Kamis, 01 Mei 2008 12:25 WIB KPU Beda Pendapat Soal Pengunduran Pemilu Reporter : Hendra Makmur http://www.mediaindonesia.com/berita.asp?id=168427 JAKARTA--MI: Sejumlah anggota KPU berbeda pendapat soal rencana pengunduran pemungutan suara pada Pemilu 2009. Optimistis anggota KPU I Gusti Putu Artha untuk menunda hari pemungutan suara itu, dibantah oleh anggota KPU Andi Nurpati. Menurut Andi, hingga Rabu (30/4), belum ada rencana KPU menggelar pleno untuk melakukan perubahan jadwal pemungutan suara. "Sampai saat ini kita tetap konsisten dengan jadwal semula pada 5 April 2009," tegasnya. Penetapan hari pemungutan suara tersebut, menurut dia, sudah jauh-jauh hari sebelum penetapan tahapan. "Kita sayangkan mengapa masukan (pengunduran) itu disampaikan setelah penetapan tahapan. Padahal sudah kita sosialisasikan pemungutan suara 5 April. Jadwal pemungutan suara tersebut, lanjut Andi, juga sudah disampaikan KPU ketika bertemu dengan Presiden dan Wakil Presiden. "Kelihatannya mereka tidak masalah." Andi meyakinkan, pemungutan suara pada Minggu tidak akan mengganggu ibadah umat Kristiani. "Proses pemungutan suara jauh lebih panjang dalam Pemilu kali ini. Tidak akan mengganggu," katanya. Untuk masyarakat keturunan Tionghoa yang akan merayakan Hari Raya Ceng Beng, menurut Andi, UU Pemilu sudah sangat fleksible. "Mereka yang akan melakukan ziarah ke leluhur di daerah, masih bisa mencoblos di daerah. Aturan UU bisa mengajukan surat pindah TPS untuk ikut Pemilu," katanya. Andi tidak sependapat bila jadwal pemungutan suara harus diubah. Sebelumnya, anggota KPU I Gusti Putu Artha mengatakan, sangat setuju bila hari pemungutan suara ditunda satu hari menjadi 6 April 2009. Menanggapi perbedaan ini, Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengatakan, prinsip yang dipegang KPU saat ini adalah tetap konsisten dengan jadwal semula. "Kita memang sudah menerima masukan dari PDS maupun masyarakat Tionghoa. Namun, belum ada jadwal untuk langsung menggelar pleno menanggapi masukan tersebut," jelasnya. Menurut dia, KPU masih mengkaji dan menunggu apakah masukan tersebut sudah menggambarkan mayoritas kelompok masyarakat tersebut. "Kita belum berpikir menggelar pleno untuk menunda hari pemungutan suara. Itu kan masih lama. Kita ingin konsentrasi dulu pada tahapan yang sedang berjalan, masih banyak agenda lain yang harus kita selesaikan," kata Hafiz. (Hrm/OL-2)
____________________________________________________________________________________ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