Refleksi: Tidak rugi bila tenaga ahli perminyakan kurang, asal tetap kita punya banyak ahli ilmu langitan, ahli perang negbuk rakyat dan ahli kleptokrasi.
Galamedia 22/04/2008 Minyak Dunia Naik, Tenaga Ahli Berkurang TAMANSARI, (GM).- Naiknya harga minyak dunia belakangan ini, ternyata membuat tenaga ahli perminyakan (petroleum) dunia semakin berkurang. Pasalnya, banyak negara yang berlomba membangun pertambangan minyak baru, dengan merekrut tenaga ahli yang sudah jadi. "Akibatnya, tenaga ahli perminyakan semakin berkurang, termasuk di Indonesia sendiri," ungkap Champions University Partnership Program (UPP) Chevron IndoAsia, Abubakar Hamid Batubara kepada wartawan, usai penandatanganan kerja sama antara Chevron dengan ITB tentang program UPP, di Ruang Rapim A Rektorat ITB, Jln. Tamansari Bandung, Jumat (18/4) malam. Naskah kerja sama UPP antara Chevron dan ITB itu ditandatangani Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia, Suwito Anggoro dengan Rektor ITB, Prof. DR. Djoko Santoso, disaksikan para petinggi Rektorat ITB, Chevron IndoAsia, serta Dirut PT Galamedia Bandung Perkasa, H.M. Ridlo 'Eisy. Menurut Abubakar, kerja sama ini berdurasi lima tahun dan bisa diperpanjang, karena UPP merupakan bagian dari program global dan komitmen jangka panjang Chevron terhadap dunia pendidikan. Intinya, kerja sama UPP ini untuk meningkatkan mutu pendidikan bidang sumber daya energi di Indonesia. "Kami menargetkan dalam lima tahun, ITB mampu bersaing dalam tataran kelas dunia untuk menjawab kebutuhan tenaga ahli di bidang sumber daya energi di masa mendatang," paparnya. Sementara Suwito Anggoro menyebutkan, kerja sama UPP ini sudah dilaksanakan dan dikembangkan bersama 17 universitas terkemuka di dunia. Sedangkan dengan ITB merupakan pilot project di Indonesia. Dukungan yang diberikan Chevron ke ITB, lanjut Suwito, berupa beasiswa dan hadiah penghargaan kepada mahasiswa terbaik dan tenaga pengajar, memberikan sponsor untuk mengikuti konferensi internasional, membantu mengembangkan sistem pendidikan (kurikulum), membantu pertukaran tenaga pengajar dengan universitas luar negeri, serta mengembangkan laboratorium dan perpustakaan. Sedangkan Rektor ITB, Djoko Santoso mengatakan, pengembangan tenaga ahli petroleum ini sangat penting, mengingat Indonesia sedang mengarah pada ketahanan energi. Bahkan saat ini, berbagai negara, termasuk Indonesia tengah mengalihkan ke energi alternatif. (B.81