BANGHAYA LATEN ULER IJOH
14 july 2007,sebtu busuk

Ia berharap kesepakatan damai dapat dicapai oleh pemerintah Filipina 
dan MILF pada tahun ini. 
"Dengan tercapainya kesepakatan damai ini, kelompok ekstrem dan 
radikal akan melihat bahwa tidak ada guna lagi untuk menciptakan 
lebih banyak kekacauan. Hal itu hanya akan merugikan upaya-upaya 
untuk menciptakan tidak hanya perdamaian, tetapi juga kemajuan dan 
pembangunan di kawasan," kata Romulo. 
>>>>>>>>>>>
KOMENTARANKU,
Di nagari yang merekah jadi minoritaspun
Begituh buas kejinyah merekah bukan?

Hehehe,kini mataku tambah terbukah,

Bahuwa julukanku kepada Moslim ganas

Yang liar nan buas, ternyata BENER PISAN.

Dan sakbenernyah di Indon, udah tengrus2an

Kubilang, yang jadi banghaya laten ituh

Bukan lagih komunis, MELAENKEN ULER IJOH.

YANG TERNYATA DI SAKLURUH DONIAH

TUKANG BIKIN GARAH2 DAN SIPATNYAH

EMANG LIAR NAN BUAS.

Saklaluh mendatangken malapetaka,

BUAT PARA TETANGGANYAH YANG NON MOSLIM.

Jadi apah lagih di Indon..YANG ULER IJOHNYAH

TAMBAH EDAN HAJAH..

Mangka benerlah ULER IJOH KUDU DIBASMIH

SAKBELOM TAMBAH LIAR HAJAH.

