Kita hidup di dunia, berawal dari sesosok bayi mungil yang lahir tanpa
mengenakan apa-apa telanjang tanpa malu tak membawa apapun dalam kehidupan
di dunia ini, dan nanti ketika Akhir hidup kita maka kita akan kembali ke
asalnya tanpa membawa harta atau benda yang kita miliki di dunia. mengingat
itu jadi bingung dan ingin menjalani hidup dalam jalan yang lurus tanpa
terpeseona segala hiruk pikuk dan pesona dunia yang fana dan sementara.

Dalam perjalanan hidup di dunia sebagian orang-orang  rela untuk meminum-
minuman keras, mabuk, meninggalkan shalat, free seks, memakan daging yang
haram, hanya untuk bisa diterima di lingkungannya, kaya dengan korupsi,
mengambil hak-hjak orang lain . Agar menunjukkan diri yang toleran? berharap
Semoga dalam perjalanan hidup ini masih bisa menjalani hidup yang lurus
dalam menepis muslihat dunia yang sangat menggoda.

kehidupan kita manusia memang terdapat bermacam-macam jalan. Jalan yang
ditentukan sendiri oleh manusia berdasarkan keinginan dan tuntutan-tuntutan
pribadi, jalan yang dilalui oleh masyarakat dan rakyat, jalan yang dilewati
oleh orang-orang tua dan orang-orang bijak kita, jalan yang digariskan untuk
masyarakat  dan penguasa , jalan kelezatan lahiriyah duniawi, atau jalan
pengasingan diri dari segala bentuk aktifitas sosial. semua adalah pilihan
kita untuk mengikutinya.

mencoba menterjemahkan maksud dari jalan lurus adalah jalan tengah dan
moderat. Jalan yang lurus berarti jalan kesimbangan dan kemoderatan di dalam
segala urusan, dan keterjauhan dari segala bentuk ekstrimitas. Sebagian
orang dalam menerima pokok-pokok keimanan, mengalami penyimpangan, sementara
sebagian yang lain dalam amal perbuatan dan akhlak, dan yang lain
menisbahkan segala perbuatan kepada Tuhan, sehingga menurut mereka manusia
tak lagi memiliki kehendak atau peran dalam menentukan nasib sendiri;
sedangkan orang lain ada pula yang menganggap dirinyalah yang menentukan
segala urusan dan setiap pekerjaan, sehingga menurut mereka Tuhan tak lagi
memiliki peran sama sekali dalam hal itu.

Dalam hidup dan memilih jalan hidup juga dalam berusaha bertahan untuk tetap
berada di atas jalan yang lurus, kita harus memohon pertolongan dari Tuhan.
Karena kita selalu berada dalam ancaman kekeliruan dan ketersesatan. Dan
jangan dikira bahwa jika selama ini kita tak pernah mengalami kesesatan dan
penyimpangan lalu kita akan selamnya berada di atas jalan kehidupan yang
lurus. Betapa banyak diantara kita, manusia, yang telah melewati sebagian
umurnya dengan iman, namun ketika telah memperoleh kekayaan atau pengkat
kedudukan, maka ia melupakan Tuhan.

YA Tuhan ku, Tunjukan diri ini jalan yang lurus, walau seribu coba dan goda
datang silih berganti beri petunjuk agar akhir hidup hamba menjadi baik,
itulah salah satu doa yang selalu saya panjatkan setiap berdoa. ketika
seorang berjalan dalam jalan  yang lurus akan datang seribu coba dan Godaan.
Cobaan akan kesenangan dan kesusahaan, walau sebenarnya semua itu adalah
semu.

hal yang membuat kita menyimpang adalah sebuah kebohongan dan kecurangan.
Kebohongan dan kecurangan seringkali berkaitan dengan ekonomi dan keuangan.
Demi mendapatkan uanglah banyak orang sering bohong dan curang. Namun uang
sangat dibutuhkan untuk dapat hidup dan memenuhi berbagai kebutuhan dan
keinginan. Penulis Amsal ingin hidup jujur dan lurus karena itu dia tidak
ingin kaya-raya secara cepa dan gampang, apalagi menghalalkan segala cara.
Sebaliknya dia tidak mau berpura-pura tidak membutuhkan uang atau harta. Dia
tidak mau “sok suci” mengatakan miskin itu indah dan bahagia. Kekayaan
maupun kemiskinan sama-sama memiliki risiko dan bahaya bagi dirinya.
Kekayaan bisa membuatnya menyangkal Allah sebaliknya kemiskinan bisa
menggodanya mengambil apa yang bukan haknya. (Sebenarnya orang kaya pun bisa
mencuri, dan orang miskin bisa juga bohong). Sebab itu dia mau hidup bahagia
dengan menikmati apa yang menjadi hak, kebutuhan dan bagiannya saja. tapi
hal ini adalah hanya satu dari seribu coba dan goda agar kita bisa menjalani
jalan yang lurus.


Oleh karena pengenalan jalan yang lurus adalah pekerjaan yang sulit, maka
ayat selanjutnya mengajukan teladan-teladan bagi kita agar kita dapat
mencontohi mereka dalam rangka menemukan jalan lurus ini. Juga orang-orang
yang menyimpang dari jalan ini, agar kita jangan ikut tersesat seperti
mereka. orang yang hidup jalan yang lurus akan hidup tenang walau datang
coba dan goda.

Ampunkanlah kami membangun kepribadian dan iman kami. Isilah dan penuhilah
hati kami dengan nilai-nilai yang baik dan mulia. Berilah juga kami
kejujuran dan keikhlasan. Berkatilah kami mengusahakan hidup yang sejahtera
dengan cara-cara yang baik dan benar. Sebaliknya bantu kami tetap hidup
benar dan baik sementara kami memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan kami. Biarlah nama Tuhan dipermuliakan melalui sikap dan gaya
hidup kami.

Yang mensyukuri (berterima kasih) akan rahmat-Nya ...... dan Dia memberinya
petunjuk pada jalan lurus." (16:121)

Depok 29 Mei 2009
Erwin Arianto

-- 
Best Regard
Erwin Arianto,SE
エルイン アリアント (内部監査事務局)
-------------------------------------
SINCERITY, SPEED,  INOVATION & INDEPENDENCY
----------------------------------
Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita
yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir.

- Terus mengharapkan yang terbaik, maka kita akan menghasilkan yang terbaik.
- Jangan bersungut-sungut tetapi mengucap syukurlah  senantiasa.

Kirim email ke