Israel Siap Lepas Yerusalem      Buat halaman ini
dalam format PDF       Cetak halaman ini       Kirim
halaman ini melalui E-mail
Thursday, 26 July 2007
Yerusalem - Surya
Skenario perdamaian Israel-Palestina ala-Barat tanpa
melibatkan kelompok Hamas, kian digencarkan.
Diberitakan Haaretz, Rabu (24/7), usai bertemu Mahmoud
Abbas, pemimpin pemerintahan darurat Palestina
(Palestinian Emergency Government/PEG) dan utusan
khusus AS Tony Blair, PM Israel Ehud Olmert menawarkan
negosiasi kesepakatan 'prinsip-prinsip utama' untuk
membentuk negara Palestina. Olmert mengisyaratkan akan
melepas Yerusalem dan menjadikannya ibu kota negara
pendudukan itu.

Tawaran mengejutkan dari Olmert itu diduga diambil
usai pembicaraan dengan Blair-Abbas serta ketua juru
runding PEG, Saeb Erekat semalam sebelumnya. Erekat
menegaskan, pihaknya 'tidak lagi tertarik pada gagasan
serta rencana baru namun menghendaki mekanisme yang
mewujudkan negara Palestina merdeka'. Jubir Olmert tak
membantah laporan media tersebut.

Bila pihak Palestina menerima, pertemuan akan membahas
karakteristik negara yang dijanjikan, lembaga-lembaga
pemerintahan, penataan ekonomi, dan kerja sama bea
cukai dengan Israel. “Setelah tercapainya kesepakatan,
Palestina-Israel menangani isu-isu sensitif seperti
lintas perbatasan,” tulis harian itu.

Tidak diketahui, apakah kerangka negara Palestina yang
ditawarkan Israel itu merupakan usulan Blair atau
bagian dari rencana Olmert untuk meningkatkan tekanan
militer terhadap Hamas di Jalur Gaza. Tetapi
perjanjian itu tidak sepenuhnya menguntungkan Abbas,
karena Olmert akan merealisasi negara Palestina di
Jalur Gaza serta 90 persen Tepi Barat.

Olmert menjanjikan siap menarik diri dari tanah yang
didudukinya di sekitar Yerusalem timur. Sebagai
kompensasi, ratusan permukiman warga Yahudi di Tepi
Barat tidak akan diusik setelah negara Palestina
berdiri. “Olmert juga mengajukan proposal untuk
membangun terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza dan
Tepi Barat sehingga Palestina bisa beribukota di
Yerusalem,” urainya.

Sementara Menlu Mesir Ahmed Abul Gheit dan Menlu
Yordania Abdel Ilah al-Khatib juga tiba di Israel
untuk bertemu Olmert, Menlu Tzipi Livni dan Menhan
Ehud Barak. Mereka akan mendesak Israel agar menerima
inisiatif perdamaian Liga Arab yang disepakati di KTT
di Arab Saudi Maret lalu.

Dalam inisiatif itu, Liga Arab menjanjikan Israel akan
mendapatkan normalisasi hubungan dengan dunia Arab dan
Timur Tengah, bila terlebih dahulu melepaskan Dataran
Tinggi Golan (Syria) dan tanah pertanian Sheeba
(Lebanon). Dua wilayah itu diduduki Israel usai Perang
Enam Hari 1967. Ini membuka peluang membentuk negara
Palestina dan memulangkan ribuan pengungsi Palestina.
Olmert dan Regev memuji kunjungan wakil Liga Arab ke
Israel sebagai momen histories dan niatan serius
menuju perdamaian.  afp/ap/dey



       
____________________________________________________________________________________
Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
http://searchmarketing.yahoo.com/

Kirim email ke