http://www.suarapembaruan.com/News/2007/12/17/index.html


SUARA PEMBARUAN DAILY 
Kelenteng Tjo Soe Kong Diusulkan Jadi Cagar Budaya
[TANGERANG] Kelenteng Tjo Soe Kong di Kampung Tanjung Anom, Desa Tanjung Kait, 
Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang diusulkan menjadi cagar budaya. Sebab, 
Kelenteng yang sudah beridir sejak 1792 ini merupakan lambang pluralisme 
kebudayaan di Banten. "Kelenteng ini harus dilindungi dan dijadikan cagar 
budaya," ujar Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat pembukaan Festival 
Barongsai di Kelenteng Tjo Soe Kong, akhir pekan lalu. 

Menurut Atut, keberadaan Kelenteng dapat dikembangkan jadi pusat religi 
sehingga harus dihidupkan dan dilindungi. Dia menyambut baik apa yang dilakukan 
Kelenteng dengan mengadakan acara festival barongsai. Karena, kesenian ini 
merupakan satu dari 60 aset budaya yang ada di Banten. Dia berharap, festival 
ini dapat menjadi ikon budaya Provinsi Banten. 

"Banten punya banyak potensi wisata alam dan budaya. Saya berharap, Banten 
dimasukkan dalam daerah tujuan wisata terlebih menyambut Visit Indonesia Year 
2008," kata Atut. 

Di sisi lain Atut juga meminta lembaga kesenian seperti barongsai dan liong 
untuk selalu siap tampil dan meningkatkan keterampilan. "Saya sangat menyambut 
baik pelaksanaan festival ini. Kita berharap kegiatan semacam ini dapat terus 
dikembangkan dan dapat mempererat masyarakat Banten yang sejak dulu dikenal 
pluralis," ujar Atut. 

Ketua Yayasan Kelenteng Tjo Soe Kong, dr Wirya Darma mengatakan, kegiatan ini 
baru dilakukan setelah sempat vakum selama 20 tahun. "Mudah-mudahan dengan 
dimulainya kegiatan ini, ke depan event semacam ini bisa terus berlangsung," 
katanya. 

Pada kesempatan itu, Wirya Darma juga berharap agar keberadaan Kelenteng yang 
dibangun sejak tahun 1792 itu mendapat perhatian dari pemerintah Provinsi 
Banten dengan cara ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. 

Mendengar keinginan Wirya Darma, Gubernur Banten berjanji akan mengabulkannya 
setelah ada surat permohonan secara resmi dari pihak yayasan. 

Ketua Pelaksana Oey Kien Hoo menjelaskan, festival barongsai ini diikuti 14 
grup dari Jakarta dan Tangerang. Selain pagelaran barongsai, juga dipentaskan 
lenong, gambang kromong, dan wayang potehi. [132] 



--------------------------------------------------------------------------------
Last modified: 17/12/07 

Kirim email ke