--- In CIKEAS@yahoogroups.com, "Umar Said" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> JIHAD MELAWAN KORUPSI
> Baru-baru ini boleh dikatakan seluruh pers di Indonesia secara 
> serentak dan ramai-ramai memberitakan bahwa sebanyak 14 organisasi 
> masyarakat Islam mendeklarasikan "Jihad Bersama Melawan Koruptor 
> Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)". Peristiwa ini merupakan 
> kejadian yang menarik, yang patut menjadi perhatian kita bersama, 
> dan berusaha menelaahnya, apa artinya bagi
> kepentingan rakyat dan negara kita bersama. 


Kalo memberantas korupsi enggak perlu jihad karena koruptor itupun
sudah ketakutan sendirinya tak perlu berjihad.

Berjihad itu bukan kerjaan yang gampang seperti memberantas korupsi. 
Berjihad itu justru ada resiko yang enggak enak seperti dipenjara,
ditembak, dibunuh dll.  Kalo resikonya enak.....  jangan dinamakan
jihad lah.

Kalo anda jadi team pemerantasan korupsi, maka resiko anda adalah
disogok oleh koruptor dan bisa kaya mendadak.....  yang begitu bukan
kita namakan berjiad.  TIDAK ADA BERJIHAD MEMBERANTAS KORUPSI, KALO
ANDA MAU BERJIHAD JUSTRU SEPERTI MENTERI AGAMA YAITU BERJIHAD UNTUK
KORUPSI.

Jihad yang mulia dan berguna bagi umat adalah berjihad untuk korupsi
sehingga uangnya bisa di-bagi2kan kepada umat yang miskin.  Kalo
berjihad memberantas korupsi apa gunanya, apa kemashlatannya, dan
siapa koruptornya yang bisa dikategorikan bisa diberantas???  AlQuran
tidak memberi definisi untuk kata korupsi, lalu apanya yang harus
diberantas, dimana kesalahan koruptornya???  jelas tidak ada
salahnyakalo berdasarkan agama Islam.

Ny. Muslim binti Muskitawati.










> 
> 
> 
> Pada kesempatan dideklarasikannya jihad bersama ini, Ketua Umum PP
> Muhammadiyah, Din Syamsuddin memberikan pernyataan bahwa deklarasi jihad
> melawan koruptror BLBI adalah sebagai bentuk tanggung jawab umat
Islam yang
> harus ikut peduli terhadap masa depan bangsa yang semakin terpuruk
akibat
> korupsi. Selain itu, selama ini umat dan masyarakat Islam menilai
penanganan
> hukum bagi para koruptor BLBI masih setengah hati dan belum tuntas serta
> tidak ada tindakan tegas, bahkan mereka para koruptor terkesan
dilindungi
> oleh pemerintah
> 
> 
> 
> Oleh karena itu, melalui jihad melawan koruptor BLBI, pemerintah didesak
> agar menindak tegas dan memberikan hukuman secara tuntas bagi mereka
> koruptor BLBI. Langkah kongkrit dari jihad ini menurutnya, tiada lain,
> kecuali tegakkan hukum yang konsisten dan konsekuen. Maka setelah adanya
> penandatanganan deklarasi bersama jihad melawan koruptor BLBI, pimpinan
> ormas yang diikuti organisasi kemahasiswaan akan segera meminta bertemu
> Presiden, Wakil Presiden, Jaksa Agung, Menteri Keuangan dan Menteri
terkait
> lainnya untuk menindak lanjuti deklarasi tersebut.
> 
> 
> 
> Empat belas ormas yang menandatangani deklarasi itu adalah
Muhammadiyah, NU,
> Persatuan Islam, Al Irsyad Al Islamiyah, Dewan Masjid Indonesia, Dewan
> Dakwah Islamiyah Indonesia, Alwasliyah, Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia,
> KAHMI, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Indonesia, Wanita Islam,
> Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Ikatan mahasiswa Muhammadiyah, dan
> Himpunan Mahasiswa Islam.
