Si PEMBERANI  KAMSARI DIMATA KAMIH?
27 april 2007,jumat jeblog.

Jadi gimana bisa anda menuduh orang yang tidak merasa terhina kalo
agamanya dihina itu sebagai pengecut???? Yang pengecut itu justru
umat yang penuh khayalan ini, dia lebih takut kepada khayalannya
sendiri katimbang realitas kehidupannya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


Hehehe,begituh membacak si Sirkandhi Kamsari,

Jadi WANDU yah? Yang dengen arogannyah

Menyataken : JANGAN JADI PENGECUT!

Saat ugamaknyah DIHINA DINAKEN.

Hehehe,daku udah maok membilang,

Inih orang Wandhu yang pecah jiwanyah?

Mosok SUAL UGAMAK DI KAITKEN DENGEN

KEPENGECUTAN?

Walaopun dalem ungkapan si Wandhu inih,

Jelas terkandung ESSENSI KARAKTER UGAMAKNYAH.

Dimana URUSAN UGAMAK ITUH, BUKAN DISELESAEKEN

DENGEN CINTA KASIH ATAWA DAMAE.

MELAENKEN DENGEN SABIL ALLOH?

Mangka enggak heran, orang ugamak paranoid beginih,

Bisak memenggal kepala dengen beraninyah?

KERANA MEREKA PALING OGAH DISENGBUT PENGECUT?

Hehehe,inih cuman menambahin bumbu penyedapnyah

Tunglisan tanteh moslim ,yang membongkar ke dogolannyah

Satu pemberanih ugamak, Srikandhi wanduh Kamsari.

>>>>>>>>>>>>>>>>>

Re: Saya tidak marah kalau ajaran agama saya dihina 

> kamsari sari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Agama dihina, jelas marah dong. Yang menghina agama orang itukan
> namanya cari musuh. Jadi bukan yang membela agama yang harus
> dihujat, tapi orang yang suka menghina agama orang lain yang harus
> di'lurus'kan. Tolong balik logika berpikir Anda. Bagi saya, orang
> yang berdiam diri saat agamanya dihina, itu masuk kategori 
pengecut.
> Jelas.
>



TIDAK ADA AGAMA YANG BISA DIHINA ATAU MERASA TERHINA.

Agama hanyalah benda mati, dan merupakan kepercayaan dari umatnya 
yang
hidup. Hanya orang hidup yang bisa tersinggung merasa terhina dan
dihina. Agama tidak punya perasaan sehingga TAK MUNGKIN BISA TERHINA
ATAU MERASA DIHINA, yang merasa dihina dan terhina hanyalah umat yang
mempercayainya.

Jadi hanya sebagai umat yang percaya, tidak rasional kalo mau marah
karena merasa agamanya dihina atau terhina. Agamanya itu bukanlah
miliknya melainkan milik bersama sehingga tak berhak menuduh orang
lain menghina miliknya karena agama tidak bisa dimilik satu orang 
atau
satu kelompok orang. Apalagi orang yang dianggap menghinanya juga
merupakan pemilik dari agama yang sama.

Agama itu asalnya bukanlah realitas melainkan se-mata2 murni khayalan
umatnya, jadi bagaimana mungkin agama harus dibela dan bagaimana cara
membelanya??? Khayalan dibela dengan khayalan juga bukan dengan jihad
yang membantai manusia secara realita yang diluar khayalannya.

Jadi gimana bisa anda menuduh orang yang tidak merasa terhina kalo
agamanya dihina itu sebagai pengecut???? Yang pengecut itu justru
umat yang penuh khayalan ini, dia lebih takut kepada khayalannya
sendiri katimbang realitas kehidupannya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.








Reply via email to