=================================
  Seri : "Membangun Keluarga Indonesia" 
  =================================
  [EQ]
   
  
   
  CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL
  [Naga Legendaris INDONESIA]
  Oleh : Alberthiene Endah
   
   
  Bermimpilah,
  sebab harapan akan memberi hidup
   
  Berkaryalah,
  sebab seni akan memberi makna
   
  [Naga belajar . . . sampai menutup mata]
   
   
  51. Album-album Emas 
   
  Musica terus menggenjot lahirnya album-album saya. Setelah trilogi yang 
sukses itu, wajah musik Indonesia kembali netral. Tidak lagi didominasi musik 
dansa yang mewabah di pertengahan dekade 80-an. Saya berpikir, sudah saatnya 
saya kembali menggeluti warna musik saya yang khas.
   
  Di pengujung dekade 80-an. Saya merilis album selanjutnya, Pergilah Kasih. 
Lagu yang menjadi judul album ini dibuat oleh Tito Sumarsono, musikus muda yang 
saat itu cukup beken dengan lagu-lagu melankolisnya yang indah di telinga. 
Tipikal lagu Tito sangat pas dengan selera saya. Ada beberapa lagu Tito, yang 
di kemudian hari menjadi hit klasik saya.
   
  Album ini aransemennya ditangani oleh Younky Suwarno, musikus muda yang 
sedang naik daun dan berpembawaan mirip Addie MS, tenang. Musica menjodohkan 
saya dengan Younky. Semula ia diminta mengaransemen lagu Pergilah Kasih. 
Ternyata enak sekali besutan dia. Musica memutuskan Younky untuk menggarap 
seluruh lagu dalam album.
   
  Saya mulai menikmati pertemanan musik dengan orang-orang muda dan baru. 
Younky yang rupanya mengikuti jalan karier saya, langsung mendapatkan soul. Dia 
bilang, suara saya sudah khas. Nada rendah ataupun tinggi, tak ada teriak. 
Semua empuk dan halus. Younky melakukan ramuan musik yang benar-benar pas 
hingga album ini saya berani katakan sebagai album dengan sentuhan rasa yang 
indah.
   
  Musica yang melihat kekuatan lagu Pergilah Kasih Iangsung memutuskan untuk 
membuat video klip yang juga spesial. Saat itu memang mulai marak pembuatan 
video klip. Era promosi lagu lewat panggung Aneka Ria Safari sudah berakhir. 
RCTI sebagai TV swasta lebih menggoda dunia musikal untuk unjuk gigi lewat 
tayangan video klip.
   
  Siapa yang menangani video klip saya? Tersebutlah nama seorang seniman muda 
eksentrik, Jay Subyakto! Beberapa waktu sebelumnya, Jay sempat bikin geger 
kalangan musik, setelah membuat video klip Sophia Latjuba. Begitu bagusnya, 
sampai banyak yang mengira itu dibuat orang asing.
   
  Jay menyambut antusias tawaran ini. Ia langsung membuat konsep. Sejak pertama 
kali diskusi, saya langsung menyukai pria berambut panjang ini. Ia memberi saya 
satu pembelajaran baru tentang interpretasi musik ke dalam visual. Saya suka 
cara Jay mencerna lagu. Ia sangat filosofis dan cara berpikirnya dalam. Di 
tangan Jay, sebuah lagu tidak hanya bermakna sederet kata dengan melodi. Tapi, 
ada nyawa yang harus dihidupkan. Saya suka dengan sensasi seperti ini.
   
  Dalam lagu Pergilah Kasih, Jay tidak mentah-mentah mengartikan kata kekasih 
sebagai pacar. Jay meminta saya memperdalam hakikat kekasih lebih luas Tuhan, 
pegangan hidup, keyakinan. “Karena Mas Chrisye minim dengan gerak, maka 
hidupkanlah karakter dan penjiwaan,” katanya. Wah, yang kayak gini yang saya 
suka, ketimbang disuruh joget.
  Konsep video klipnya sendiri terbilang dahsyat!
  Jay mengolah kekuatan lagu yang sangat romantis dengan alur gambar yang 
terkesan mistis dan sangat art.
  Ia sangat kental menyematkan warna Indonesia. Unsur musik gendang di lagu ini 
dieksplorasi Jay lewat gambar-gambar yang etnik dan artistik. Busana syuting, 
ia pinjam dari Ghea Panggabean. Proses syutingnya benar-benar surprise buat 
saya. Maklum, baru pertama kali bikin klip. Syuting dilakukan di rumah kakak 
Jay, Sita Subyakto, di bilangan Pondok Labu. Model yang diajak tampil di klip, 
Georgina Supit. Syuting selesai hari itu juga.
   
  Angka penjualan album ini terbilang lumayan. Video klipnya dipuji-puji orang, 
dan rupanya menjadi promosi efektif melariskan album. Dan tahu perkembangan 
selanjutnya? Video klip karya Jay ini menjadi klip pertama lagu Indonesia yang 
ditayangkan MTV Hongkong! Saya benar-benar bangga. Saat itu MTV memang masih 
berkedudukan di Hongkong. Mereka tidak memungut bayaran bagi penayangan 
klip-klip lagu. Tapi, seleksinya ketat sekali. Hanya video klip dan lagu yang 
dianggap berkualitas yang bisa masuk.
   
  Saya sempat membuat jeda agak panjang setelah kelahiran putra kembar kami, 
Randa Pramasha dan Rayinda Prashatya tanggal 27 Februari 1989. Si kembar sempat 
berada dalam kondisi kurang sehat saat lahir. Saya dan Yanti harus memberi 
penanganan khusus pada mereka. Selain itu, yah bisa dibayangkan, orang yang 
mudah panik kayak saya dapat anak kembar. Hampir tiap hari saya nguplek di 
kamar si kembar!
   
  Bersama Younky, saya lalu menggarap album berikutnya, Sendiri Lagi. Album ini 
boleh dibilang memiliki warna yang tak jauh beda dengan Pergilah Kasih. Dibantu 
oleh sound engineer Dany Lisapali, Younky makin menunjukkan kepiawaiannya 
membesut lagu-lagu romantis yang menyentuh. Saya harus berterima kasih pada 
Younky karena dari dua album ini ada banvak nomor yang sangat melekat di hati 
pendengar.
   
  _____
   
  Kadang saya merasa sangat canggung jadi sorotan.
  Ketenaran bukanlah alas an untuk beranjak dari kehidupan biasa.
  _____
   
  [bersambung ]


    
  SONETA INDONESIA <www.soneta.org>

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


       
---------------------------------
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

Kirim email ke