http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=322685&kat_id=16

Sabtu, 09 Februari 2008

Menuju Pers yang Bermartabat 
Oleh : H Nur Mahmudi Ismail
Wali Kota Depok

Kita semua tahu media massa memainkan peran yang luar biasa. Media memiliki 
kekuatan sangat besar untuk memengaruhi opini publik dan membuat suatu 
perubahan. 

Problemnya adalah kekuatan yang sedemikian besar selalu memberikan dua dampak. 
Pertama dampak positif dan konstruktif dan kedua dampak yang negatif dan 
destruktif. Yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana para jurnalis 
Indonesia ikut berpartisipasi mengembangkan jurnalisme yang mendidik 
partisipatif dan jurnalisme yang memiliki perspektif dan persepsi untuk ikut 
serta membangun masyarakat menjadi suatu masyarakat yang betul-betul maju dan 
bermartabat.

Sungguh kami menyadari betapa besar arti dan peran pers dalam kehidupan 
berbangsa dan bermasyarakat. Kita sering atau bahkan setiap hari membaca surat 
kabar, tabloid, media-media online, dan majalah serta mendengarkan radio. Kita 
juga sering bahkan tak pernah terlewatkan menonton tayangan acara televisi. 

Kita disuguhi berbagai informasi yang membahagiakan sekaligus informasi 
menyakitkan. Kita kerap diajak untuk berkelana secara mengasyikkan ke titik 
terjauh tata surya. Tetapi, tak jarang kita juga dibawa menyaksikan berbagai 
peristiwa amat menyesakkan dada, ada kelaparan, kebakaran, kerusuhan, dan 
beberapa berita kriminal yang kini semakin membuat kita dilematis, prihatin, 
dan menakutkan.

Terkadang atau bahkan sering kita terhanyut, seperti mengalami sendiri berbagai 
fenomena peristiwa secara langsung. Ada saatnya kita tertawa. Tetapi, ada 
saatnya kita sedih dan nestapa. 

Semua ini terjadi karena dahsyatnya kekuatan pers mengantar pada situasi 
tersebut. Pers tampil begitu perkasa dan memesona.

Kehidupan dan perkembangan pers di suatu negara tidak dapat dilepaskan dari 
kehidupan dan tingkat perkembangan demokrasinya. Namun, pers sebagai bagian 
dari kehidupan bangsa, kekuatan pembangunan demokrasi, selalu memiliki unsur 
dan potensi sebagai faktor pembaharu. 

Dengan tuntutan pers sebagai kekuatan pembaharuan, agent of modernization 
selalu diperlukan. Artinya, pers harus selalu memiliki visi informasi yang 
dinamis (informatif), objektif, dan edukatif.

Orang-orang pers dalam struktur masyarakat modern tergolong dalam kategori 
elite, dalam pengertian memiliki tanggung jawab yang besar terhadap proses 
penyelenggaraan kekuasaan dan proses demokratisasi serta akulturasi dalam 
masyarakat. Selain fungsi sosial kontrol, fungsi informasi (surveillance 
functions), fungsi komunikasi, fungsi penghubung antarkelompok masyarakat 
(connect), fungsi memengaruhi (persuade), dan penyadaran akan berbagai hal 
(educate), juga fungsi hiburan (entertaint). Semuanya berhubungan dengan 
masalah kemanusiaan dan kebangsaan. 

Peranan wartawan saat ini jauh lebih kompleks dan rumit dibandingkan masa 
lampau. Sebuah analogi dunia pers, secara sederhana dapat digambarkan pada masa 
perjuangan kemerdekaan, pers (wartawan) memihak pergerakan nasional dan melawan 
sistem kolonial. 

Dalam perkembangannya ada tuntutan lain, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. 
Harkat kemanusiaan dan harga diri bangsa harus tetap diutamakan. Ini berarti 
secara otomatis menuntut para pengelola media (pers) harus memiliki sistem 
menajemen bisnis dan redaksional yang baik.

Sikap kritis
Sebagai pers yang independen, bebas, dan bertanggung jawab, pers dan wartawan 
harus mempunyai komitmen serta cita-cita yang kuat untuk menjadi motivator 
masyarakat. Komitmen itu bagi wartawan dilakukan dengan kesadaran yang kritis.

Sikap kritis konstruktif seperti inilah yang diperlukan dalam sistem 
pemerintahan demokratis. Terlebih lagi dalam era otonomi daerah seperti saat 
ini.

Salah satu bentuk bantuan pers dalam konteks ini adalah dengan memberikan 
informasi tentang kejadian/fakta dengan baik dan benar sehingga dapat 
membimbing publik. Pencerdasan dimaksud bertujuan agar rakyat memiliki wawasan 
yang benar mengenai aspek-aspek informasi hingga dapat menilai informasi 
tersebut dengan baik dan benar pula.

Penting pula membentuk SDM pers yang andal dan berkualitas. Akan sulit 
ditemukan pers berkualitas tanpa didukung SDM yang berkualitas. 

Kualitas pers merupakan daya tarik yang amat menentukan bagi masyarakat. Animo 
masyarakat juga dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan mereka.

Dalam bentuknya yang mulai modern, teori masyarakat dan fungsi media massa 
dalam perspektif empirik-kritis, melihat secara optimistis persepsi yang 
berkembang dalam masyarakat atas perkembangan media massa. Artinya, masyarakat 
juga mempunyai kemampuan mengontrol media massa berikut dampak-dampaknya.

Media massa mempunyai tanggung jawab sosial yang besar. Tanggung jawab ini 
termasuk katalisator dalam menjunjung tinggi etika dan norma. Tanggung jawab 
sosial perlu mendapatkan perhatian dari para pelaku bisnis dan praktisi media, 
bukan semata mengejar sisi ekonomi.

Sebuah adagium mengatakan 'mass media is tool of social engineering'. Dalam 
posisinya sebagai tool of social engineering, dampak pemberitaan sangat besar 
bagi rekayasa dan perubahan sosial. 

Partisipasi masyarakat menjadi niscaya guna mengatasi berbagai dampak negatif 
yang dimunculkan media massa. Saatnya kita bersama mengawasi media massa. 

Kebebasan pers memberikan ruang terbuka bagi kita untuk berbicara bebas tanpa 
adanya rasa takut, termasuk dalam hal ini mengawasi dan mengontrol pemberitaan 
media massa agar tidak bertentangan dengan norma-norma sosial yang kita anut. 
Akhirnya, kami berharap dalam kegiatan hari pers nasional menjadi momentum yang 
berharga bagi kita semua dan semakin mengokohkan kepribadian kita sebagai 
bangsa yang bermartabat. Selamat hari pers nasional 9 Februari tahun 2008.

Reply via email to