Jumat, 08/02/2008 11:51 WIB

Belajar dari kata-kata mutiara
oleh : Anthony Dio Martin

"Kata adalah senjata"
(Subcomandante Marcos, pejuang Zapatista Brazil) 

Pekan lalu, seorang wartawan sebuah tabloid bisnis mewawancarai saya seputar 
perjalanan saya menjadi seorang penulis dan pembicara. Saya menceritakan 
kebiasaan saya di masa kecil. Saya punya hobi mengumpulkan kalimat serta 
kata-kata mutiara. 

Pada masa itu, kalimat serta kata-kata mutiara itu sangat tidak mudah diperoleh 
sehingga harus mencari di perpustakaan. Mencari di koran maupun majalah yang 
penerbitannya tidak rutin. Tetapi, yang jelas, sejak kelas empat SD, saya 
senang mengumpulkan kalimat serta kata ajaib itu. 

Saat duduk di kelas enam SD, penulis pujaan saya adalah Orison Swett Marden 
serta Dale Carnegie. Tulisan-tulisan mereka begitu menginspirasi. Salah satu 
kalimat dari Orison Swett Marden yang masih saya ingat adalah "Think big if you 
want to be BIG!" (Berpikirlah besar, jika kamu ingin menjadi orang besar!). 
Sampai-sampai, saya masih ingat ketika di kelas enam SD saya pernah mendapat 
nilai yang buruk di caturwulan II-nya. 

Tapi, saya tahu itu karena kesalahan saya yang terlalu meremehkan dan tidak 
berusaha. Maka, saya pun menuliskan sebuah kata mutiara dalam hidup saya, 
"Orang yang tidak pernah berusaha, tidak boleh meratapi kegagalannya." 

Kalimat mutiara adalah intisari kehidupan orang besar yang dirangkum dalam 
pendek dan berbobot. Tetapi, di balik sebuah kalimat yang pendek, ada 
pengalaman jatuh bangun kehidupan mereka yang luar biasa. Kita ambil contoh 
kisah Charles Sherwood Noble (1873-1957), seorang inovator pertanian terkemuka 
dari Alberta pada masanya. 

Dia dibesarkan oleh tetangganya lantaran ibunya meninggal. Dia pernah sukses 
dan memiliki ribuan hektar tanah pada 1920. Tapi, akibat salah manajemen, dia 
jatuh pailit. Dia terpaksa bekerja pada sebuah bank untuk memberinya kredit. 
Tapi, dalam setahun dia mampu bangkit dari keterpurukannya. 

Dia menulis, "You must have long term goals to keep you from being frustrated 
by short term failures." (Kamu harus punya tujuan jangka panjang, untuk 
menghindari dirimu dari frustrasi terhadap kegagalan jangka pendek). 

Siapa pun membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Kata-kata mutiara bisa membantu 
orang membangkitkan motivasinya. Bisa tentang cinta, persahabatan, kreativitas, 
orang tua, pendidikan, pemimpin, marketer, pebisnis, dan sebagainya. 

Tak heran jika sebagian orang doyan mengumpulkannya. Orang besar macam Winston 
Churchill, mantan PM Inggris, juga menjadi kolektor kata-kata ini. Kata-kata 
itu dia baca berulang-ulang saat kesepian datang. 

Memetik manfaat 

Dari tokoh besar hingga orang kecil bisa memetik manfaat kata mutiara itu. Di 
buku motivasi sampai kertas teka-teki silang yang dibaca di warung-warung kopi 
pun terserak kata-kata ajaib itu. Bahkan, ada yang membuat saya terkekeh 
renyah. Di balik badan truk, ada ragam tulisan menarik. Misalnya, "Putus cinta, 
sudah biasa. Putus Rokok, jadi merana. Putus rem, matilah kita." Ada juga yang 
menulis, "Pergi karena tugas, pulang karena beras." Saya pikir kalimat itu 
mencerminkan filosofi sederhana dari hidup mereka di jalanan. 

Melalui tulisan kali ini, saya ingin memberikan beberapa tips bagi Anda untuk 
mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari kata-kata mutiara. 

Pertama, kalau kata dan kalimat mutiara tersebut menggugah Anda, segera ketik 
atau pun simpan kalimat tersebut. Biasanya otak kita mudah melupakannya. 
Biasanya kita terinspirasi saat itu, tetapi pada saat kita ingin mengingat 
kalimat persisnya, kita jadi lupa. 

Jadi, ada baiknya dicatat, diketik, dan disimpan. Pensil yang tajam masih lebih 
baik daripada pikiran yang tajam, kata pepatah. Bagaimana pun, kalau disimpan, 
kapan pun bisa kita buka dan baca kembali. Menariknya, kalimat-kalimat mutiara 
ini tidak akan pernah bosan untuk dibaca berulang-ulang. Bahkan, semakin lama 
semakin dalam maknanya. 

Kedua, jika ingin dikoleksi, simpanlah sesuai dengan temanya. Misalkan temanya 
adalah soal kegagalan, soal pertemanan atau soal menjadi orang tua. Pada saat 
Anda mengalami suatu masalah, dengan mudah kalimat mutiara ini bisa menjadi 
semacam motivator untuk Anda. Lagipula, menariknya koleksi ini kadang bisa kita 
pakai dalam pembicaraan, presentasi ataupun sambutan kita sehingga kalimat yang 
kita ucapkan menjadi lebih berbobot. 

Ketiga, supaya bisa belajar lebih dalam dari kata-kata mutiaranya, adalah lebih 
menarik jika Anda kenal siapa yang mengatakannya. Misalkan ada kata bijak dari 
Sir Edmund Hillary, "Hai gunungku. Kamu sudah berhenti bertumbuh, sementara 
dalam diriku masih ada kemampuan dan kemauanku yang terus bertumbuh. Aku akan 
mengalahkanmu". Siapa Sir Edmund Hillary? Dialah orang yang pertama kali 
menaklukkan puncak Mount Everest bersama Tanzing Norgay. Dan kalimat itu 
diucapkan waktu pertama kali dia gagal dalam ekspedisinya. 

Keempat, sebenarnya Anda sendiri bisa menciptakan kalimat mutiara Anda sendiri. 
Inilah yang juga saya lakukan dengan 'Diary Kehidupan' saya. Setiap hari, Anda 
boleh merumuskan dalam satu kalimat, apakah pelajaran penting yang Anda 
dapatkan dalam satu hari ini. Tidak perlu kalimat panjang. Cukup suatu kalimat 
yang mengintisarikan nilai pelajaran kehidupan yang baru saja Anda dapatkan 
hari ini, dari Tuhan. Suatu ketika, saat Anda baca kembali Anda akan kaget 
betapa banyak intisari hidup yang telah Anda kumpulkan. 

Kelima, akhirnya, simpan dan bacalah secara periodik kalimat yang Anda 
kumpulkan. Percayalah, dibaca sekali, Anda akan dapat hiburan. Baca dua kali, 
Anda mendapat pemahaman dan bacalah tiga kali, dan Anda akan mendapatkan 
pencerahan. Bahkan tulisan-tulisan dalam rubrik motivasi ini pun bisa dikliping 
dan menjadi kekayaan hidup yang berharga.


bisnis.com


URL : http://web.bisnis.com/kolom/2id920.html 

© Copyright 1996-2008 PT Jurnalindo Aksara Grafika

 

<<logo-bisnis-small.jpg>>

Reply via email to