> 
> 
> 
> Din Syamsuddin juga menyatakan yakin bahwa 60-an bahkan ratusan
ormas Islam
> di Tanah Air setuju dengan deklarasi ini. (Demikian rangkuman singkat
> berita-berita tentang deklarasi 14 ormas Islam tersebut)
> 
> 
>  Perlu disambut gembira dan didukung
> 
> 
> Mengingat penyakit parah  bangsa dan negara kita yang berupa
korupsi, yang
> sudah sangat merajalela dengan ganas di segala bidang kehidupan
sejak lama,
> maka deklarasi "Jihad bersama melawan koruptor BLBI" 14 ormas Islam
tersebut
> di atas, patutlah disambut dengan gembira oleh semua kalangan dan
golongan,
> sebagai sesuatu yang penting bagi bangsa kita seluruhnya.
> 
> 
> 
> Namun,  demi kepentingan keseluruhan bangsa, alangkah baiknya kalau
"jihad
> melawan korupsi itu" tidak hanya difokuskan kepada "para koruptor BLBI"
> saja, melainkan juga kepada para koruptor pada umumnya, terutama para
> koruptor "kelas kakap", yang banyak terdapat di kalangan eksekutif,
> legislatif, judikatif, dan masyarakat umum, termasuk di kalangan
> partai-partai politik dan pengusaha-pengusaha besar. Dan termasuk juga
> korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh kalangan keluarga Suharto
(antara
> lain : Tommy Suharto) yang telah merusak citra Islam serta
menjatuhkan nama
> Republik Indonesia di mata dunia.
> 
> 
> 
> Memang,  kasus korupsi di BLBI, yang meliputi jumlah yang besar
sekali (!!!)
> ,  yaitu Rp 600 triliun (dengan bahasa atau angka yang lebih jelas :
Rp 600
> 000 000 000.000 atau Rp 600 juta dikalikan sejuta) adalah masalah yang
> serius sekali di antara banyak korupsi besar-besaran di negara kita ini.
> Karena besarnya dan rumitnya kasus korupsi di BLBI ini, ditambah dengan
> ambur-adulnya penanganannya yang dilakukan oleh pejabat-pejabat tinggi
> pendukung Orde Baru, maka sudah sekitar 10 tahun masih belum nampak juga
> kemajuan penyelesaiannya.
> 
> 
> 
> Mengingat sangat parahnya korupsi yang melanda negara kita, maka
deklarasi
> "jihad melawan korupsi" oleh 14 ormas Islam tersebut merupakan salah
satu
> tanda yang amat menggembirakan akan kepedulian masyarakat Islam 
terhadap
> masalah korupsi, yang makin secara nyata sekali telah menimbulkan
pembusukan
> di bidang akhlak banyak sekali orang dan  juga kerusakan-kerusakan berat
> dalam bidang sosial-ekonomi-budaya masyarakat Indonesia. Jadi,
koruptor BLBI
> haruslah ditindak, sampai tuntas, karena telah merugikan negara dan
rakyat
> secara besar-besaran. Di samping itu, masalah korupsi yang lain (yang di
> luar BLBI) juga perlu sekali dilawan ramai-ramai, dengan berbagai
cara dan
> jalan, oleh semua kalangan dan golongan, termasuk kalangan pemerintahan.
> 
> 
> 
> Memang, di waktu-waktu yang lalu, para tokoh atau pemuka-pemuka
Islam dari
> kalangan NU dan Muhammadiyah (dan organisasi-organisasi  lainnya)
sudah juga
> mengangkat suara yang cukup keras, -- termasuk tuntutan hukuman mati
bagi
> koruptor --   terhadap masalah korupsi ini, namun gemanya atau
pengaruhnya
> masih belum banyak untuk mencegah berkembangnya korupsi, yang masih juga
> berkecamuk terus di berbagai kalangan, termasuk di kalangan
orang-orang yang
> mengaku diri mereka Islam atau Muslimin. Banyak sekali di antara
orang-orang
> yang ditindak karena tuduhan korupsi, adalah justru para "tokoh" yang
> kelihatannya rajin sembahyang, sering pergi ke mesjid, suka kasih
sedekah,
> banyak berkotbah, pernah ke Mekah (bahkan ada yang berkali-kali),
atau juga
> banyak ikut-ikut pengajian berjemaah.
