http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/062007/28/0105.htm

Gadaikan 1 Gram Emas untuk Biaya Sekolah

MEMULAI tahun ajaran baru, hampir setiap tahun menjadi kesibukan tersendiri 
bagi para orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Demikian pula di 
Kota/Kabupaten Sukabumi, para orang tua disibukkan oleh kegiatan ekstra yakni 
mencari dana tambahan untuk memenuhi kebutuhan biaya sekolah anak-anak mereka. 
Salah satu alternatif yang menjadi favorit para orang tua siswa adalah 
institusi pegadaian. Akibatnya, dalam sepekan terakhir, hingga minggu pertama 
bulan Juli, pegadaian diserbu nasabah.

Berdasarkan pemantauan "PR", Rabu (27/6), Pegadaian Sukabumi di kawasan Jln. 
Pelabuhan II Kota Sukabumi sudah dikunjungi calon nasabah sejak pagi buta. Pada 
umumnya, mereka sengaja datang lebih pagi agar tidak berdesak-desakan. Padahal, 
pegadaian baru buka pada pukul 8.00 WIB. 

Dari puluhan calon nasabah yang datang pada pagi buta itu, ada beberapa di 
antaranya yang membawa kain, televisi, telefon seluler, hingga perhiasan emas. 
Namun, apa pun barang yang akan digadaikan, tujuan calon nasabah itu hampir 
sama yaitu memperoleh uang secara instan untuk keperluan biaya sekolah 
anak-anak mereka.

Beberapa saat setelah pegadaian buka, pemandangan yang mengharukan muncul 
ketika seorang ibu bernama Ny. Nenden (50), penduduk Kampung/Desa Karawang 
Selabintana, menggadaikan cincin emas seberat 1 gram. Perhiasan yang diperoleh 
dari hasil menabung keuntungan berjualan makanan kecil selama bertahun-tahun 
itu, terpaksa disimpan di pegadaian untuk membiayai cucunya yang akan masuk ke 
sekolah dasar. 

"Harus ada uang Rp 85.000,00 untuk uang bangunan. Belum seragam dan buku-buku. 
Alhamdulillah dengan cincin emas ini, saya mendapat pinjaman Rp 86.000,00," 
kata Ny. Nenden.

Tidak kalah mengharukan, ketika seorang pria bernama Rahmat Setiawan (41), 
warga Kelurahan Benteng, Kec. Warudoyong, dengan susah payah memanggul pesawat 
televisi 21 inci. Barang berharga satu-satunya sekaligus menjadi sarana hiburan 
keluarga semata wayang itu, terpaksa harus digadaikan untuk memenuhi pembayaran 
uang masuk ke salah satu SMAN di Kota Sukabumi.

"Televisi ini digadaikan Rp 1,2 juta. Kami butuh persiapan dana sebesar Rp 1,5 
juta. Uang Rp 1,5 juta ini hanya untuk uang bangunan, belum uang buku dan untuk 
membeli seragam. Tetapi, untuk sementara saya sudah lega. Biarlah seisi 
keluarga tidak menonton televisi asal anak saya yang ketiga bisa masuk SMA," 
kata Rahmat. 

Situasi seperti ini, menurut Manajer Pegadaian Sukabumi, Ruly Rusman, sudah 
sangat biasa. Setiap menjelang tahun ajaran baru, nasabah pegadaian selalu 
membeludak. Bahkan, bisa sampai dua kali lipat dari bulan-bulan biasa. Saat ini 
saja, menurut dia, sudah ada kenaikan hampir 30% dari bulan sebelumnya. 

Ruly memprediksikan, pada awal Juli ketika orang tua siswa semakin terpepet 
mencari dana segar dan instan, pegadaianlah yang menjadi incaran. Pada awal 
Juli itu, diperkirakan akan terjadi ledakan nasabah yang menggadaikan 
barang-barang mereka.

"Rata-rata setiap bulan kami mengeluarkan dana sekitar Rp 3 miliar. Namun, pada 
saat musim pendaftaran siswa baru, bisa menjadi dua kali lipat dan kami selalu 
memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat yang membutuhkan dana secepatnya," 
kata Ruly. (Dani S.W./"PR") 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke