Arab & Negara2 Islam Paling Parah Dalam Krisis Ekonomi Dunia Ini !!! Amerika adalah pasar yang paling besar didunia ini, semua negara membutuhkan pasar Amerika. Sewaktu pasar Amerika ini tidak mampu lagi membeli produk dari seluruh dunia, maka ekonomi dunia otomatis collapse.
Kesemuanya ini bukanlah karena resource negara2 didunia tidak ada melainkan karena resource-nya sudah tidak mencukupi untuk perbandingan populasi penduduknya sehingga segalanya harus didatangkan dari luar. Dilain pihak, Amerika dengan segala teknologinya dan sciencenya mampu menciptakan pertanian yang kualitas panennya lebih baik, jumlahnya lebih banyak, dan produksinya lebih sering. Hal2 inilah yang menyebabkan Amerika bisa menyelamatkan dunia lainnya dan menjadikan rakyat di negerinya menjadi paling kaya raya didunia ini. Rakyat Amerika adalah yang paling kreativ didunia ini, rakyat Amerika yang paling cepat dalam berpikir dan mengambil keputusan, akibatnya wajar kalo negara ini selalu lebih maju dari negara manapun didunia ini. Kemelut ekonomi Amerika sebenarnya sangat sederhana. Uang masuk kalah cepat dari uang yang keluar !!! Kalo saja anda membayangkan uang masuk ke Amerika begitu derasnya bagaikan banjir bah datangnya, namun suatu saat apabila uang yang keluar lebih deras lagi, maka krisis ekonomi akan timbul. Hanya dengan ujian TOEFL yang modalnya cuma kaset dan kertas, Amerika bisa menyedot dana setiap bulannya puluhan milyard dollar, belum lagi dari produksi2 lainnya seperti juga ujian SAT dll. Namun apalah artinya kalo uang masuk kalah cepat dari uang yang keluar akibat kehidupan rakyat Amerika yang sangat boros, dan paling boros diseluruh dunia. Namun tidak susah untuk memperbaiki krisis ini, yaitu cukup mengurangi pengeluaran, sehingga uang masuk diberi waktu lebih banyak daripada uang yang keluar sehingga dalam waktu 18 bulan keadaan akan normal kembali. Tidak demikian halnya dengan negara lainnya yang tergantung kepada Amerika dalam segala detail seperti halnya Arab Saudia, dengan agama Islamnya, masyarakat sangat tidak produktif, tidak kreatif, shalat 5 waktu sehari dijam kerja, bisa dibayangkan mereka ternyata bisa tetap hidup mewah dulunya karena disupport oleh minyaknya yang dibeli oleh Amerika. Dengan attitude kultur dan religious Arab ini, mereka akan mengalami bencana yang paling parah didunia ini karena dalam krisis yang parah mereka akan saling membunuh, saling merampok, dan keadaannya menjadi chaos. Cina juga terpukul hebat dalam krisis ini, namun karena mereka produktif dan juga memproduksi segalanya, tetap saja mereka akan mampu bertahan dengan menjualnya meskipun tidak seperti biasanya. Dengan membaiknya ekonomi Amerika akan juga memperbaiki ekonomi Cina. Tapi tidak demikian halnya di-negara2 Islam yang tidak memiliki sarana produksi, sumber2 alam tidak mencukupi untuk kehidupan mereka seperti halnya di Indonesia yang bahkan beras pun harus di import untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya yang populasinya tidak terbendung. Semua negara2 produsen tidak satupun yang mayoritasnya Islam, mereka sangat kreative, intelligent, dan diligent, dan sebaliknya semua negara2 yang mayoritasnya Islam selalu digumuli permasalahan2 pertentangan agama dengan sesama Islam itu sendiri yang membawa konflik yang tidak akan habis2nya. Memang, kelihatannya se-olah2 negara2 yang mayoritas Islam itu sepertinya tenang2 damai saja, hal ini disebabkan Amerika masih mampu mensupport