http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=10694:ideologi-ri-china-tak-hambat-kerjasama-militer&catid=3:nasional&Itemid=128

      Ideologi RI-China Tak Hambat Kerjasama Militer  
      Beijing, (Analisa)

      Perbedaan ideologi antara Indonesia dengan China tidak menghambat 
berbagai bentuk kerja sama militer antara kedua negara dan bahkan bentuk kerja 
sama akan makin ditingkatkan.

      "Adanya perbedaan ideologi kedua negara tidak menjadi hambatan kerja sama 
militer kedua negara," kata Direktur Analisa Lingkungan Strategis 
(Diranlingstra) Dephan Brigjen TNI Subekti, di Beijing, Senin.

      Hal tersebut dikemukakan ketika menghadiri Dialog Perwira Tinggi 
Pertahanan China-ASEAN yang diselenggarakan Akademi Ilmu Pengetahuan Militer 
(AMS) China dan dihadiri antara lain oleh Atase Pertahanan RI di Beijing 
Kolonel Infantri Yayat Sudrajat serta sejumlah perwira tinggi militer China dan 
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

      Kedua negara selama ini sudah tidak lagi mempermasalahkan masing-masing 
ideologi yang dianut, sekalipun paham komunisme pernah menjadi "sejarah kelam" 
bagi Indonesia.

      Menurut Subekti, kerja sama militer dengan China saat ini mengarah pada 
kepentingan untuk memberi keuntungan dan kebersamaan kedua negara sehingga 
Indonesia dan China bisa sejahtera serta aman dan damai.

      "Perbedaan ideologi tidak menjadi dasar atau tidak menjadi bagian utama 
sebagai kendala dalam menjalin kerjasama militer ke depan," kata Subekti.
      Tidak menjadi masalah adanya perbedaan ideologi kedua negara khususnya 
dalam bentuk kerjasama militer, antara lain terbukti dengan telah 
ditandatanganinya kesepakatan saling pengertian (MoU) antara RI dan China oleh 
masing-masing menteri pertahanan pada 2007, di Beijing.

      Masing-masing negara, katanya, tentunya memiliki ideologi sendiri-sendiri 
yang cocok untuk negaranya tapi belum tentu cocok untuk negara lain.
      "Ideologi komunis cocok di China tapi Pancasila cocok di Indonesia. Jadi 
adanya perbedaan ideologi bukan suatu hambatan bagi kerjasama militer kedua 
negara," kata Subekti. (Ant) 

Kirim email ke