Refleksi: Kalau isteri atau kekasih bin gundik potong tongkat nabi Musa yang 
dalam istilah digital disebut joystick sudah banyak beritanya, tetapi kalau  
potong sendiri karena stress mungkin baru pertama kali  di dunia  modern. 
Rupanya bukan stress, tetapi  Mulyono belum sunat jadi takut kalau nanti mati 
tidak masuk surga atau mungkin juga sudah tidak senang lagi dengan alat 
kenikmatannya dari langit biru.

http://www.balipost.co.id/media.php?module=detailberita&kid=1&id=419

      Rabu, 04 Juni 2008
     
      Stres, Potong 'Burung' Sendiri 

      Banyuwangi (Bali Post) -
      Diduga stres akibat terlilit utang, Mulyono (50), warga Desa Sidodadi, 
Glenmore, Banyuwangi, nekat memotong "burungnya" (alat kelaminnya) sendiri 
hingga putus, Senin (2/6) malam. Beruntung, nyawa korban bisa diselamatkan. 
Aksi nekat ini dilakukan karena korban jengkel ditinggal istrinya.

      Tindakan nyeleneh itu diketahui warga sekitar pukul 20.00 WIB. Korban 
ditemukan terkapar bersimbah darah di kamar tidurnya. Di dekat korban ditemukan 
sebuah kapak kecil yang penuh darah. Warga akhirnya melarikan korban ke RSU 
Krikilan, Banyuwangi. Tim medis harus melakukan operasi kecil untuk 
menyelamatkan alat kelamin korban.

      Kuat dugaan, awalnya korban hendak bunuh diri dengan memotong alat 
vitalnya. Namun keburu pingsan ketika kapak yang digunakan meleset. Versi lain 
menyebutkan, korban stres karena lama ditinggal pergi istrinya ke Leces, 
Probolinggo, Jawa Timur. Korban yang hidup sendirian harus menanggung utang 
yang cukup besar. Penghasilannya sebagai buruh perkebunan tidak cukup untuk 
membayar utangnya. 

      "Informasi dari masyarakat seperti itu. Kita masih kembangkan lagi," kata 
Kapolsek Glenmore AKP Supriyadi seizin Kapolres Banyuwangi ketika dihubungi via 
telepon, Selasa (3/6) kemarin. Kapolsek menambahkan, istri korban memilih 
tinggal bersama anak-anaknya di Probolinggo. Sementara korban memilih tinggal 
sendiri di dekat perkebunan. Korban yang sudah tua ini tidak bisa lagi memenuhi 
kebutuhan hidup. Karena terus dililit utang, kondisi kejiwaannya mulai labil. 
Puncaknya, korban nekat memotong "burungnya" sendiri hingga luka parah.

      Kemarin, korban masih dirawat intensif di rumah sakit. Sayangnya, 
keluarga korban menolak ketika sejumlah wartawan akan mengambil gambar. 
Seluruhnya juga menolak berkomentar. Bahkan, melarang wartawan untuk 
mempublikasikan kejadian ini. Mereka buru-buru menghindar saat wartawan mencoba 
mendekat.

      Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sebilah kapak kecil. Alat inilah 
yang sedianya akan digunakan korban untuk menghabisi nyawanya. Saat beraksi, 
korban menggunakan sarung dan kaos oblong. Barang-barang ini ikut diamankan di 
Mapolsek untuk pengembangan penyelidikan. Polisi tidak mencium adanya tindak 
kejahatan. "Dugaan sementara ini, murni tindakan korban. Tidak ada orang lain 
di dalamnya," pungkas Kapolsek 

Reply via email to