Ketika hati telah terbuai oleh lembutnya suara cinta
Pikiran terbelenggu…. Kesadaranpun membeku…. Namun jiwa tetap asyik menari nari bersama nyanyian yang mendendang itu Dan jika jiwa sudah terlalu letih menari bersamanya Ia kan menjelma jadi sebentuk rayuan lalu diri pun kan tertawan olehnya Jari jemarinya yang kuat menggenggam erat buih-buih hayalan Tubuhnya yang hangat membelai mesra pucuk-pucuk kerinduan Dan tanganya yang halus mengelus-elus bayang-bayang dalam pikiran Lalu diripun kan terlelap bersama tenang dan damai yang ia berikan Saat itu percayalah bahwa … CINTA sedang asyik bermain dengan hati kita …. Ia tak henti – hentinya memangil diri kita dari kejauhan Yang tak terlihat oleh mata terbuka … Melainkan mata hati yang mengatup karena luka…. Dan saat mentari telah menerangi jiwa dari selubung kepedihan Tata kala jejak kaki kan mengikuti setiap tapak yang ia ukir di atas jalan hidup ini Lalu saat letih terlalu melemahkan diri tuk berjalan bersamanya Maka Ia kan slalu menuntun langkah kita…Membimbing jiwa kita..… Dan Menggandeng erat tangan kita…. Agar hati kita semakin tegak berdiri diantara puing-puing kehidupan Dan selalu rawatlah CINTA yang telah tertanam Diantara rerumputan harapan dan dedaunan impian itu…. Karena ia adalah nafas yang membuat kehidupan manjadi abadi Karena ia adalah kesejukan yang kita hirup bersama embun pagi Dan Karena ia telah banyak mengajarkan tentang kebaikan…. Menghindarkan dari keburukan & kejelekan….. Melindungi di setiap waktu yang melintasi perjalanan hidup ini….. Slalu Jagalah CINTA tsb sepanjang masa yang tak berujung ini… Dan jangan biarkan ia pergi meninggalkan sisi kehidupan yang tak bertepi ini …. Blambangan, 20-08-2008 Bayu Laras Adji