http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=36663&ik=2
MayaT Cewek Muda Dibuang Ke Laut Selasa 22 April 2008, Jam: 10:05:00 PULAU TIDUNG (Pos Kota) - Bertepatan dengan Hari Kartini, Polisi Daerah Metro Jaya mendapat kado khusus berupa koper berisi mayat wanita muda.Wanita korban pembunuhan sadis ini ditemukan di kawasan wisata Kepulauan Seribu, tepatnya di tepi pantai Pulau Tidung, Minggu (20/4) malam. Senin pagi (21/4), petugas Polres Kepulauan Seribu yang menangani kasus ini mengevakuasi mayat ke Jakarta melalui Pelabuhan Muara Angke. "Kondisi mayat sudah membusuk dan wajahnya sulit dikenali, " kata Wakapolres Kepulauan Seribu Kompol Kuntjung Suyanto SH. Mayat cewek berada dalam koper hitam berlabel Travel Time berukuran lebar 0,5 meter dan panjang 1 meter, tanpa celana dalam dan BH. Korban hanya menganakan kaos abu-abu dan celana pendek bermotif kembang warna merah putih, lazimnya pakaian pantai ala Hawai. Diperkiaran, wanita korban pembunuhan ini berusia 20 tahun. Polisi memastikan bahwa wanita ini korban pembunuhan. Tidak ditemukan luka bekas sayatan senjata tajam di tubuh yang berkulit putih itu. " Hanya ditemukan luka memar di rusuk dan paha kiri korban. Luka ini diduga akibat pukulan benda tumpul, " ujar Kuntjung Suyanto. Kuntjung Suyanto membentuk tim khusus terdiri dari satuan intel dan reserse. Dalam upaya membongkar peristiwa ini, Kuntjung meminta partisipasi masyarakat membantu kerja polisi. Kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, diminta Kuntjung menghubungi Polres Kepulauan Seribu di nomor telepon 021-4413568 atau 4409465. DITEMUKAN NELAYAN MANCING Adjat, 40, nelayan warga Pulau Tidung yang pertama kali menemukan koper hitam berisi mayat tersebut. Minggu petang, ketika sedang mancing di pinggir pantai Pulau Tidung, Adjat, warga RT 02/02, Kelurahan Pulau Tidung melihat pemandangan tak lazim. Di hadapannya hanyut satu koper besar. Berharap akan mendapat rezeki nomplok, Adjat bergegas menghampiri koper. Di pinggir pantai, ia membuka paksa koper tersebut. Nelayan ini terperanjat. Bukan barang berharga yang diharapkannya, tapi koper itu berisi mayat wanita yang sudah membusuk. Ketika masih berada di koper, mayat dalam posisi meringkuk. Penemuan mayat dilaporkannya kepada warga sekitar kemudian diteruskan ke Polsek Kepulauan Seribu Selatan. Warga sekitar tidak kenal dengan wanita korban pembunuhan ini. Upaya memastikan penyebab kematian, petugas mengirim jasad korban ke RSCM guna diotopsi. "Kami masih menunggu hasil visum," kata Kuntjung . Senin petang, seorang pria dan wanita berboncengan motor datang ke kamar mayat R0SCM. Pasangan yang tidak mau menyebutkan nama dan alamatnya mengaku kehilangan keluarga seminggu lalu. Ketika melihat mayat wanita itu, mereka mengaku tidak kenal. KONDISI WAJAH RUSAK Hingga berita ini diturunkan, petugas masih kesulitan mengidentifikasi lebih jauh tentang korban. Pasalnya, tidak ditemukan kartu pengenal korban. Selain itu, kondisi wajah korban rusak. Hanya ciri fisik seperti berkulit putih, perkiraan tinggi badan dan pakaian dikenakannya yang bisa dikenali. Rambut pirang korban pun sudah mulai rontok. Petugas juga masih sulit memperkirakan apakah jasad korban dibuang dari kapal pesiar atau dilempar dari daratan. "Perairan tempat ditemukannya mayat adalah perlintasan ramai yang kerap dilintasi berbagai jenis kapal, baik yang berukuran kecil mapun besar," tambah Kuntjung. Lokasi untuk mencapai lokasi tersebut, dari daaratan Jakarta diperlukan sekitar satu setengah jam menggunakan kapal motor. Pulau terdekat selain, Pulau Tidung adalah Pulau Payung berjarak sekitar 10 Km. DariPpulau Sebaru, tempat rehabilitasi pengguna narkoba, waktu tempuhnya hingga 3 jam. MAYAT LAIN DI KOPER Sebelumnya, kasus lain pernah terjadi di Kali Ancol pada 16 Oktober 2007. Saat itu sesosok mayat perempuan usia 25 tahun tengah hamil 3 bulan ditemukan tewas dalam koper juga berwarna hitam. Belakangan korban diidentifikasi bernama Susilowati Liana, dibunuh Steven, anak tiri bos sauna di Lokasari, Jakarta Barat. Motif pembunuhan istri kelima dari bos sauna Chan Kwok King alias Ricky, 55, itu terkait lilitan utang Steven. Penolakan pinjaman uang Rp 60 juta mendorong Steven membunuh. Bersama dua rekannya, Yusuf, 25, dan Suhendra, 27, warga Penjaringan, Jakut, Steven juga membunuh sang ayah di kamarnya, lantai IV Gedung Lokasari, Tamansari. Kasus mayat perempuan dalam koper juga pernah terjadi di hutan pinus, Kampung Lemang Nendeud, Desa Sukagalih, Megamendung, Bogor, pada Kamis, 6 Desember 2007. Saat ditemukan, korban mengenakan pakaian dalam atasan warna hitam dan bawahan merah muda. Kondisi tengkorak bagian belakang pecah. Hingga kini, kasusnya belum berhasil diungkap polisi. KOPER BISA UNGKAP Prof. Muhammad Mustofa, Guru Besar Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia mengatakan, pelaku pembunuhan mayat dalam koper kemungkinan besar orang dekat yang dikenal korban. Ia membuang mayat itu di Kepulauan Seribu semata untuk menghilangkan jejak. Menurutnya, jenis koper akan membantu menunjukkan identitas pelaku. Mulai dari ukuran dan merek koper dapat menunjukkan apakah pelaku seorang yang membunuh dalam rangka bepergian untuk jangka waktu singkat atau jangka waktu lama. "Diduga pelaku orang yang memiliki akses ke Kepulauan Seribu, entah untuk wisata atau lainnya," ungkapnya. "Polisi dapat melacak pelaku dari koper itu. Polisi juga harus tahu lebih dulu jati diri korban." CIRI-CIRI 0 Umur sekitar 20 tahun, wajah oriental, kulit putih, mata sipit, rambut lurus sebahu dicat pirang. 0 Tinggi sekitar 160 Cm, berat sekitar 40 kg, di betis kiri ada tanda hitam bekas luka panjang 10 Cm. 0 Korban mengenakan kaos lengan pendek abu-abu, celana pendek model 'Hawai' corak bunga merah jambu dan putih, tidak pakai celana dalam dan bra. 0 Tubuh dimasukkan koper merek travel time ukuran 100 x 50 Cm hitam tidak dikunci. 0 Diperkirakan tewas lebih dari 2 hari, kini dismpan di kamar jenazah RSCM. (tim PK)