mereka, namun dalam krisis global dimana Amerika tidak mampu lagi mensupport mereka, maka bencana mengerikan akan melanda negara2 ini. Dalam krisis dunia sekarang ini, masyarakat tidak mampu lagi beli minyak, harga minyak jatuh kejurang, dari $150/ barrel sekitar 6 bulan yang lalu, sekarang menjadi $60/ barrel dan harganya akan masih terus turun. Yang nomor satu terpukul adalah semua negara2 Islam dan yang mayoritas nya Islam karena mereka hidup tergantung dari tingginya harga minyak. Diseluruh dunia yang mengalami krisis ekonomi sekarang berusaha mencari bahan bakar alternative, Brazil, Amerika, Perancis, dan seluruh negara2 Eropah sekarang ini sudah menggunakan bahan bakar alternative sehingga kebutuhannya akan minyak bumi makin turun. Dan yang paling hebat sekarang ini, Pemerintah Amerika sudah meloloskan izin penyedotan sumber2 minyak Amerika sendiri yang nantinya akan juga membanjiri dunia karena sumber minyak Amerika adalah yang terbesar didunia, bahkan lebih besar dari semua sumber minyak diseluruh dunia yang meskipun disatukan akan tetap tidak dapat melebihi cadangan minyak dan gas yang ada di Amerika dan Alaska/kutub utara. Dengan memulai produksi minyak sendiri, maka bencana yang akan dialami negara2 Arab dan Islam akan segera mendatang. Hingga kini, tidak ada satupun produk yang bisa dihasilkan Arab untuk memberi nafkah rakyatnya, ditambah attitude buruk orang2 Arab yang suka saling membunuh akan memperburuk keadaan, ditambah kewajiban Islamnya yang bershalat 5 waktu dijam kerja akan menjadi chaos-lah negara ini. Dalam krisis ekonomi ini, orang2 Arab ber-bondong2 membeli stock dan bond Amerika dan mereka nantinya akan hidup terbantung kepada pemerintah Amerika ini. Air minum di Arab juga berasal dari air laut yang diproses oleh ahli2 Amerika dan peralatan modern dari Amerika. Kalo kehidupan Arab 100% sangat tergantung Amerika, maka tidak terlalu berbeda dengan negara2 yang mayoritasnya Islam seperti Indonesia. Indonesia adalah satu dari negara2 yang mayoritasnya Islam yang paling kaya resources-nya dibandingkan negara2 Islam lainnya, namun karena populasi jumlah rakyatnya melebihi dari yang bisa disupply oleh resources-nya tsb, maka Indonesia juga telah menjadi negara yang tergantung hidupnya dari negara2 maju lain terutama Amerika. Kebutuhan Air minum sekarang tanpa disadari masyarakat sudah disupply melalui import dari Singapore, Indonesia kekurangan air minum, langka air bersih, akibatnya penyakit menular meningkat tinggi sekali saat ini. Ditambah lagi saat ini Indonesia dilanda dengan pembungkaman kreativitas melalui Syariah Islam yang lebih banyak membawa bencana katimbah berkahnya. Syariah Islam menghancurkan produktivitas dan menghancurkan kreativitas sehingga menjerumuskan negara ini dalam ketergantungan segala hal kepada Amerika dan negara2 maju lainnya. Secara politik, Amerika tidak akan mau keluar biaya untuk mencegah islamisasi di Indonesia. Menjerumuskan Indonesia kedalam negara Syariah Islam justru menguntungkan Amerika karena akan lebih menjerumuskan negeri ini kedalam ketergantungannya kepada Amerika seperti Arab Saudia. Oleh karena itulah, proses pemaksaan Syariah Islam di Indonesia akan sama sekali tidak mendapatkan hambatan dari Amerika meskipun juga tidak perlu dibantu Amerika. Namun hasil dari Syariah Islam atau Islamisasi akan membawa berkah tak habis2nya bagi Amerika dan membawa bencana kepada rakyat Indonesia sendiri. Ny. Muslim binti Muskitawati.