KARANGAN  BANGSA PENJILAT TUKANG PITENAH
28 April 2007,sabtu
"Tingkat kesejahteraan 
berbeda mencolok  antara pribumi dan nonpribumi 
sehingga menimbulkan kecemburuan social
dan gerakan reformasi," 
kata putri bekas ajudan Soekarno, 
almarhum Roeslan Abdulgani, ini. 
>>>>>>>>>>>>>>>.
Komentaranku,
Hehehe,dulu daku begituh jijik mendenger si Gopur
Meluncurken buku karangannyah!!
Yang menjilatin keluarga Cendanah!!

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Hmm,inihlah bukti yang menjijikken

Membaca hasil karangan bangsa penjilat.

Dan betapa sialnyah diri inih,

Kutika diriku menjadi bagean dari bangsa taik kucing.

DIPENUHIN PARA PENJILAT PEJABAT BANGSAT,

DAN SAKLALUH LEMPAR BATU SEMBUNYI KEMALUAN.

Yang ujung ujungnyah MENUDING DAN MENGKAMBING

ITEMKEN ORANG LAEN.dimana

RACIALISME DI BESAR BESARKEN.

Padahal ancurnyah ekonomih,bangsa taik kucing inih

ADALAH GABUNGAN

KONGLO BANGSAT DENGEN PRIBUMIH MALING

Yang SAMA SAMA JADI GERMO BANGSA

YANG MENJUAL TANAH AER ABIS ABISAN!!!

>>>>>>>>>>>>>>>

Seru juga Retno sudah tentu cukup rajin menulis buku yang 
diberitakan sangat
positif menilai Suharto, tetapi ayahnya oleh Koran Tempo ditulis 
sebagai "bekas
ajudan Soekarno". Apa ini salah tulis, salah cetak, "slip of tongue" 
atau
malah penilaian yang jujur, dengan sadar dan disengaja tentang jejak 
langkah 
sang ayah itu?
 
Sekait hubungan kerjasama antara penguasa-kroni, yang bisa 
berdimensi hanya
nasional namun bisa juga internasional, mungkin salah satu 
prinsipnya ialah
siapa yang lebih dulu menerapkan "habis manis sepah dibuang" pada 
siapa.
 
Salam, Bismo DG
 
----- Original Message ----- 
From: HKSIS 
To: HKSIS-Group 
Sent: Friday, April 27, 2007 10:10 AM
Subject: [HKSIS] Fw: Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat Cina

 
----- Original Message ----- 
From: Ivan Wibowo 
To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, 27 April, 2007 12:08
Subject: [snb-milis] Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat Cina

Dasar nasib ..... kadang aman, kadang terancam ....
Kamis, 26 April 2007 Koran Tempo
Nasional
Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat
JAKARTA -- Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla diminta tak 
mudah memberi angin dan kepercayaan kepada para konglomerat yang tak 
jelas integritasnya dalam mengembangkan bisnisnya. "Pak Harto dulu 
jatuh gara-gara terlalu percaya kepada konglomerat," kata Retnowati 
Abdulgani, penulis buku Soeharto, the Life and Legacy of Indonesia's 
Second President, di Jakarta kemarin. 
Dalam buku yang diluncurkan kemarin itu, Retnowati menilai kekuasaan 
Soeharto jatuh karena terlalu memberikan peluang kepada pengusaha 
nonpribumi. Dalam tulisannya disebutkan para konglomerat menipu 
Soeharto dalam suatu konspirasi. 
Para pengusaha menggunakan dana bantuan likuiditas Bank Indonesia 
untuk memborong valuta asing, sehingga sendi perekonomian Orde Baru 
roboh. "Tingkat kesejahteraan berbeda mencolok antara pribumi dan 
nonpribumi sehingga menimbulkan kecemburuan sosial dan gerakan 
reformasi," kata putri bekas ajudan Soekarno, almarhum Roeslan 
Abdulgani, ini. 
Retnowati meminta keluarga Presiden tidak terlibat bisnis dalam 
skala besar. Keterlibatan keluarga pejabat menyebabkan pengawasan 
profesional terhadap lembaga-lembaga bisnis amat kurang. "Pak Harto 
terlena dan tidak bisa mengendalikan para kroninya," katanya. 
Menurut menteri pada masa Orde Baru, Siswono Yudhohusodo, Soeharto 
terlalu terlena oleh rayuan para kroni dari kalangan pengusaha. 
Akibatnya, kata Siswono yang menjadi pembicara dalam acara 
peluncuran buku tersebut kemarin, penguasa Orde Baru itu tak 
menyiapkan penggantinya. "Seperti Bung Karno, Soeharto naik 
(menjabat) dengan baik-baik tapi diturunkan dengan cara tidak baik," 
katanya. 
Soeharto, the Life and Legacy of Indonesia's Second President berisi 
tentang kelebihan dan kekurangan Soeharto pada masa pemerintahannya. 
Buku ini terbit setebal 376 halaman dalam bahasa Inggris. Penulis 
menyusun tulisannya di Singapura selama lima tahun sejak 2001. Retno 
pun mewawancarai langsung Soeharto dalam membuat tulisannya. ERWIN 
DARIYANTO
koran 



Kirim email ke