AL FAYED MEMBANTU PENJUALAN TANAH AER?
28 April 2007,sabtu

"Saat pameran di Jepang, mantan istri Presiden RI, Dewi Soekarno pun 
merasa
takjub melihat hasil kerajinan perhiasan dari pengrajin 
Mutumanikam, " ujar
Herawatie Wirajuda. Begitupun, saat mengikuti pameran di Baselworld, 
Swiss,
perhiasan Indonesia ditampilkan sejajar dengan koleksi perhiasan 
ternama.

Dengan promosi yang terus-menerus, ia sangat yakin perhiasan 
Indonesia akan
mampu menembus, bukan saja pasar Inggris, tapi negeri lain di 
belahan dunia.
(*)
>>>>>>>>>>>
KOMENTARANKU,
Hhehehe,eks piaraan Sukarno,
Pantes jadi GERMONYAH LONTEH INDON
MENJUALIN TANAH AER KITA!!!
SUNGPAYA JAMBRUT KATULISTIWAPUN DOBOL
kalian kudu Nongton Bloody Diamond.
dimana ada bulek2 yang mengejar
bajingan pencari,pemasok inten2 Aprikah.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Hmm,Al Fayed,Konglomerat ngincer mutu manikam?

Dan PERHIASANNYAPUN DI OBRAL MURAHAN.

Tinggal nantikan hajah,GUNUNG DAN TANAH INDON

DI BONGKAR ABIS ABISAN.

Ada dua BENCANA SEDENG DIPERSIAPKEN.

Satu,saktelah utan terus terusan di gundulin,

Dengen Cina masupin hasil produknyah kumbali ke Indon?

Dan saktelah Emas di gunung papua di ludesin,

Sakkarang tinggal gunung gunung di mana mana,

DI GALIIN MUTU MANIKAMNYAH!

Hingga lonteh Indonpun DOBOL ABIS ABISAN!!

INIHLAH DILEMATISNYAH BANGSA INDON

Yang tak punyak KEMAMPUAN TEKNOLOGI APAH APAH,

CUMAN BISAK MENJUALIN TANAH AERNYAH,ABIS ABISAN.

Ah..EMANG DAKU IDUP DALEM LINGKUNGAN BANGSA

YANG MENG-KUTUKIN DIRINYAH TERUS TERUSAN.

Dan Al Fayedpun JELAS BISA DATENG BUAT

MENGKERUK ABIS ABISAN MUTU MANIKAM SAKNUSANTARAH!!

Sementara daku cuman mengliat ITUH GRAND CANYON

YANG BANYAK MUTU MANIKAMNYAH,

KAPAN DI ABISKEN OLEH SI BULEK AMERIKAN?

Sementara Cikotok menyusul Buyat dan Lapindo

MENJADI HEAD LINE MENDATANGKEN BENCANA

BUAT BANGSA INDON YANG PENUH KETERKUTUKAN INIH.

*Al Fayed Lirik Mutumanikam Indonesia*

*Oleh Zeynita Gibbons*

*London (ANTARA News)* - Kalung perak berlapis emas berhias permata
Mutumanikam karya pengrajin *Indonesia*, *Delia von Ruet*, menarik 
hati
keluarga Harrod, pemilik jaringan swalayan yang sangat terkenal di 
London.

Tidak saja itu, keluarga *Muhammad Al Fayed* -- ayah konglomerat 
Dody Al
Fayed, teman kencan Putri Diana -- pun melirik bros baru koral 
berhiasan
berlian dan berbentuk bunga yang harganya mencapai ribuan pound 
koleksi dari
Lallure.

"Keluarga Al Fayed ingin membeli seperangkat perhiasan yang terdiri 
dari
kalung, gelang dan giwang," ujar Delia von Rueti, saat berpameran di 
KBRI
London.

Delia dan teman-temannya dari Mutumanikam Nusantara berharap 
perhiasan dapat
diterima pasar Inggris.

Produksi perhiasannya memang sudah diekspor ke Amerika Serikat, 
Jenewa,
Milan, dan Zurich, tapi ia sangat ingin publik perhiasan Inggris bisa
menerima hasil rancangan mereka.

Alhasil, awal pekan silam ruang tamu Dutabesar *RI* untuk Kerajaan 
Inggris
dan Republik Irlandia berubah menjadi toko perhiasan, sementara ruang
pertemuan lantai dua menjadi catwalk bagi ibu-ibu Dharma Wanita yang 
tampil
memakai perhiasan Mutumanikam.

Usai peragaan para undangan yang terdiri dari para istri pejabat dan
diplomat, termasuk putri *Presiden RI I Soekarno*, Kartika 
Soekarnoputri,
membeli giwang yang terbuat dari mutiara.

Yayasan Mutumanikam Nusantara yang merupakan organisasi nirlaba yang
dibentuk atas prakasa Ibu Negara Ani Yudhoyono. Lembaga inilah yang
mendukung para pengrajin untuk melebarkan sayapnya ke berbagai 
negara.

Sebelum ke Inggris, para pengrajin perhiasan Mutumanikam turut dalam 
pameran
perhiasan terbesar dunia "Baselworld" , di Basel, Swiss.

Dalam pameran itu juga digelar seminar "An Introduction to Indonesian
Jewellry" dengan pembicara Michael Hoare dari Perkumpulan Pengrajin
Perhiasan Inggris (The National Association of Goldsmith -NAG) dan 
Michael
Allchin dari Kantor standarisasi mutu perhiasan Pemerintah Inggris 
Assay
Office, serta Chris Hartley dari pengelola pameran perhiasan Inggris
"Internasional Jewelly London".

Dalam seminar tersebut terungkap, perhiasan berlian asal Indonesia 
sangat
berpotensi menembus pasar Inggris, asal terlebih dahulu memenuhi 
peraturan
standarisasi perhiasan yang akan dijual di Inggris.

*Berkualitas*

Michael Hoare dari NAG melihat, mutu dan disain perhiasan yang 
ditampilkan
para pengrajin Indonesia sangat berkualitas

"Saya melihat perhiasan Indonesia sangat bagus dan kreasinya sangat
mengagumkan. Peluang perhiasan Indonesia untuk masuk pasaran Inggris 
cukup
besar," ujar Michael Hoare dari NAG.

Selain mutu yang bagus, desain asal Indonesia memiliki ciri yang 
unik,
berbeda dengan kebanyakan perhiasan yang beredar di Inggris.

"Saya kira itu karena perhiasan Indonesia mendapat sentuhan budaya 
lokal.
Ini fantastik," katanya.

Michael Hoare juga melihat ada peluang kerjasama antara pengrajin 
Indonesia
dan disainer perhiasan Inggris dalam memproduksi perhiasan.

Sementara itu Michael Allchin dari kantor standarisasi mutu perhiasan
Inggris mengakui peraturan yang diterapkan oleh pemerintah Inggris 
akan
bahan perhiasan cukup ketat dan setiap perhiasan harus disebutkan 
kandungan
emas maupun perak yang ada.

Bahkan untuk perhiasan emas, pemerintah Inggris menetapkan kansungan 
emas
tidak lebih dari sembilan karat, begitupun dalam penjualan khususnya 
giwang
atau anting tidak bisa dicoba atau dikembalikan.

Namun demikian, ia melihat bahwa para pengrajin Indonesia tidak 
perlu merasa
takut, karena justru peraturan dibuat untuk melindungi para pengrajin
sendiri selain untuk menjamin mutu perhiasan itu.

"Tidak perlu takut, yang utama adalah bagaimana berkreasi membuat 
berbagai
macam perhiasan sebaik mungkin," ujarnya.

Kisah di balik perhiasan

Sementara itu, Dutabesar Indonesia untuk Kerajaan Inggris dan 
Republik
Irlandia, Marti M Natalegawa, mengatakan pameran ini dimaksudkan 
untuk
mengungkap kisah di balik pembuatan perhiasan Indonesia.

"Ini sangat menarik buat komunitas perhiasan Inggris," ujarnya.

Kebanyakan perhiasan hasil produksi pengajin Mutumanikam dibuat 
secara
khusus, dengan memadukan unsur-unsur etnik.

Marti menilai perhiasan yang dibuat para pengrajin Indonesia tidak 
kalah
dengan rancangan perhiasan dari luar, hanya saja promosinya yang 
kurang.

Ia yakin dengan promosi yang gencar, produk perhiasan akan masuk 
pasar
internasional.

"Saat pameran di Jepang, mantan istri Presiden RI, Dewi Soekarno pun 
merasa
takjub melihat hasil kerajinan perhiasan dari pengrajin 
Mutumanikam, " ujar
Herawatie Wirajuda. Begitupun, saat mengikuti pameran di Baselworld, 
Swiss,
perhiasan Indonesia ditampilkan sejajar dengan koleksi perhiasan 
ternama.

Dengan promosi yang terus-menerus, ia sangat yakin perhiasan 
Indonesia akan
mampu menembus, bukan saja pasar Inggris, tapi negeri lain di 
belahan dunia.
(*)


Kirim email ke