>>>>>>>>>>>>>>>>

SUARA PEMBARUAN DAILY 
________________________________________
Filipina Berkomitmen Ciptakan Damai di Mindanao
SP/ELLY BURHAINI FAIZAL 
Menteri Luar Negeri Filipina Alberto Romulo (kiri) menjawab 
pertanyaan wartawan didampingi Menlu RI Hassan Wirajuda di Jakarta, 
Jumat (13/7). 
ebih dari peristiwa-peristiwa yang sebelumnya pernah ada, pembunuhan 
14 marinir Filipina dalam bentrokan melawan kelompok militan di 
Filipina Selatan menggarisbawahi betapa pentingnya menciptakan 
kesepakatan damai di Mindanao. 
Menteri Luar Negeri Filipina Alberto G Romulo mengatakan perdamaian 
di Filipina Selatan tetap menjadi komitmen pemerintahan di Manila. 
Romulo juga mengungkapkan penghargaan atas dukungan Indonesia dalam 
mengupayakan kesepakatan damai antara Pemerintah Filipina dengan 
Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) di Filipina Selatan beberapa 
waktu lalu. 
"Seperti yang anda ketahui, dengan dukungan dari Indonesia, kami 
dapat mencapai kesepakatan damai dengan MNLF yang merupakan sebuah 
kelompok yang merepresentasikan umat Muslim yang berada di Jolo, 
Basilan, dan beberapa bagian lain dari Mindanao," ujar Menlu Alberto 
Romulo menjawab SP dalam konferensi pers seusai Pertemuan ke-4 
Komisi Bersama Indonesia-Filipina di Departemen Luar Negeri RI, 
Jakarta, Jumat (13/7). Menlu Romulo didampingi Menlu RI Hassan 
Wirajuda. 
Romulo dalam kesempatan itu juga mengutarakan kegembiraannya karena 
di bawah kepemimpinan Indonesia di Organisasi Konferensi Islam 
(OKI), yang merupakan kepemimpinan ke-8, Pemerintah Filipina telah 
memenuhi tahapan awal atas kesepakatan damai dengan MNLF. 
"Kami kini tengah melaksanakan tahapan kedua dari kesepakatan yang 
mencakupi perbaikan di bidang sosial dan ekonomi, yang merupakan 
bagian dari inisiatif dan upaya lain untuk memperbaiki kehidupan 
masyarakat di Mindanao," kata dia. 
Diungkapkan, Pemerintah Filipina kini juga tengah terlibat dalam 
proses perdamaian lain dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF), 
yakni kelompok perjuangan Muslim lain di Filipina Selatan. 
Ia berharap kesepakatan damai dapat dicapai oleh pemerintah Filipina 
dan MILF pada tahun ini. 
"Dengan tercapainya kesepakatan damai ini, kelompok ekstrem dan 
radikal akan melihat bahwa tidak ada guna lagi untuk menciptakan 
lebih banyak kekacauan. Hal itu hanya akan merugikan upaya-upaya 
untuk menciptakan tidak hanya perdamaian, tetapi juga kemajuan dan 
pembangunan di kawasan," kata Romulo. 
Penghargaan 
Secara khusus, Romulo menyatakan penghargaan atas dukungan Indonesia 
dalam keseluruhan proses perdamaian di Filipina Selatan. Menurut 
dia, kesepakatan damai antara Pemerintah Filipina dan MNLF dapat 
dicapai berkat fasilitas dari Indonesia. 
"Kesepakatan GRP-MNLF adalah kesepakatan damai yang paling sukses di 
OKI dan kami berterima kasih atas kepemimpinan Menlu Hassan Wirajuda 
dalam proses tersebut," kata Romulo. 
Pada kesempatan yang sama Menlu Hassan Wirajuda mengatakan ada 
beberapa sorotan utama telah disepakati dalam Pertemuan ke-4 Komisi 
Bersama tersebut. Indonesia dan Filipina memiliki komitmen tinggi 
untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dan keamanan, serta 
mempererat koordinasi dinas kepolisian dua negara. 
Dikatakan, kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan Indonesia-
Filipina, termasuk untuk polisi dan masalah perbatasan, sesungguhnya 
sudah berlangsung baik. 
Kerja sama itu mencakup antara lain pertukaran informasi, termasuk 
informasi intelijen, patroli terkoordinasi, pertukaran kunjungan 
perwira-perwira Indonesia-Filipina, dan program-program di bidang 
pendidikan dan pelatihan, termasuk di Sekolah Staf Komando (SESKO) 
dua negara. 
"Kerja sama ini sangat aktif dan dilandasi kesepakatan dua negara 
sejak 1997," kata Hassan. Di bidang kontraterorisme, dua negara 
memiliki ASEAN Agreement of Intermission Cooperation. Bidang kerja 
sama yang ingin dimajukan dalam kesepakatan ini adalah memerangi 
terorisme di kawasan. 
Menlu Romulo mengatakan, ada pendekatan berbeda yang diakui oleh dua 
negara dan harus diimplementasikan dalam pemberantasan terorisme. Di 
satu sisi, penegakan hukum memang harus diperkuat, tetapi di sisi 
lain semua pihak harus mengedepankan dialog dan kerja sama 
antaragama (interfaith dialogue). 
Menlu RI menambahkan, dua negara juga berkomitmen untuk saling 
membantu dalam permasalahan warga negara masing-masing. Di Filipina 
selatan, ada 7.100 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal selama 
dua atau tiga generasi. 
"Atas kerja sama yang baik dengan Filipina, kurang lebih 5.000 di 
antara mereka telah didaftarkan sehingga memperoleh status legal 
untuk tinggal dan bekerja di Filipina," ujar dia. 
Sebaliknya, sebagai bagian lintas batas tradisional di pulau-pulau 
Indonesia di sekitar Miangas, Marore, juga banyak warga Filipina 
yang secara tradisional selama beberapa generasi sudah tinggal di 
sana. 
Sebagai tindakan resiprositas, Indonesia akan memfasilitasi 
pendaftaran warga Filipina yang tinggal di pulau-pulau Indonesia 
untuk diberikan status tinggal secara legal. [SP/Elly Burhaini 
Faizal] 
________________________________________
Last modified: 14/7/07


Kirim email ke