> 
> 
> 
> Langkah permulaan yang penting sekali
> 
> 
> Dideklarasikannya "Jihad melawan korupsi" oleh 14 ormas Islam, yang
> ditujukan terhadap para koruptor BLBI ini, mudah-mudahan merupakan
langkah
> permulaan yang besar dari ummat Islam Indonesia pada umumnya untuk ikut
> memobilisasi kekuatan masyarakat guna membersihkan negara kita dari
berbagai
> penyakit, sehingga bisa meneruskan perjuangan bersama menyelesaikan
> reformasi, dan memperkuat persatuan bangsa atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
> 
> 
> 
> Sebab, dari pengalaman sejak pemerintahan Orde Baru yang selama 32
tahun dan
> diteruskan oleh berbagai pemerintahan (di bawah pimpinan Habibi, Gus
Dur,
> Megawati dan SBY sekarang ini) sudah terbukti bahwa di antara banyak
> kerusakan atau  banyak kebusukan yang diwariskan oleh Orde Baru adalah
> korupsi yang merajalela. Seperti yang telah dialami sendiri oleh banyak
> orang, korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan telah menggebu-gebu selama
> pemerintahan rejim militer Suharto dkk, tetapi kebanyakan berhasil
> ditutup-tutupi, akibat ketatnya sistem kontrol pemerintahan.
> 
> 
> 
> Sebab, seperti yang dialami banyak di antara kita masing-masing,
oleh karena
> diberangusnya kebebasan demokratis selama 32 tahun, tidaklah mungkin
bagi
> banyak orang untuk menyuarakan perlawanan terhadap sebagian pimpinan
militer
> (dan Golkar) yang nyata-nyata telah  memperkaya diri dengan korupsi atau
> segala macam penyalahgunaan kekuasaan. Meskipun banyak jenderal dan
kolonel
> (dan pemimpin-pemimpin Golkar dari berbagai tingkatan) yang mendadak
jadi
> kaya raya (dengan memiliki 3 atau 4 rumah , tanah yang luas dan
mobil yang
> mewah-mewah) tetapi tidak banyak kasus-kasus korupsi di kalangan
mereka itu
> yang dibongkar atau diberitakan.  Jaring-jaringan praktek-praktek
korupsi
> semasa Orde Baru ini begitu hebatnya dan begitu luasnya, sehingga sulit
> diberantas oleh pemerintahan-pemerintahan berikutnya, sampai sekarang !
> 
> 
> 
> Jihad melawan korupsi dan juga Orde Baru
> 
> 
> Jadi, korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan yang biasanya memang sesuatu
> yang inherent (satu dan senyawa) dengan diktatur militer yang
manapun juga
> dalam sejarah dunia modern, juga telah menjadi penyakit kronis dari
rejim
> militer Orde Baru. Dan karena sisa-sisa Orde Baru banyak yang masih
berkuasa
> dalam pemerintahan-pemerintahan sesudah tahun 1998, maka dengan
sendirinya,
> penyakit parah yang sudah berjangkit selama puluhan tahun itu masih juga
> bercokol dengan kuatnya, dan sulit diberantas. Boleh dikatakan,
bahwa wabah
> korupsi yang sekarang merajalela itu adalah – pada dasarnya --
kelanjutan
> dari wabah yang lama, atau mempunyai akarnya pada penyakit yang lama
pula,
> tetapi memakai baju yang baru dalam situasi yang baru.
> 
> 
> 
> Di sini jugalah letak  pentingnya masalah jihad melawan korupsi ! Jihad
> melawan korupsi tidak akan berhasil dengan tuntas tanpa melawan
sisa-sisa
> kekuatan Orde Baru. Sebab, korupsi yang sekarang merajalela itu adalah
> pengejawantahan sebagian dari jati-diri sisa-sisa Orde Baru. Patutlah
> kiranya diingat oleh kita semua bahwa penyakit korupsi yang
merajalela di
> begitu banyak bidang dan begitu parah seperti yang kita saksikan
sekarang
> ini tidak terjadi selama "orde lama" di bawah pimpinan Bung Karno.
