Israel tapi
produksinya lebih menyebar keseluruh dunia dibandingkan produksi Israel.

Israel lebih banyak belajar dari Singapore dibandingkan orang
singapore yang belajar dari Israel.  Seharusnya anda belajar dari
kenyataan bukan dari dongeng2 AlQuran yang lebih banyak bohongnya
karena isi AlQuran bukan untuk mengetahui kebenaran tetapi untuk
memperkuat keimanan saja dengan mengabaikan kebenaran kenyataan yang ada.

Alex Moseiss adalah orang Armenia yang belajar di Singapore untuk
kemudian bekerja sebagai consultant di Israel.  Jadi kalo hal ini yang
anda jadikan contoh, maka artinya Israel belajar dari Singapore bukan
sebaliknya.

Pikiran anda diracuni oleh kebohongan2 kepercayaan anda sehingga
pendapat anda bukan realita melainkan cuma angan2 seperti juga
keimanan yang merupakan angan2.

Ny. Muslim binti Muskitawati.














     
>      
>      
>      
>      
>     Bismillahirrahmanir rahim
>     Ada Apa Dengannya?
>     Oleh : Fauzi Nugroho
>      
>   Beberapa waktu lalu, saat sedang istirahat, saya coba mencari tahu
 mengenai keberadaan masjid untuk shalat Jum'at. Melalui seorang 
sekuriti akhirnya saya dapatkan informasi tersebut. "Bapak dari 
Indonesia... ., ya...?" tanyanya. "Iya" jawab saya. Kami pun terlibat
 pembicaraan yang cukup lama, dan pada akhirnya saya mengetahui bahwa
 yang bersangkutan adalah orang asli Indonesia asal Madura. Sejak
tahun  1995, bapak dua anak itu meninggalkan Bangkalan dan mengais
rejeki di  negeri itu sebagai sekuriti pada kantor manajemen gedung
Monetary  Authority Singapore (MAS). Gajinya lumayan hampir mencapai
Sin$2.000.  Terbilang mewah jika dibelanjakan di tanah air, tapi
cukupan untuk  hidup disana. Ia memiliki KTP Singapura, dan menjadi
warganegara Negeri  Singa Merlion bukan karena tidak nasionalis
dalihnya, tetapi lebih  karena tuntutan perut serta memenuhi kebutuhan
istri dan dua orang anak  yang harus ditanggungnya. Ketika di hotel,
pun saya temui dua orang  asal Palembang
>  dan Betawi
>   yang sehari-harinya bekerja sebagai Bellboy di hotel tersebut. 
Ternyata, hampir di banyak tempat di negeri itu, kita akan mudah 
menemukan orang-orang Indonesia yang bekerja disana, mulai dari
pekerja  kasar hingga jabatan eksekutif. Jika dari aspek penyerapan
tenaga  kerja, bertetangga dengan negara yang luasnya hanya 0,09% dari
luas  wilayah DKI Jakarta tentu menjadi suatu yang menguntungkan.
Namun untuk  hal lain, mungkin nanti dulu, begitu pandangan sebagian
orang  Indonesia. Kekhawatiran banyak pihak mencuat manakala
pemberitaan  seputar Singapura seakan terus memenuhi lembaran media
masa. Mulai dari  masalah ekonomi, telekomunikasi, teritorial,
intelijen, bahkan ancaman  kedaulatan bangsa dan negara. Lalu ada apa
dengannya?. Hal yang paling  gres antara lain, adalah mencuatnya
kembali isu buy back saham Indosat  dan kepemilikannya pada perusahaan
telekomunikasi; kepemilikan bank,  dan penggerusan pasir untuk
reklamasi pantai Singapura.
>   Merdeka pada 9 Agustus 1965, nama aslinya Sing Kung-Woh-Kwok. Lalu
pada  September 1965, di markas PBB di New York dilakukan presentasi
negara  baru. Berdirilah sebuah negara kecil, yaitu Singapura, negara
yang  benar-benar tak bisa menggantungkan kehidupannya dari kekayaan
alam.  Adalah Sir Thomas Stamford Raffles pada awal tahun 1819 mulai
merintis  kehidupan di negeri yang pada zaman Kerajaan Singosari
disebut Tumasik.  Letaknya yang strategis, membuat Raffles menyewanya
dari seorang  pangeran Melayu. Tahun terus berjalan dan zaman
berganti. Pada tahun  1942 tentara Jepang mengalahkan sekutu di
beberapa wilayah Asia,  termasuk Indonesia, Malaysia, Kalimantan Utara
(kini Brunei) dan juga  Singapura. Suatu peristiwa yang tak pernah
disangka jika Inggris kalah  oleh Dai Nippon. Lalu Jepang mengganti
namanya dengan Syonan, yang  artinya Cahaya dari Selatan. Tak lama
Jepang kalah dalam Perang Dunia  II, kemudian Inggris merebutnya
kembali. Saat lahirnya negara itu, 
>  bersamaan dengan
>   situasi politik Indonesia yang sedang bergejolak dengan masalah
PKI,  pun masalah dalam negeri Malaysia yang tengah bergolak.
Diam-diam  situasi itu telah dimanfaatkan Israel, melalui Mordechai
