http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=322820&kat_id=23

Minggu, 10 Februari 2008  15:00:00

Golkar Berpeluang Menangkan Pemilu dengan Tarik Keluarga Soeharto


Bandarlampung-RoL-- Partai Golkar dinilai melakukan terobosan cerdas dengan 
menawarkan kepada keluarga mantan Presiden Soeharto untuk bergabung kembali 
dengan parpol tersebut, sehingga partai politik itu memiliki peluang 
memenangkan Pemilu 2009.

"Golkar tidak perlu bertarung untuk mendapatkan 100 persen suara rakyat 
Indonesia di Pemilu 2009, cukup sasarannya dengan masyarakat Indonesia yang 
suka dengan Pak Harto.  Bila itu dilaksanakan maksimal, Golkar berpeluang 
memenangkan Pemilu legislatif 2009," kata Direktur Eksekutif The Indonesian 
Institute (TII), Jeffrie Geovanie, di Jakarta, Ahad.

Menurut lembaga kajian kebijakan publik itu, pascawafatnya mantan Pesiden 
Soeharto, masyarakat Indonesia terbelah pada tiga sikap terhadap Pak Harto, 
yakni sepertiga netral, sepertiga membencinya dan sisanya menyukai kepemimpinan 
Soeharto.

"Dalam konteks adanya masyarakat yang menyukai Pak Harto, Golkar bersikap 
cerdas memanfaatkan isu itu dengan menarik keluarga Soeharto bergabung kembali 
ke Golkar. Logika Pemilu itu berbeda, dan Golkar tidak perlu bertarung untuk 
mendapatkan 100 persen suara rakyat Indonesia, cukup suara masyarakat yang suka 
dengan Pak Harto," kata anggota dewan penasiat lembaga kajian CSIS itu.

Golkar dinilainya melakukan terobosan yang lebih cemerlang dibandingkan PKS, 
yang memperbesar ruang sasarannya dengan mengkaji sebagai partai terbuka, 
termasuk menampung usulan untuk mengakomodasi calon legislatif (caleg) dari 
kalangan non-muslim pada pertemuan Majelis Syuro PKS mendatang. Jeffrie juga 
mengatakan bahwa putri sulung mantan presiden Soeharto, yakni Siti Hardiyanti 
Rukmana atau Mbak Tutut, memiliki peluang untuk diusung sebagai calon wakil 
presiden (Cawapres).

"Namun, asalkan Mbak Tutut sejak sekarang mempersiapkan diri dengan serius, 
karena pemilih pada Pilpres itu memiliki logika tersendiri," katanya. 
Sebelumnya, Ketua Partai Golkar Muladi menyatakan partai berlambang pohon 
beringin itu terbuka bagi keluarga Soeharto yang ingin bergabung.

"Kita terima keluarga Soeharto dengan legowo. Karena memang asal usulnya dari 
Golkar," katanya. Wapres yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, juga 
memberikan tanggapan atas kemungkinan bergabungnya Mbak Tutut ke Golkar. "Dari 
dulu Mbak Tutut memang fungsionaris Golkar, jadi bukan merapat kembali," kata 
Wapres. antara/

++++
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=322821&kat_id=23

Minggu, 10 Februari 2008  15:26:00

Prabowo Minta Kader Golkar Kembali kepada Rakyat


Surabaya-RoL--  Anggota Dewan Penasehat (Wanhat) DPP Partai Golkar Letjen TNI 
(Purn) Prabowo Subianto, meminta kader-kader Partai Golkar untuk kembali kepada 
rakyat.

"Rakyat kita sudah tidak memiliki kepercayaan kepada pemerintah dan politisi, 
karena sering bohong dan tidak mensejahterakan rakyat, bahkan harga-harga naik 
terus," katanya di Surabaya, Ahad.

Di hadapan 260 kader Golkar se-Jatim dalam orientasi dan pembekalan 
fungsionaris Golkar itu, mantan Danjen Kopassus itu mengemukakan, rakyat saat 
ini sudah menganggap politik itu kotor, akal-akalan, dan rekayasa.

"Rakyat melihat pemerintah dan politisi hanya pintar berjanji, tapi janji itu 
pun hanya bertahan seperempat jam, meskipun pakai sumpah dengan kitab suci. 
Jadi, rakyat kita sudah kecewa dengan para pemimpin," katanya menegaskan.

Oleh karena itu, kata mantan Pangkostrad itu, kader-kader Golkar harus kembali 
kepada rakyat dengan mengembalikan politik sebagai upaya agar kehidupan menjadi 
lebih baik (sejahtera).

"Golkar harus mampu menyelamatkan pemerintahan dan dunia politik yang tidak 
dipercaya rakyat itu, dengan mengupayakan rakyat menjadi sejahtera," kata 
mantan menantu Soeharto, mantan Presiden (almarhum) itu. 

Dalam acara yang dibuka Sekjen DPP Partai Golkar Letjen TNI (Purn) Sumarsono 
itu, ia mengatakan, Golkar harus tampil, karena bila semuanya diam, maka negara 
akan dipimpin orang-orang yang tak mensejahterakan rakyat.

"Kader-kader Golkar harus mampu bertindak cepat untuk rakyat. Jangan sampai 
rakyat Kaltim yang kaya minyak dan gas justru tak menikmati listrik, atau 
jangan sampai provinsi yang kaya sawit justru mengalami kelangkaan minyak 
goreng. Indonesia kok seperti republik mimpi," katanya.

Purnawirawan jenderal bintang tiga yang kini menjadi Ketua Umum HKTI (Himpunan 
Kerukunan Tani Indonesia) itu menyatakan, pemerintah dan politisi harus 
membuktikan bahwa demokrasi itu tidak salah dan rakyat juga dapat sejahtera.

"Sekarang, demokrasi sudah berkembang sangat demokratis, parpol ada ratusan, 
media massa juga ada ratusan, daerah otonom juga cukup banyak, tapi rakyat 
justru tidak sejahtera, karena mereka tak dapat menikmati kekayaan alam yang 
dimilikinya sendiri," katanya menegaskan. 

Dalam kesempatan itu, Prabowo meminta kader-kader Partai Golkar di Jatim yang 
merupakan "jantung" Indonesia berupaya keras mewujudkan kesejahteraan rakyat 
dengan posisi yang dimiliki di birokrasi dan legislatif.

"Upaya rakyat sejahtera dan upaya Indonesia menjadi swasembada pangan dengan 
berbagai cara, karena bila tidak begitu, maka Indonesia akan tergantung kepada 
pangan dari negara lain dan rakyat yang lapar akan minta merdeka," katanya 
menambahkan. 

Sementara itu, Sekjen DPP Partai Golkar Letjen TNI (Purn) Sumarsono saat 
membuka orientasi itu mengingatkan kader Partai Golkar untuk bekerja keras 
untuk rakyat, karena kader yang tak berbuat untuk rakyat akan ditinggal.

"Yang disebut fungsionaris itu kader yang berbuat sesuai dengan potensi yang 
dimiliki dan diberikan kepada rakyat, kemudian disiplin dengan aturan 
organisasi. Kalau tidak begitu, maka pengurus tidak akan memakainya," katanya.

Acara pembekalan itu, juga menampilkan pengurus DPP Partai Golkar lainnya, 
diantaranya Ketua DPP Partai Golkar H Syamsul Muarif dan Ny Syarwan Hamid. 
antara/

Reply via email to