http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=306047&kat_id=23

Kamis, 06 September 2007  22:14:00


Ditanya Investasi Israel, Menteri ESDM Sewot
Laporan: H. Budi Rahardjo


Jakarta-RoL -- Lantaran namanya disebut-sebut terlibat dengan rencana investasi 
perusahaan asal Israel, Merhav Group di Nusa Tenggara Timur, membuat Menteri 
ESDM Purnomo Yusgiantoro, berang. Ia membantah telah bertemu dengan perwakilan 
perusahaan itu untuk memberikan arahan investasi energi alternatif di NTT. 
Dengan nada tinggi, Purnomo membantah semua rumor yang mengaitkannya dengan 
perusahaan yang berkantor pusat di Te Aviv itu. ''Tidak ada, rekomendasinya 
mana?'' balasnya bertanya ketika ditemui wartawan usai mengikuti pertemuan 
Presiden SBY dengan Presiden Vlamidir Putin di Istana Negara di Jakarta, Kamis 
(6/9).

Purnomo dikabarkan telah memberikan rekomendasi atau arahan kepada Merhav bahwa 
daerah NTT cocok untuk investasi industri tanaman dan pengelohan biji pagar 
untuk energi alternatif. Namun ia dengan tegas membantah kabar itu. Bahkan ia 
meminta agar wartawan tidak seenaknya memelintir berita mengenai dirinya dan 
Merhav.

Selama ini, diakuinya, Departemen ESDM memang rajin memberikan informasi kepada 
semua investor mengenai prospek usaha dan daerah di Indonesia. Hanya saja, 
informasi itu diberikan secara terbuka kepada semua orang di forum-forum 
seminar atau pertemuan. ''Sekarang rekomendasinya berupa apa? Untuk investasi 
apa? Prosesnya bagaimana? Apa yang kasih izin dan kasih rekomendasi Departemen 
Pertambangan?'' ujarnya berang sambil menuju mobil dinasnya.

Menurut Purnomo, perizinan untuk mendapatkan lahan biji pagar maupun perizinan 
lainnya sama sekali tidak terkait dengan departemen yang dipimpinnya. Meskipun 
rencana investasi Merhav itu terkait dengan sektor energi alternatif yang 
berada di bawah tanggung jawabnya. ''Ya, so what. Kalau energi alternatif, so 
what,'' katanya masih dengan nada tinggi.

Dengan tegas, Purnomo mengaku tidak pernah bertemu dengan perwakilan Merhav. 
Apalagi bila pertemuan itu dilakukan secara pribadi dengan maksud hangky 
pangky. Baginya, hubungan Indonesia dengan Israel sudah jelas. Meski ini 
menyangkut urusan bisnis, kedua negara tidak memiliki hubungan bilateral 
goverment to goverment. ''Tolong jangan diplintir. Kalau itu mau cari lahan 
atau mau tidak lahan, itu bukan urusannya Departemen ESDM,'' tandasnya.pur

Kirim email ke