Kidron, duta  besarnya di Bangkok, sejak tahun 1962 ia telah mendekati
Lee Kuan Yew  (LKY). Berselang setelah pemisahan Singapura dari
Malaysia, Kidron  bersama Hezi Carmel, seorang pejabat Mossad
menyampaikan proposal  Israel bagi pembentukan militer Singapura.
Jualan mereka, Israel adalah  negara kecil yang dikepung oleh
negara-negara Muslim di Timur Tengah,  tapi memiliki kekuatan militer
yang kecil tapi kuat dan dinamik. Tokoh  penting lainnya yang berperan
melakukan pembangunan militer Singapura  adalah Yitzhak Rabin, kepala
staff pemerintahan Israel kala itu dan  menjadi Perdana Menteri pada
masa berikutnya. Mereka ingin Singapura  memiliki kekuatan militer
yang belum pernah ada di Asia Tenggara,  dengan anggaran 7,27 milyar
dolar setahun atau 25% dari APBN-nya, dan 
>  menjadikan satelit bagi
>    kepentingan mereka di kawasan ini.
>   There is no free lunch. Balas jasa yang diberikan oleh Singapura,
 antara lain suara abstain pada sidang umum PBB tahun 1967 saat 
negara-negara Arab mensponsori resolusi untuk menveto Israel. Pada 
tahun Oktober 1968, LKY menyetujui pembukaan perwakilan dagang Israel,
 dan tahun berikutnya pada Mei 1969, secara resmi Lee memberikan izin
 untuk membuka kedutaannya di Singapura. Setelahnya, kerjasama tak
hanya  terbatas dalam bidang militer dan pertahanan, tapi juga ekonomi
dan  politik. Kekuatan Israel di Singapura telah pula merangsek ke 
negara-negara Muslim seperti Malaysia, Brunei dan Indonesia. Termasuk
 pembelian Indosat dan beberapa bank besar di Indonesia oleh
Singapura.  Secara seloroh usaha aneksasi tersebut telah menjadikan
Indonesia  provinsi ke sekian dari Israel Raya, ujar seorang pengamat.
Singapura  menjadikan Israel sebagai role model di bidang keamanan dan
Swiss  sebagai model di bidang ekonomi. Hal tersebut tercermin dari
amandemen  Trustees Bill (TB)
>  oleh parlemen
>   Singapura tahun 2004, dan keinginan Prof S Jayakumar, Deputy Prime
 Minister and Minister for Law, yang menghendaki Singapura sebagai 
Financial Center dan Wealth Management Center di dunia. Bersama 
Amerika, dan Israel, Singapura melakukan simbiosis mutualisme, 
bergandeng tangan saling menguntungkan, saling memberi manfaat dan 
memanfaatkan. Lalu adakah ancaman bagi negara-negara di kawasan ini 
termasuk Indonesia?. Di masa-masa kemerdekaan Indonesia, Singapura 
bukan sesuatu yang asing dalam dunia intelijen internasional, terutama
 intelijen Amerika dan Inggris. Lewat Singapura beberapa rencana 
menghalangi Indonesia merdeka pernah dirilis oleh Inggris. Kekayaan 
alam dan kekuatan muslimnya membuat pihak Barat merasa gerah, bila 
bangsa ini besar dan maju. Sehingga kontrol ekonomi dan instabilitas 
adalah media yang digunakan untuk menghambat kemajuan itu. 
>   Salah satu yang menonjol adalah PRRI (Pemerintah Revolusioner
Republik  Indonesia) di Sumatera pada tahun 1958, serta munculnya
embrio-embrio  pemberontakan. Ada Dewan Gajah, Dewan Garuda, Dewan
Banteng dan  seterusnya. Sehingga dalam buku, Rebels in Paradise:
Indonesia Civil  War (James Mossman, 1961), "Bukan rahasia lagi bahwa
Inggris dan  Amerika Serikat selalu berhubungan dengan kaum
pemberontak, melakukan  kontak lewat agennya di Singapura.." . Tentang
keterlibatan Singapura,  Audrey R. Kahin dan George McTurnan Kahin
dalam Subversion as Foreign  Policy, The Secret Eisenhower and Dulles
Debacle in Indonesia menyebut  Singapura sebagai sentral kendali di
Asia Tenggara. "Singapura juga  salah satu pusat pengendalian
kekuasaan regional baik dengan intelijen  maupun dengan pemasokan
senjata dan serdadu." (Nurdi, 2006). Tidak  heran jika: Singapura
bernafsu memborong bank-bank di Indonesia untuk  dimiliki melalui
Temasek; enggan menandatangi perjanjian ekstradisi; 
>  melindungi uang
>   pengusaha hitam yang ditaruh di negeri itu; membeli perusahaan
semacam  Indosat atau Telkom melalui SingTel; membeli pasir secara
ilegal untuk  reklamasi pantainya; mengimingi-imingi pengusaha dengan
pajak yang  lebih rendah untuk mengalihkan usahanya kesana, dan
seterusnya. Ia  berani karena Singapura tidak sendiri, ia ada yang
mem-backingi-nya,  dan mereka adalah Imperialist. Untuk itu Al Qur'an
