INTUISI, PRASANGKA, DAN PERCAYA DIRI

Dear Friends, berikut empat percakapan antara Mas N di
Bali dan saya di Jakarta tentang INTUISI, PRASANGKA,
dan PERCAYA DIRI. Semoga bermanfaat. (Leo)


+++

PERCAKAPAN 1

N = Mas N di Bali
L = Leo di Jakarta


N = Dear Bapak Leo. Perkenalkan saya N dari Bali,
setelah saya membaca percakapan Pak Leo di Milis SI
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>,
saya tertarik dengan isi percakapan Pak Leo dengan
para sahabat tentang "Mata Ketiga/Third Eye", dalam
kesempatan ini saya kepingin bertanya kepada Pak Leo
mengenai beberapa hal al :
1. Bagaimana keadaan mata ketiga saya sekarang? apakah
sudah terbuka atau masih buta sama sekali?

L = Kalau anda bertanya hal itu kepada saya, jawaban
yang sama akan saya berikan kepada anda bahwa Mata
Ketiga/Mata Batin itu SELALU TERBUKA. Apabila anda mau
melihat apa adanya tanpa menghakimi, maka mata ketiga/
mata batin itu BISA memberikan petunjuk tentang apa
yang anda lihat itu. Namanya INTUISI. Jadi, anda bisa
tahu tentang sesuatu, lalu anda bisa tahu alasannya
kenapa, lalu anda juga bisa memberikan bantuan apabila
ada yang bertanya kepada anda.

N = Saya termasuk elemen apa Pak?

L = Banyak airnya. You are mostly water.

N = Mohon Pak Leo memberi sedikit gambaran mengenai
mata ketiga saya, dan tips2 untuk saya dalam kaitannya
dengan pembukaan mata ketiga saya. 

L = Begini mas, anda ini SUDAH BISA menggunakan apa
yang muncul begitu saja di dalam pikiran anda. Ketika
ada yang bertanya kepada anda, jawab saja apa adanya,
dan jawaban yang anda berikan bisa membantu orang2 
yang bertanya kepada anda itu.

Saya merasa banyak orang yang bertanya kepada anda,
dan saya merasa bahwa anda akan BISA lebih banyak lagi
membantu orang2 yang membutuhkan bantuan apabila anda
mau lebih SPONTAN. Ucapkan saja apa yang masuk ke
dalam pikiran anda tanpa ragu2. Yang masuk itu
datangnya dari Mata Ketiga / Mata Batin di diri anda.


+++

PERCAKAPAN 2


N = Dear Pak Leo. Gimana kabarnya Pak? pasti lagi
sibuk bls e-mail yg masuk ya..., btw makasi atas
jawabannya Pak... tp kadang2 saya belum yakin dengan
apa yg saya rasakan, saya masih belum jelas di saat
mana "INTUISI" saya muncul dan di saat mana itu berupa
"PRASANGKA".

L = Kita itu tidak perlu merasa "yakin" dengan apa 
yang masuk ke dalam pikiran kita. Kata "yakin" itu
asalnya dari Bahasa Arab, dan itu bermakna pemaksaan
juga. Ada istilah "yakin hakkul yakin", dan itu
istilah asli Arab yang TIDAK COCOK kita pakai karena
kita itu caranya bukan memaksa orang2 melainkan
mengucapkan apa saja yang masuk ke dalam pikiran kita.

Aku ini bicara apa adanya saja, menulis apa adanya
saja tanpa merasa yakin atau tidak yakin. Kita tahu
bahwa kita tahu. We know that we know, dan itu sudah
cukup. INTUISI itu tidak bekerja melalui pemikiran2
melainkan muncul begitu saja di dalam pikiran kita. We
just know, as simple as that.

N = Jujur pak saya kepingin sekali menjadi diri saya
sendiri, tanpa harus berpura-pura menjadi apa yang
diharapkan oleh orang2. Pak apakah dengan saya
bertindak SPONTAN dapat membuat "KEDAMAIAN/KESEJUKAN"
di dalam hati saya? Jujur pak, kadang2 saya sulit
mengutarakan apa yang terlintas di dalam fikiran saya,
saya takut apabila orang tersebut tersinggung, mungkin
ini ya... yg menjadi salah satu penghambat proses
pengasahan intuisi itu ya..??????

