http://www.bangkapos.com/breakingnews/read/6087.html


888 Warga Digigit Anjing Rabies, 2 Tewas
edisi: 03/Mar/2009 19:46 wib | sumber: BANGKA POS / poskupang.com

ENDE, SELASA ---Dalam kurun waktu dua tahun terakhir sebanyak 888 warga di 
wilayah Kabupaten Ende digigit anjing yang diduga (tersangka) mengidap virus 
penyakit rabies. Rincian kejadian bulan Januari tahun 2009 tercatat setidaknya 
165 warga digigit anjing yang diduga rabies. Sedangkan tahun 2008 tercatat 
sebanyak 723 kasus gigitan anjing diduga rabies dan 20 orang dinyatakan positif 
terkena penyakit rabies mengakibatkan dua korban meninggal dunia.

Kepala Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Yankesmas) Dinas Kesehatan 
Kabupaten Ende, Yosep Deo, kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, Selasa 
(3/3/2009) menjelaskan, secara teknis setiap kasus gigitan anjing terhadap 
masyarakat wajib diduga mengandung penyakit rabies karena bagaimanapun 
Kabupaten Ende secara khusus dan wilayah Flores secara umum masih merupakan 
daerah endemis rabies. Artinya, setiap kali terjadi gigitan anjing wajib diduga 
rabies dan penangananya harus sesuai prosedur layaknya menanangani pasien 
rabies.

Untuk itu, kepada masyarakat di Kabupaten Ende apabila digigit anjing sekalipun 
anjing peliharaan maka harus segera memeriksakan diri ke puskesmas atau Dinas 
Kesehatan guna mendapatkan pelayanan kesehatan penanganan rabies. Jika tidak 
maka pasien tersebut dapat mengalami kematian baik secara cepat maupun lamban.

"Masa inkubasi virus rabies dua minggu hingga dua tahun. Jangan karena setelah 
lewat dari dua minggu yang bersangkutan tidak merasakan dampak akibat gigitan 
anjing lantas dibiarkan. Hal itu berbahaya bagi keselamatan pasien karena bisa 
jadi dalam waktu belakangan yang bersangkutan baru merasakan akibat gigitan 
anjing namun sudah terlambat ketika diberikan pertolongan," kata Yosep.

Sedangkan stok vaksin anti rabies (VAR) di Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, 
jelas Yosep, menipis dan kini tinggal 100 ampul/botol. Stok vaksin tersebut 
hanya akan bertahan hingga bulan April 2009. Idealnya VAR harus tersedia 2.000 
ampul untuk jatah tahun 2009.

Untuk menutupi kekurangan VAR di Dinkes Ende, menurut dia, akan dilakukan 
proses tender pengadaan VAR sehingga stok VAR kembali terpenuhi. "Kalau kasus 
gigitan berkurang maka stok VAR 100 ampul bisa bertahan hingga bulan April. 
Namun dengan melihat kasus gigitan pada bulan Januari 2009 saja terjadi 165 
kasus gigitan maka kami khawatir stok yang ada tidak mencukupi. Selain kami 
melayani masyarakat Kabupaten Ende, juga harus melayani sejumlah warga 
masyarakat dari Kabupaten Nagekeo yang digigit anjing," tandas Yosep. (*)

Reply via email to