Meskipun
> di sana-sini terdengar juga adanya beberapa korupsi, suasana perjuangan
> revolusioner dan kerakyatan yang digelorakan oleh pemimpin besar
revolusi
> Bung Karno waktu itu telah membikin akhlak bangsa menjauhkan diri dari
> praktek-praktek korupsi, bahkan menajiskannya.. Dalam kaitan ini 
jugalah
> sulit dibantah bahwa sosok pejuang bangsa Bung Karno berbeda jauh sekali
> dengan sosok maling besar yang bernama Suharto, yang juga penjahat
kaliber
> besar di bidang HAM.
> 
> 
> 
> Dari sudut pandang yang arahnya demikian itulah, kiranya, kita bisa
> mengatakan bahwa jihad melawan koruptor BLBI yang mulai dilancarkan
oleh 14
> ormas Islam (dan mudah-mudahan juga didukung oleh banyak ormas-ormas
> lainnya, termasuk yang non-Islam) akan mempunyai arti yang
menjangkau lebih
> jauh lagi, bagi perbaikan atau perubahan yang fundamental bagi nasib
bangsa
> generasi kini dan anak cucu kita di kemudian hari.
> 
> 
> 
> Pengagum Suharto tidak mungkin anti-korupsi
> 
> 
> Kalau kita coba melihat lebih jauh lagi, maka akan nyatalah bahwa jihad
> melawan korupsi adalah sebenarnya bagian yang penting sekali dalam
> perjuangan kita bersama untuk melaksanakan keputusan yang sudah
diambil oleh
> MPR mengenai reformasi. Dan inti dari reformasi adalah – pada
pokoknya --
> merubah atau mengganti, atau membuang segala hal yang salah, atau
hal yang
> buruk, yang diwariskan oleh Orde Baru. Jadi, jelasnya, jihad yang
> sungguh-sungguh untuk melawan koruptor BLBI, sebenarnya berarti juga
jihad
> melawan praktek-praktek buruk Orde Baru dan sisa-sisanya. Sebab, masalah
> koruptor BLBI adalah – secara langsung atau tidak langsung – justru
akibat
> politik Orde Baru juga.
> 
> 
> 
> Dengan bahasa yang lebih sederhana lagi, kiranya bisa dikatakan bahwa
> siapapun atau golongan yang manapun tidak bisa melakukan perlawanan
terhadap
> koruptor dengan tuntas dan hasil baik  kalau tetap bersikap mendukung
> politik  Orde Baru, atau terus bersimpati dan memuja-memuja Suharto (dan
> konco-konconya). Menganggap Suharto orang besar yang sudah berjasa
kepada
> rakyat dan negara adalah bertentangan sama sekali  dengan sikap jihad
> melawan korupsi. Kalau ditarik lebih jauh lagi, bisalah kiranya
disimpulkan
> bahwa jihad melawan korupsi secara konsekwen berarti juga jihad melawan
> Suharto beserta Orde Barunya. Atau, kesimpulan lainnya yang senafas,
yaitu :
> orang atau kalangan yang memuja-muja Suharto tidak mungkin menjadi orang
> atau kalangan yang sungguh-sungguh konsekwen anti-korupsi.
> 
> 
> 
> Dengan dideklarasikannya "Jihad melawan koruptor BLBI" oleh 14 ormas
Islam,
> diharapkan adanya kesadaran juga di kalangan berbagai golongan Islam
bahwa
> perjuangan melawan korupsi yang sudah kelewat parah sekarang ini,
diperlukan
> mobilisasi seluruh kekuatan Islam bersama kekuatan-kekuatan lainnya,
> termasuk yang non-Islam dan yang anti-Orde Baru. Tidak perlu
diragukan lagi
> bahwa kebanyakan mereka yang benar-benar konsekwen anti-korupsi itu
adalah
> kebanyakannya  juga anti-Orde Baru. Mereka ini terdiri dari berbagai
macam
> ormas buruh, tani, pemuda, perempuan, mahasiswa, kaum miskin kota,
> eks-tapol, keluarga korban peristiwa 65 dll dll dll., yang mendambakan
> adanya pemerintahan yang bersih dan adil.