L = Ya, anda bisa menjadi diri sendiri. From now on 
you COULD become yourself more and more. Sedikit demi
sedikit anda akan menjadi diri anda sendiri. One step
at a time, setiap kali satu langkah. Satu langkah
setiap hari akan membawa anda ke puncak Gunung Agung.
Cepat atau lambat pasti akan sampai juga kesana.

N = Pak, kenapa disaat saya selesai membaca jawaban
Pak Leo dan disaat saya mengetik e-mail untuk Pak Leo
kepala saya merasa kayak sempoyongan, seperti ringan
sekali.., apa ini ya... Pak??? Saya merasakan ada
energi di tulisan ini, apakah betul Pak, atau cuma
perasaan saya???

L = Mas, itu yang namanya Frekwensi Mata Ketiga. Itu
frekwensi samadhi, hening. Saya selalu ada di
frekwensi itu and you too, from now on. From now on,
this will also be your frequency.


+++

PERCAKAPAN 3


N = Bagaimana kabarnya Pak??? Semoga sehat selalu dan
selalu mendapat restu dari Yang Maha Kuasa. Terima
kasih atas jawaban2-nya, saya merasa sedikit demi
sedikit saya mulai mengenal diri saya kayak bagaimana,
dan dari sekian tanya jawab saya dengan Pak Leo, saya
merasa ada sosok yang berbeda di dalam diri Pak Leo
yang saya juga ga tau, yang jelas itu sosok yang saya
cari2 selama ini untuk mencurahkan kegelisahan dalam
diri saya terutama untuk mencari jati diri saya yang
sebenarnya (dalam bidang Spiritual).

Dalam kesempatan ini jg saya kepingin tahu lebih jelas
mengenai "kebenaran sebuah fikiran", dimana di dalam
jawaban Bapak bahwa inti dari kebenaran sebuah fikiran
adalah "PERASAAN DAMAI SEJAHTERA", seperti itu
khan??brarti untuk mencari sebuah kebenaran dari
sebuah fikiran yang timbul disamping melibatkan
pergolakan di dalam fikiran tersebut jg kita harus
melakukan pengkajian terhadap fikiran trsebut hingga
sampai kita medapatkan rasa "DAMAI" didalam hati, so
pertanyaannya: berarti jg melibatkan perasaan jg ya
Pak??? Apakah cara ini jg bisa digunakan untuk
mengambil suatu keputusan di menjalani kehidupan
ini??? Jujur pak saya biasanya bingung terutama di
dalam mengambil suatu keputusan, saya takut kalau
salah mengambil suatu keputusan terutama menyangkut
masa depan saya. (Saya menyadari inilah suatu
kelemahan saya, rasa "TAKUT" itu). Mohon bantuan dari
Bapak untuk memberi masukan2 kepada saya mengenai hal2
di atas...

L = Ya, kita semua mengalami kegelisahan yang dibawa
oleh RASA TAKUT. Kita itu takut salah, takut dikritik,
takut jatuh, takut kaya, takut miskin, takut segala
macam. Semua itu bermula dari rasa takut.

Pedahal rasa takut itu munculnya karena kita TIDAK
PERCAYA. Kita tidak percaya bahwa jalan yang telah
dibukakan di depan mata kita itu memang khusus untuk
kita jalani. Kita tidak percaya bahwa kita itu memang
selalu menyatu dengan Tuhan / God / Sanghyang Widi.
Semuanya bermula dari tidak percaya, yang kalau
diteruskan akan membawa rasa takut yang akhirnya
menyebabkan kita itu tidak bisa bertindak melainkan
diam saja di dalam ketakutan dan kegelisahan kita.

Nah, aku ini paling akan bilang bahwa akhirnya mau
tidak mau kita harus melangkah. Walaupun kita tidak
bisa melihat apapun di hadapan kita, mau tidak mau
kita harus melangkah. Kita sudah tidak bisa lagi
berpikir, tidak bisa lagi menimbang-nimbang, tetapi
tidak bisa juga diam di tempat. So, akhirnya kita
harus jalan juga.

