http://www.gatra.com/artikel.php?id=126570


Utang Garuda ke ECA Diperpanjang


Jakarta, 28 Mei 2009 07:22
PT Garuda Indonesia menyatakan, negosiasi restrukturisasi utang kepada kreditor 
sebesar 650 juta dolar AS sudah rampung.

"Negosiasi restrukturisasi utang sudah selesai dengan masa perpanjangan 
pembayaran hingga tujuh tahun (2015)," kata Direktur Keuangan Garuda, Eddy 
Purwanto, di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (27/5) sore.

Eddy menjelaskan, pembayaran pertama utang kepada kreditor akan dilakukan pada 
Juli 2009.

Meski demikian, Eddy tidak merinci berapa besar nilai utang yang dibayarkan 
setiap jatuh tempo.

Menurut catatan, utang perusahaan penerbangan pelat merah ini per Desember 2008 
mencapai 659 juta dolar AS.

Sebesar 450 juta dolar dalam bentuk valuta asing kepada European Credit Agency 
(ECA) dan kepada pemegang surat utang FRN Singapura.

Sedangkan sisanya merupakan utang dalam mata uang rupiah atau setara dengan 200 
juta dolar AS antara lain kepada kreditur Bank Mandiri dalam bentuk Mandatory 
Convetible Bond (MCB).

Eddy menjelaskan, pembayaran utang MCB ke Mandiri masih dalam tahap negosiasi 
untuk mencari opsi yang tepat. "Opsi yang akan digunakan kemungkinan adalah 
mengkonversi utang menjadi saham di perusahaan. Tetapi untuk lebih jelas tanya 
ke (Bank) Mandiri," katanya.

Pada tahun 2009, perseroan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar 100 juta 
dolar AS, meningkat dari capex 2008 sekitar 20 juta dolar AS.

Dana capex tersebut sebagian akan digunakan menambah jumlah armada.

Pada tahun ini, Garuda mendatang pesawat sebanyak 18 unit, terdiri atas 14 unit 
jenis Boeing 737-800, dan 4 unit jenis Airbus 330.

Dengan demikian, hingga akhir tahun ini, total jumlah pesawat Garuda mencapai 
67 unit pesawat. [EL, Ant] 

--------------------------------------------------------------------------------

URL: http://www.gatra.com/versi_cetak.php?id=126570 

Reply via email to