Jawa Pos
 Kamis, 26 Februari 2009 ] 

BP Berniat Jual Asetnya di Indonesia 


JAKARTA - Resesi global, yang berdampak pada anjloknya harga minyak mentah, 
memaksa raksasa migas, Beyond Petroleum (BP), menata lagi strategi bisnisnya. 
BP berencana menjual asetnya di BP West Jawa (BPWJ) di Indonesia.

Menurut Executive Vice President BP Indonesia Nico Kanter, BP West Java yang 
saat ini memiliki 46 persen saham kontrak kerja sama Offshore Nort West Java 
(ONWJ) akan segera dijual. ''BP berencana menyelesaikan divestasi akhir tahun 
ini,'' ujarnya dalam keterangan resmi ke BPMigas kemarin (25/2).

Nico mengakui, BP West Java sebenarnya aset berharga dengan sumber daya yang 
cukup signifikan. ''Tapi, saat ini keberadaan BP West Java tidak lagi sesuai 
dengan strategi jangka panjang perusahaan,'' katanya. Meski demikian, lanjut 
dia, divestasi melalui penjualan aset BP West Java tak akan memengaruhi aset BP 
lain di Indonesia, seperti proyek LNG (gas alam cair) Tangguh, Vico, pelumas 
merek Castrol, dan petrokimia.

Nico menuturkan, langkah divestasi merupakan keputusan tepat bagi seluruh 
stakeholders. Pemilik baru diharapkan bisa mengembangkan aset BP West Java 
secara efisien sehingga dapat terus memasok minyak dan gas ke pasar domestik. 
''Juga menambah penerimaan negara,'' terangnya.

BP ONWJ saat ini merupakan salah satu operator lapangan migas lepas pantai 
(offshore) terbesar di Indonesia yang menyuplai energi ke pasar domestik, 
khususnya Jawa. Wilayah kerja ONWJ membentang di Laut Jawa dari Cirebon hingga 
Kepulauan Seribu. Saat ini ONWJ memiliki 670 sumur produksi, 170 platforms, dan 
sekitar 1.600 km pipa jalur laut.

Selain BP yang menguasai saham terbesar (46 persen), konsorsium operator ONWJ 
juga terdiri atas CNOOC (36,72 persen saham), Inpex (7,25 persen), serta Itochu 
Oil Exploration (2,58 persen). (owi/dw

Kirim email ke