===============================
  [ Seri : "Membangun bisnis Indonesia" ]   
  ===============================
  [BQ]
   
  Rahasia Bisnis Orang Jepang
  Oleh : Ann Wan Seng 
   
  Belajar dari :
  Langkah Raksasa Sang Nippon Mengusai Dunia
   
   
  12.  Mengelola Bisnis Cara Jepang
   
  Sebelum mengadakan bisnis dengan bangsa lain, 
  sebaiknya pelajarilah hal-hal yang
  berkaitan dengan bangsa tersebut.
   
   
  URUSAN BISNIS juga memerlukan kemahiran dan pengetahuan yang berkaitan dengan 
sosial budaya suatu masyarakat. Setiap masyarakat memiliki cara hidup, budaya, 
dan adat masing-masing. Begitu juga adat istidat dan pandangan hidup setiap 
bangsa; antara satu dengan yang lain berbeda-beda.
   
  Terkadang ada suatu hal yang dianggap sensitif oleh satu masyarakat, tetapi 
dianggap biasa oleh masyarakat lainnya. Jadi, sebelum mengadakan hubungan 
bisnis dengan bangsa lain, sebaiknya pelajarilah hal-hal yang berkaitan dengan 
bangsa tersebut. Kegagalan memahami dan menguasai aspek-aspek asas ini bisa 
menghambat urusan bisnis dan menemui jalan buntu.
   
  Untuk menjadi pengusaha yang berhasil, seseorang harus mampu menyesuaikan 
diri dengan masyarakat setempat. Penyesuaian itu dapat dilakukan dengan 
berinteraksi dan berkomunikasi. Jika tidak, maka urusan bisnis tersebut dapat 
mengalami kesulitan.
   
  Kesulitan yang akan dihadapi orang yang melakukan bisnis dengan orang Jepang 
adalah sikap etnosentrisme mereka, yakni menganggap golongan ataupun kebudayaan 
bangsanya lebih unggul dibandingkan yang lain. Sikap tersebut terbentuk karena 
mereka terlalu mengagungkan budaya bangsanya. Kemana saja orang Jepang pergi 
dan dimana saja mereka berada, mereka tetap mempertahankan tradisi dan 
budayanya. Malah mereka berusaha mengembangkan budaya itu sehingga dapat 
diterima oleh orang lain. Bagi bangsa Jepang, budaya dan tradisi menjadi 
lambang identitas dan mereka bangga dengan hal itu.
   
  Permasalahan yang biasanya dialami oleh pihak yang berbisnis dengan orang 
Jepang adalah masalah bahasa dan perbedaan budaya. Permasalahan tersebut dapat 
diatasi dengan cara memahami beberapa aspek dan masalah yang berkaitan dengan 
budaya bisnis masyarakat Jepang. Bagi pengusaha yang akan mengadakan urusan 
bisnis di Jepang, harus mau menghadapi beberapa permasalahan dalam kebiasaan 
orang Jepang menjalankan bisnisnya. Cara menghadapinya ada beberapa cara. 
Pertama, mempelajari cara yang tepat untuk mengawali hubungan dengan sebuah 
perusahaan, organisasi, dan firma Jepang. Kedua, mengetahui dengan pasti cara 
menjaga dan memupuk hubungan bisnis yang telah terjalin. Ketiga, mencari cara 
melanggengkan hubungan tersebut agar berjalan lancar.
   
  Ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat menjalankan urusan bisnis 
di Jepang. Di antaranya adalah jangan terlalu mengandalkan hubungan komunikasi 
melalui surat-menyurat. Usahakan agar dapat bertemu langsung dengan pihak yang 
akan dijadikan rekan bisnis. Orang Jepang lebih senang menjalankan bisnis dalam 
situasi yang tidak terlalu formal. Mereka suka bersantai dan bersenang-senang 
karena hal itu dapat mengurangi ketegangan saat menjalankan usaha. Agar dapat 
terlibat dalam percakapan, orang yang akan berbisnis dengan orang Jepang 
hendaknya menguasai bahasa Jepang dengan baik. Jika tidak, maka gunakanlah 
penerjemah sehingga komunikasi berjalan lancar. Orang Jepang tidak suka 
menggunakan bahasa Inggris. Selain tidak menguasai bahasa tersebut, orang 
Jepang sangat bangga dengan bahasa ibunya.
   
  Untuk memulai hubungan bisnis baru, seseorang dapat menggunakan kartu nama. 
Saat menjalankan bisnis, pakaian dan tingkah laku harus sopan dan teratur. 
Citra diri seseorang perlu dijaga agar dapat memberikan pandangan positif 
kepada orang lain. 
   
  Dalam berbisnis dengan orang Jepang, biasanya, proses perundingan memakan 
waktu lama. Namun, setelah persetujuan dicapai, proses pelaksanaannya menjadi 
mudah dan lancar.
   
  Hal itu disebabkan orang Jepang sangat berhati-hati dan selalu berusaha 
mendapatkan keterangan yang jelas mengenai suatu hal sebelum membuat keputusan. 
Orang Jepang tidak suka membuang-buang waktu. Oleh karena itu, saat berbisnis 
dengan orang Jepang, ketepatan waktu perlu dijaga. Masalah lain mungkin dapat 
dikompromikan dengan orang Jepang, tetapi tidak soal waktu.
   
  Orang yang dapat mengatur waktu dianggap dapat dipercaya dan diharapkan. Jika 
orang tidak menepati waktu dan sering ingkar janji, akan menghadapi masalah 
saat berbisnis dengan orang Jepang. Berbisnis dengan orang Jepang tidak dapat 
dilakukan dengan begitu saja. Setiap orang yang ingin berbisnis di Jepang harus 
menyiapkan diri terlebih dahulu. Apa pun bentuk urusan bisnis yang akan 
dijalankan, orang Jepang ingin mendapatkan keterangan yang tepat, jelas, dan 
terperinci. Saat menjalankan bisnis, orang Jepang melakukannya dengan serius. 
Mereka juga tidak suka beromong-kosong karena setiap urusan bisnis harus 
berakhir dengan keputusan yang tepat. Urusan bisnis itu akan berhasil jika ada 
keputusan dan gagal jika tidak ada keputusan
   
   
  [Fakta Menarik]
   
  Tips saat menjalankan bisnis di Jepang :
  • Pelajari cara yang tepat untuk mengawali hubungan dengan sebuah 
    perusahaan
  • Ketahui dengan pasti cara menjaga dan memupuk hubungan bisnis yang telah 
    terjalin
  • Cara-cara untuk melanggengkan hubungan tersebut agar berjalan lancar
  • Jangan mengandalkan hubungan komunikasi melalui surat-menyurat
   
   
  ___
   
  Seseorang harus mampu menyesuaikan diri
  dengan masyarakat setempat
  Agar menjadi pengusaha yang berhasil
  ___
   
  Orang Jepang tidak suka
  berbahasa Inggris
  ___
   
  Mempersiapkan terlebih dahulu
  sebelum berbisnis di Jepang
  ___
   
   
  [bersambung . . ]
   
   
    Supported by :
  Air minum COLDA - Higienis n Fresh !
  ERDBEBEN Alarm



    
  SONETA INDONESIA <www.soneta.org>

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


       
---------------------------------
Get easy, one-click access to your favorites.  Make Yahoo! your homepage.

Kirim email ke