> 
> 
> 
> Sumbangan yang besar umat Islam Indonesia
> 
> 
> Kalau deklarasi "Jihad melawan koruptor BLBI" ini dilandasi dengan dasar
> yang luas dan anti-Orde Baru, dan dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh (dan
> bukannya slogan yang isinya omong-kosong saja !), maka akan merupakan
> sumbangan ummat Islam Indonesia yang besar sekali (dan amat
bersejarah) bagi
> usaha bersama untuk perbaikan dalam membangun bangsa. Dengan
gigihnya ummat
> Islam menjalankan jihad melawan korupsi dengan sungguh-sungguh dan
sekaligus
> melawan sisa-sisa Orde Baru, maka banyak orang akan melihat wajah
baru dan
> citra yang lain dari golongan Islam di Indonesia.
> 
> 
> 
> Sebab, selama ini ada kesan dari banyak orang bahwa sebagian besar
golongan
> Islam Indonesia bersikap terlalu toleran terhadap orang-orang yang
melakukan
> korupsi, dan sebagian lagi juga bersikap terlalu lemah terhadap
sisa-sisa
> kekuatan Orde Baru beserta simpatisan-simpatisannya, yang masih terus
> berusaha melakukan kegiatan-kegiatan yang merugikan kepentingan
persatuan
> bangsa dan kesatuan negara kita bersama.
> 
> 
> 
> Padahal, kekuatan golongan Islam di Indonesia ini amatlah besar di
bidang
> moral, politik, sosial dan ekonomi,  untuk melawan korupsi yang sudah
> menyengsarakan banyak orang dan membikin berbagai kerusakan dan kerugian
> negara.
> 
> 
> 
> Dengan dideklarasikannya "Jihad melawan koruptor BLBI" oleh 14 ormas
Islam
> ini, kalau gerakan moral ini nantiya mendapat dukungan yang lebih
besar lagi
> dari masyarakat luas berkat perlawanan yang juga ditujukan kepada
sisa-sisa
> kekuatan Orde Baru yang korup, maka akan bisa menjadi motor yang
dahsyat dan
> penting sekali. Dengan begitu, gerakan moral yang demikian ini akan bisa
> menyebarkan secara efektif ajaran-ajaran Islam yang berkaitan dengan
masalah
> pemberantasan dan pencegahan korupsi, dengan cara damai dan beradab.
> 
> 
> 
> Karena, sebagaimana yang diketahui oleh banyak pakar-pakar mengenai
Islam,
> banyak sekali ajaran-ajaran Islam  yang bagus-bagus sekali bisa dipakai
> untuk menghadapi masalah besar korupsi seperti yang sedang dihadapi di
> Indonesia dewasa ini. Oleh karena itu, gerakan moral jihad melawan
korupsi
> akan bisa meraih hasil besar dan merebut pengaruh yang luas, kalau
berbagai
> ormas Islam yang mendukungnya, bisa memobilisasi para pakar
(termasuk ulama
> yang ahli-ahli di bidangnya masing-masing) untuk mengumpulkan dan
> mensosialisasikan ajaran-ajaran Islam mengenai pemberantasan dan
pencegahan
> korupsi.
> 
> 
> 
> Dan kalau dalam penyebaran dakwah yang dilakukan di berbagai macam
tempat,
> kesempatan, dan waktu (mesjid, pesantren, madrasah, pertemuan-pertemuan
> agama, universitas), juga banyak disinggung masalah pentingnya
perlawanan
> terhadap korupsi maka bisalah dikatakan bahwa gerakan moral  ini
akan punya
> andil besar dalam peningkatan kesadaran banyak orang akan besarnya
dosa dan
> beratnya hukuman bagi orang-orang yang melakukan korupsi.
> 
> 
> 
> Masih terus merajalelanya korupsi  -- terutama korupsi yang
besar-besar --
> di negara kita yang penduduknya sebagian terbesar beragama Islam, 
merupakan
> tantangan yang serius bagi kita semua sebagai bangsa. Tetapi, juga bisa
> diartikan sebagai kegagalan besar ummat Islam di Indonesia.
> 
> 
> 
> Paris, 9 Juli 2007
> 
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.10.2/891 - Release Date:
08/07/2007
> 18:32
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Reply via email to