Refleksi: Tidak harus dan tidak ada larangan bagi orang tua, tetapi para tua bangka yang terbukti merugikan atau tidak berbuat apa-apa yang berguna untuk perbaikan hidup rakyat mayoritas, lebih lebih baik pensiun saja agar supaya menikmati hari tua dengan nyaman dan tentram, dari pada merepotkan diri dengan ambisi pribadi berkedok janji-janji kosong yang tidak mungkin dilaksanakan.
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=313713 Kamis, 22 Nov 2007, Mega: Capres Tak Harus Orang Muda PASURUAN - Acara keliling Jawa Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kemarin memasuki hari kedua di Jatim. Setelah menginap di Surabaya, Megawati kemarin meneruskan perjalanannya ke Blitar melalui Malang. Ketika mampir untuk makan siang di Pandaan, Pasuruan, Megawati untuk yang kesekian menegaskan untuk maju sebagai capres dari PDIP pada Pilpres 2009. Meski demikian, kata Mega, dirinya tidak mau jalan sendiri tanpa pertimbangan dan keputusan organisasi di DPP PDIP. "Saya ini memang ketua umum PDIP. Tapi, banyak yang tidak mengerti bedanya PDIP dengan Mega," katanya. Jadi, nuansanya seperti enak-enakan saja. "Eh, ndak lho," katanya kepada wartawan usai makan siang di salah satu rumah makan di Pandaan. Sebagaimana diketahui, acara road show se-Jawa putri Bung Karno itu dikemas dalam Silaturahmi Mbak Mega Bersama Rakyat. Menurut dia, sebagai partai yang berfondasi rakyat kecil, PDIP harus terus membentuk sistem pengambilan keputusan yang benar-benar tertib. "Apa pun persoalannya harus diputuskan lewat rapat," tegasnya. Mega mengakui, selaku ketua umum PDIP, dirinya memang diberi hak prerogatif sebagai mandat dari kongres. "Tapi, hak itu tidak boleh digunakan sembarangan," ujarnya. Apakah sudah terpikir bahwa kelak akan merangkul calon wakil presiden dari kalangan muda? "Kenapa sih ngomong harus muda. Kalau muda melempem, terus lebih bersemangat yang tua, why not?" ujar Mega. Calon pemimpin, lanjutnya, harus dilihat dari spirit perjuangannya. Termasuk potensi dan peluangnya untuk memimpin negara. "Ini mungkin subjektivitas saya. Tapi, kalau hanya harus muda, ganteng, atau sarjana, tidak bisa begitu," tandasnya. Mega meminta jangan membangun kriteria yang tidak kuat substansinya. Sekjen PDIP Pramono Anung menambahkan, targetnya, pertengahan 2008, nama cawapres Megawati sudah ditetapkan. Jika Rakernas III untuk melakukan penjaringan, maka pada Rakernas IV, nama cawapres itu akan ditetapkan. "Nama-nama yang diusulkan DPC akan kami polling dan lihat hasilnya nanti," ujarnya. Kemarin Mega mengakhiri perjalanannya di kota Blitar. Sebelumnya, dia sempat menemui ratusan warga dan kelompok tani ikan koi di Desa Sumber, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Secara simbolis, mantan presiden kelima RI itu menyumbangkan lima ton beras kepada warga yang terimbas aktivitas Gunung Kelud. (