KOMPAS Kamis, 22 November 2007 Kantor Golkar Dirusak FPPGL Tuntut Ketua DPD Partai Golkar Lampung Mundur
Bandar Lampung, Kompas - Ratusan orang tak dikenal, Rabu (21/11) pukul 03.00-04.00, menyerang dan merusak Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Lampung. Motif perusakan kantor belum jelas. Namun, intern DPD Partai Golkar Lampung memang bermasalah. Hingga semalam, polisi belum dapat menjelaskan kelompok mana yang merusak Kantor Partai Golkar yang yang beralamat di Jalan Juanda, persis di depan Stadion Pahoman, Bandar Lampung, itu. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Lampung Toni Eka Candra menjelaskan, saat perusakan berlangsung, kantor itu dijaga oleh penjaga malam, Gatot, dan enam rekannya. "Kami mengutuk tindakan itu. Itu tindak pidana. Pelaku harus dihukum," katanya. Wakil Kepala Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Bandar Lampung Ajun Komisaris Besar Budi Santoso mengatakan, polisi telah memeriksa tempat kejadian perkara Kantor DPD Partai Golkar Lampung. Kaca-kaca pintu dan jendela kantor hancur, inventaris kantor berupa mebelair dan lemari dirusak. Demikian pula sejumlah arsip penting DPD Partai Golkar Lampung hilang setelah perusakan terjadi. DPD Partai Golkar Lampung menyatakan pihaknya mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Pihak Poltabes Bandar Lampung tengah memeriksa tujuh saksi perusakan dan penyerangan. Polisi masih mengembangkan penyelidikan untuk mencari pelakunya. Meski demikian, Rabu pukul 16.00, polisi sudah membuka garis polisi dan menyerahkan kembali gedung itu kepada pengurus DPD Partai Golkar Lampung. "Kami sudah memeriksa tujuh saksi perusakan dan penyerangan ini, dan kami masih mengembangkan penyelidikan," kata Budi Santoso. Tuntutan mundur Sebelumnya, sekitar pukul 09.00, lebih dari 100 pengunjuk rasa yang mengatasnamakan diri Forum Penyelamat Partai Golkar Lampung (FPPGL), dengan berseragam Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI), mendatangi kantor tersebut. Koordinator FPPGL Abi Hassan Muan, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandar Lampung, menyatakan dirinya tidak mengenal massa yang menyerbu dan merusak Kantor DPD Partai Golkar Lampung pada serangan pagi hari tadi. "Kami tak pernah merencanakan penyerangan dan perusakan itu," katanya. Namun, Abi membenarkan bahwa FPPGL memang ingin menuntut supaya DPD Partai Golkar Lampung dibersihkan dari masalah dan menuntut supaya Alzier Dianis Thabranie mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Lampung. Tuntutan itu terkait dengan kekecewaan enam ketua DPD Partai Golkar dari enam kabupaten/kota di Lampung yang diberhentikan dari jabatannya melalui musyawarah daerah luar biasa oleh Ketua DPD Partai Golkar Lampung Alzier tanpa pembicaraan dengan ketua yang bersangkutan dan tanpa alasan pemberhentian yang jelas. Massa yang datang bersepeda motor dari Kantor FPPGL membawa pentungan kayu. Mereka mendesak masuk ke dalam kantor sambil meneriakkan tuntutan agar Alzier turun dari jabatannya. Massa sempat masuk, tetapi dapat dikendalikan satuan polisi berlapis dan membuat massa keluar pintu gerbang kantor itu. Kepada Wakil Kepala Poltabes Bandar Lampung Ajun Komisaris Besar Budi Santoso, pengunjuk rasa menuntut agar gedung diberi garis polisi, dikosongkan, dan tidak ada satu pun pengurus DPD Partai Golkar Lampung yang boleh berada di dalam gedung. "Gedung harus dalam keadaan status quo," kata M Insan, Koordinator Lapangan FPPGL. (HLN)