telah mengingatkan  kita semua, "Maka datanglah sesudah mereka
generasi (yang jahat) yang  mewarisi Taurat, yang mengambil harta
benda dunia yang rendah ini, dan  berkata: "Kami akan diberi ampun".
Dan kelak jika datang kepada mereka  harta benda dunia sebanyak itu
(pula), niscaya mereka akan mengambilnya  (juga)." (QS. Al A'raaf,
7:169). 
>  Nabi Musa a.s tentu sedih  melihat pewaris Taurat-nya seperti itu,
mereka tidak menjalani agama  monotheisnya. Agama hanya menjadi
topeng, padahal banyak Yahudi maupun  Nasrani (Injil) yang baik dan
memberi manfaat untuk sesama manusia.  Sebagian mereka pun bernafsu
memadamkan cahaya agama-Nya, seolah  keyakinan bisa digadaikan dengan
materi, kenikmatan duniawi maupun  kedudukan. Seakan jika bangsa dan
negara ini telah dibuatnya susah dan  menderita, lalu
berbondong-bondong saudara-saudara kami murtad  mengikuti keinginan
mereka. Saya percaya bahwa sebagian dari kita  mungkin akan berkata
terlalu murah menukar akhirat dengan dunia, atau  menukar Imperialis
sebagai penolong dan menggadaikan Tuhan.  "Orang-orang Yahudi dan
Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga  kamu mengikuti agama
mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah  itulah petunjuk
(yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti  kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak 
>  lagi menjadi
>   pelindung dan penolong bagimu.". (QS. Al Baqarah, 2:120). Kami pun
 yakin, bila mereka datang dengan maksud jahat dan menginjak-injak 
harkat dan martabat bangsa ini yang juga makhluk-Nya. Demi Allah, Dia
 akan membela hamba-hamba- Nya yang tertindas oleh kesewenang-wenangny
 a, "karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana 
(mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain
 orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka
nanti-nantikan  melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah
berlaku) kepada  orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu
tidak akan mendapat  penggantian bagi sunah Allah, dan sekali-kali
tidak (pula) akan menemui  penyimpangan bagi sunah Allah itu.". (QS.
Fathir, 35:43). 
>   Kami pun sadar, bahwa perubahan itu tidak turun dari langit,
bangsa ini  harus bangun, menggeliat dari ketertiduran dan
keterlelapan kenikmatan  sebagian warganya, "Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan sesuatu  kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang
ada pada diri mereka  sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum,  maka tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung  bagi mereka selain Dia.". (QS. Ar Ra'd
13:11). Tulisan ini tidak  bermaksud memprovokasi, tetapi hanya
mengingatkan sebagai wujud  kecintaan penulis kepada bangsa dan negara
ini. Bangsa ini besar, dan  tidak ingin seperti Dinosuarus. Ia pernah
ada dan besar, namun punah  dan hanya menjadi legenda, serta dongeng
anak-anak manusia menjelang  tidur. Mudah-mudahan goresan yang agak
sedikit panjang dari biasanya  ini, dapat menggugah kesadaran kita
semua bahwa telah lama bangsa ini  termarjinalkan harkat dan
martabatnya. Dan hal itu tidak seharusnya  terjadi,
>  jika saja kita
>   berkomitmen kuat menjadikan 3-BI sebagai tujuan, yaitu Belalah 
Indonesia, Belalalah Insannya, dan Belalah Islam, serta melindungi dan
 memberi rasa nyaman kepada semua manusia di dunia apapun agama, suku,
 dan rasnya. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir bathin kepada
 kita semua mengarungi bahtera yang penuh riak dan gelombang ini, dan
 mengantarkannya pada pantai harapan sejahtera duniawi dan ukhrowi.
Amin  (fn). 
>       
>   ---------------------------------
>     Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful
email and get things done faster.
>   
>   ---------------------------------
>   Bored stiff? Loosen up...
>   Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
>   
>   [Non-text portions of this message have been removed]
>   
>   
>       
>                                     
> 
>  
> ---------------------------------
> Don't get soaked.  Take a quick peek at the forecast 
>  with theYahoo! Search weather shortcut.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke