Refleksi: SBY hanya bisa  monggo-monggo saja, tetapi tidak cekatan dan fasih 
dalam menjalankan politik energi  pro rakyat seperti apa yang dilakukan oleh 
Hugo Chavez di Venezuela. Hal ini mungkin karena  TNI  pada prinsipnya TNI jauh 
dari pembelaan kepentingan rakyat. 

Riau Pos


      Presiden: Hentikan Protes BBM  



      Kamis, 05 Juni 2008  
      JAKARTA (RP)- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata gerah juga 
dengan berbagai aksi demonstrasi yang terus saja berlangsung akibat kebijakan 
pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

      Saat membuka secara resmi Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2008 yang 
berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (4/6), SBY mengajak 
seluruh masyarakat untuk berhenti melakukan protes dan aksi demonstrasi. Ia 
justru mengajak untuk melakukan tindakan kongkret untuk meringankan beban 
masyarakat yang semakin terjepit.

      SBY menegaskan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM terutama akibat 
pengaruh global, dimana harga minyak dunia sudah menembus angka 132 dolar AS 
per barel. ''Dunia sekarang sedang bermasalah, harga minyak naik, harga pangan 
naik. Bahkan sekarang

      mengarah kepada perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Tegasnya, dunia 
sekarang mengalami resesi,'' jelas Presiden.

      Kondisi global tersebut, lanjut Presiden, mau tidak mau juga berpengaruh 
kepada Indonesia. ''Itulah mengapa akhirnya kita terpaksa mengambil kebijakan 
menaikkan harga BBM. Tapi kita harus bagaimana, apa kita harus marah-marah dan 
protes terus terhadap kondisi dunia itu, tanpa bisa berbuat apa-apa untuk 
mencari jalan

      keluar bagi bangsa ini, atau justru sebaliknya, kita berhenti melakukan 
protes tapi bersama-sama mencari jalan agar beban yang dipikul oleh masyarakat 
dapat kita kurangi. Saya mengajak masyarakat untuk mengambil sikap yang 
terakhir itu,'' ajak SBY.

      Presiden optimis, tidak ada yang tidak bisa dilakukan di negeri ini bila 
semua masyarakat bersatu mencari solusi terbaik menghadapi resesi dunia itu. 
Apalagi, Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber daya alam. ''Makanya 
sekarang, kalau kita krisis minyak, mari kita tingkatkan produksi minyak kita. 
Kalau kita krisis pangan, mari kita cari jalan agar bisa meningkatkan produksi 
pangan. Saya yakin, kalau kita bersama pasti bisa. Indonesia bisa!,'' tegas 
Presiden yang diiringi applause para hadirin.

      Terkait pelaksanaan PPBI 2008, Presiden berharap agar ke depan dapat 
dilakukan lebih besar lagi. Presiden juga mendorong dunia perbankan untuk 
mengucurkan modal lebih besar lagi kepada para pengusaha kecil, mikro dan 
menengah. ''Kalau saat ini sudah dikucurkan sekitar Rp6 triliun lebih, tahun 
depan harus bisa mencapai Rp15 triliun,'' pinta Presiden.

      Dalam pada itu, Provinsi Riau juga turut ambil bagian dalam PPBI 2008 
yang berlangsung di JCC selama lima hari itu. Riau turut ambil bagian dengan 
mendirikan tiga stan, antara lain stan minuman dan makanan khas Riau, stan yang 
memamerkan sulaman dan batik Riau serta stan yang diisi dengan pelaminan sesuai 
adat dan budaya Melayu Riau. 

      ''Provinsi Riau dalam PPBI kali ini membuka tiga stan agar masyarakat 
luas lebih memahami apa saja yang menjadi kekhasan dari Riau,'' ucap Kepala 
Perwakilan Pemprov Riau di Jakarta Rusli M kepada pers, kemarin.

      Sekdaprov HR Mambang Mit kemarin juga meninjau ketiga stan tersebut. 
Mambang mengatakan, Riau memang harus berpartisipasi setiap tahun dalam PPBI 
ini. Sebab, semua daerah ikut ambil bagian untuk mempromosikan kekhasan dan 
keunggulan masing-masing. 

      ''Kalau kita tidak pernah mempromosikan kepada orang lain, tentu orang 
tidak tahu, apa yang menjadi keunggulan kita,'' sebut Mambang.( 

Kirim email ke