Refleksi: Repot dibicarakan ekonomi neoliberal,  selama ini ekonomi apa dan 
sekarang baru dibicrakan? Dimana ekonom-ekonomi NKRI selama ini, dibawah kolong 
tempat tidur?


http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/22/11160596/Pilih.Boediono..SBY.Ambil.Risiko.Besar


Pilih Boediono, SBY Ambil Risiko Besar
Jumat, 22 Mei 2009 | 11:16 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik


JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan memasang Boediono sebagai calon pendampingnya 
untuk maju dalam pemilu presiden mendatang, SBY dinilai sedang bertaruh besar 
dalam mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Hal tersebut terkait 
paradigma ekonomi neoliberalisme yang melekat pada diri mantan Gubernur Bank 
Indonesia (BI) ini.

Hal ini disampaikan oleh pengamat ekonomi dari ECONIT Hendri Saparini dalam 
diskusi bertajuk "JK-Win untuk Indonesia Adil dan Sejahtera: Ekonomi 
Kemandirian vs Ekonomi Neoliberal" di Jakarta, Jumat (22/5).

"Dengan memilih Boediono, SBY sudah memberi taruhan tertinggi. Kalau sebelumnya 
neoliberal hanya diusung oleh tim ahlinya, sekarang dicantolkan lebih tinggi 
lagi. Capresnya pun sudah mengusung," tutur Hendri.

Menurut Hendri, ekonomi neoliberal mengancam cita-cita keadilan sejahtera bagi 
seluruh rakyat Indonesia dan dengan mengusung Boediono sebagai cawapresnya, SBY 
bertentangan dengan keinginan rakyat.

Hendri menilai pemerintahan SBY selama ini masih kental dengan praktik-praktik 
ekonomi neoliberalisme. Buktinya terletak dalam tiga titik yang menjadi pilar 
neoliberalisme, yaitu stabilitas makro dengan anggaran yang sustainable, 
liberalisasi di sektor keuangan, perindustrian dan perdagangan, serta agenda 
privatisasi.

Kirim email ke