Refleksi: Messet menlu OPM? Terlalu dibesar-besarkan. KOMPAS Jumat, 21 September 2007
Kewarganegaraan Mantan Menlu OPM Ingin Jadi WNI Kembali Jakarta, Kompas - Mantan Menteri Luar Negeri Organisasi Papua Merdeka Nicholas M Messet, Kamis (20/9), menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta. Ia minta diterima kembali menjadi warga negara Indonesia. Sejak tahun 1969, ia meninggalkan kampung halamannya di Kabupaten Sarmi, Papua, bergabung dengan organisasi terlarang di Provinsi Papua yang menginginkan kemerdekaan sendiri. Keinginannya sebenarnya sudah tercetus sejak 1994, tetapi baru terwujud sekarang. Kepergian Messet dari Indonesia waktu itu karena ia merasa diperlakukan tidak adil saat mendaftar menjadi pilot penerbang di Jayapura. Dari hutan di Papua, ia bergabung dengan warga Papua lainnya di Papua Niugini dan kemudian ke Australia. Di Australia ia menjadi orang Papua pertama yang menjadi pilot penerbang setelah lulus dari sekolah pilot. Kini ia masih berstatus warga negara Swedia. Dalam pertemuan selama lebih kurang satu jam yang didampingi aktivis lembaga swadaya masyarakat yang mendukung otonomi khusus Papua (Independen Group Support The Special Autonomus Region of Papua within Republic of Indonesia/Igssarpri), Fibiolla Ohei, Messet menyerahkan langsung surat permohonannya menjadi WNI kembali. Menurut Messet, Wapres menjanjikan proses naturalisasinya akan segera dilakukan dalam waktu cepat melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Andi Mattalatta. "Wapres sangat senang dengan keinginan saya kembali menjadi WNI. Sepenuhnya saya serahkan kepada beliau proses selanjutnya. Ia juga menjanjikan yang terbaik bagi mereka yang kembali ke Indonesia," ujar Messet. Messet juga menyatakan ada sekitar 3.000 warga Papua yang sebelumnya meninggalkan Indonesia ingin kembali ke kampung halamannya. (HAR