Kalau sudah pada persimpangan seperti itu, cara
terakhir yang bisa kita lakukan adalah DIAM SAJA.
Rasakan saja, apakah ada DAMAI SEJAHTERA di hati kita.
Walaupun jalannya itu susah seperti apapun, berat
seperti apapun, walaupun semua orang bilang bahwa kita
itu salah, kalau ada damai sejahtera di hati kita,
jalani saja.

Tetapi, kalau tidak ada damai sejahtera di hati,
walaupun semua orang menyarankan untuk jalan terus.
Walaupun yang memberi semangat itu satu kampung, satu
kantor, dsb... tetapi apabila damai sejahtera yang
ditunggu itu tidak kunjung datang, then we have to
back off. Mundur saja, atau diam saja.

Damai sejahtera di hati adalah tes terakhir yang
dimiliki oleh kita sebagai manusia. Bukan segala ilmu
itu yang bisa menjawabnya, melainkan damai sejahtera
di hati.


+++

PERCAKAPAN 4


N = Dear Bapak Leo. Hey... Pak Leo gimana kabarnya
nich...??? Lama tidak bersua dengan Pak Leo... btw
masih inget ga ma saya??? Pasti dah lupa ya...??? 
Saya mau nanyak dikit sama Pak Leo... begini pak...
apa yg bapak sarankan kesaya, yaitu keluarkan secara
spontan apa yg terlintas di fikiran kita, sudah saya
coba seperti itu dan hasilnya setelah saya
konfirmasikan kepada lawan bicara saya memang ada yg
sebagian benar dan sebagian yg salah... tetapi ada yg
mengganjal dalam hati kecil saya, yaitu takut dibilang
"sok tau", apakah ini adalah bagian dari salah satu
proses tersebut??? N apa yg saya lihat dengan mata
fisik saya kadang2 bertentangan dengan bhatin saya,
seperti contoh: misalnya saya melihat si A dengan mata
fisik saya, dan menilai si A tersebut orng yg baik,
begitu jg pandangan dari orang2 di sekitarnya, tetapi
di sisi lain bhatin saya berkata bahwa orang tersebut
tidak seperti itu dan menghimbau saya untuk
berhati-hati. Bagaimana ini pak mana yg harus saya
ikuti...??? 

L = Ikuti apa kata "batin" anda karena itulah yang
namanya INTUISI, masuk ke dalam pikiran anda begitu
saja tanpa anda menyelidiki dahulu. 

N = Kadang2 saya merasa damai dengan pendapat bhatin
saya itu, tetapi suatu waktu saya jd ragu dengan
perasaan bhatin saya itu apakah bener atau tidak.
Bagaimana ini Pak???

L = Kalau anda merasa damai dengan INTUISI yang muncul
ke batin anda, walaupun itu bertentangan dengan apa
yang dilihat oleh orang2 secara fisik, ya enjoy saja.
Nikmati saja perasaan itu. Tetapi, kalau anda merasa
ragu dengan INTUISI yang masuk ke batin anda,
seharusnya anda juga bisa ENJOY SAJA. 

Akui saja bahwa anda ragu tentang suatu intuisi yang
anda terima. Nah, kalau anda ragu berarti anda tidak
mengambil tindakan apapun tentang hal itu. Anda diam
saja sampai anda merasa benar2 yakin tentang suatu
hal, dan rasa damai sejahtera itu telah bisa anda
rasakan. Kalau belum ada damai sejahtera di hati,
lebih baik pending saja, tunda saja, sampai benar2
anda bisa merasa damai untuk mengambil keputusan.


+++

[Leonardo Rimba adalah seorang praktisi Psikologi
Transpersonal. Bersama Audifax, Leo menulis buku
"Psikologi Tarot" (Pinus, Maret 2008). Diskusi dengan
Leo bisa dilakukan di Milis SI; to join just click:
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.
Anybody is welcomed to join.]






























Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Reply via email to