http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=92001&Itemid=82
PKS: Seharusnya Ani SBY dari dulu pakai jilbab Monday, 01 June 2009 15:01 WIB WASPADA ONLINE JAKARTA - Dalam Silaturahmi Nasional partai pendukung SBY-Boediono, dibagikan kalender dengan gambar foto Ny Ani Yudhoyono mengenakan jilbab. Namun, PKS selaku salah satu partai pendukung SBY-Boediono tidak berani berspekulasi apakah foto itu berkaitan dengan isu jilbab para istri calon yang ramai diperbincangkan beberapa waktu belakangan. "Wah siapa yang tahu kalau tak dari hati? Masak hati orang mau ditebak-tebak. Memangnya sudah dibelah hatinya dan ketahuan niatnya?" kata presiden PKS, Tifatul Sembiring, siang ini. Ia mengaku belum melihat kalender itu, karena hanya memiliki buku biografi pasangan SBY-Boediono saja. Lagipula, melihat pendamping SBY itu berjilbab, dikatakannya bukan sesuatu yang baru bagi PKS. "Mungkin ada bagusnya kalau dulu-dulu juga selalu memakai jilbab ke acaranya PKS. Ya beliau menyesuaikan saja. Lagipula, itu kan hak azasi. Orang memakai jilbab salah, tak memakai jilbab salah. Kok disalah-salahin terus?" protes Tifatul. Ia membantah jika Ani berjilbab terkait kampanye pilpres guna menarik simpati dan dukungan pasangan SBY-Boediono. Kalaupun jilbab besan Aulia Pohan itu hanya menjelang kampanye, menurutnya hanya sebagai upaya memaksimalkan penampilan. "Itu bukan strategi. Karena strategi kita itu memaksimalkan semua dukungan untuk memenangkan Pilpres 2009. Strategi itu sudah disiapkan sejak lama untuk menghadapi goncangan seperti ini (isu jilbab loro)," pungkasnya. Sebelumnya, kalender berupa poster bergambar Ani Yudhoyono berjilbab dibagikan dalam acara Silatnas Partai Pendukung SBY-Boediono, Sabtu (30/5). Poster berukuran sekitar 50x60 cm dan didominasi warna biru tua. (red00/inilah) http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=91999&Itemid=82 Demokrat: Isu jilbab bisa jadi bumerang JK Monday, 01 June 2009 14:04 WIB WASPADA ONLINE JAKARTA - Penggunaan jilbab yang dikenakan Mufidah Kalla dan Rugaiya Wiranto menjadi 'jualan' pasangan JK-Wiranto. Demokrat menilai, penggunaan simbol keagamaan itu hanya akan menjadi bumerang bagi JK bila terus dieksploitasi. "Mengeksploitir jilbab, secara psikologis menunjukkan rendahnya religiusitas. Karena jilbab itu penutup aurat lahir, sementara agama lebih menekankan menutup aurat batin. Kalau itu terus dilakukan secara masif maka itu akan jadi hambar dan jadi bumerang bagi JK," ujar wakil ketua umuj Partai Demokrat, Achmad Mubarok, siang ini. Guru besar psikologi Islam UIN Jakarta ini mengatakan, bagi orang awam dan jangka pendek, politisasi jilbab bisa meriah dan menarik perhatian masyarakat pemilih. Tetapi pada akhirnya nurani masyarakat akan lebih tertarik kepada substansi aurat batin ketimbang simbol-simbol Islam yang dieksploitasi untuk kepentingan politik. "Pada era reformasi pernah terjadi politisasi umat Islam. Segala sesuatu ukurannya untuk umat Islam. Tetapi ketika didirikan partai-partai umat Islam, pada Pemilu 1999 tak satupun partai Islam yang dapat kursi mewakili umat Islam. Jadi, kesantunan dan kesederhaan lebih menyentuh hati masyarakat termasuk masyarakat Islam dibanding mem-blow up politicking jilbab," terangnya. Isu Jilbab Loro yang digunakan JK-Wiranto memang cukup menohok kubu SBY-Boediono. Beberapa waktu lalu, ketua DPP PD Anas Urbaningrum mengimbau para kandidat Pilpres 2009 untuk tidak menjadikan agama sebagai alat politik. Menurutnya, agama apapun konteksnya termasuk yang terkait dengan simbolnya, syariatnya harus ditempatkan pada posisi yang terhormat. (red00/inilah) +++++ http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=91995&Itemid=82 Foto jilbab Ani SBY demi PKS Monday, 01 June 2009 13:11 WIB Bisa tuai polemik WASPADA ONLINE JAKARTA - Isu jilbab kerap disematkan kepada istri SBY-Boediono. Karena gerah, Ibu Ani Yudhoyono pun berpose dengan jilbab seperti terlihat dalam salah satu kalender Partai Demokrat. Pengenaan jilbab di saat-saat kampanye justru menuai masalah. Demokrat membagi-bagikan Ibu Negara berjilbab dinilai sebagai reaksi dari permintaan PKS. Timses Demokrat mengupayakan strategi itu sebagai kampanye menarik simpati pendukung. "Saya kira itu (jilbab) terlalu reaktif. Artinya membuat secara Ibu Ani secara simbolik mengenakan jilbab. Tetapi itulah yang dilakukan sebagai sebuah strategi kampanye, semua calon pasti akan begitu," kata analis politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ari Sujito, siang ini. Selain dinilai reaktif, jilbab pada Ani Yudhoyono merupakan negosiasi antara Demokrat dengan PKS. Selain guna kepentingan publik, Ari meyakini Ani jilbaban adalah kepentingan PKS. "Itu merupakan reaksi dan negosiasi, dimana kepentingan publik, dan kepentingan ke PKS. Sehingga hal itu muncul. Kalau memang dirasa menguntungkan, ya mereka (PD) mau melakukan itu," paparnya. Ia mengatakan desakan-desakan internal PKS yang menginginkan istri SBY itu berjilbab. Desakan itu dianggap bukan diartikan SBY lemah dan tak berdaya didikte PKS. "Kalau untuk kepentingan bersama, ya mungkin SBY tidak takut, karena SBY menilai itu menguntungkan dia juga," imbuhnya. Ari mengatakan apapun strategi menjelang kampanye bukan soal jilbabnya yang diperdebatkan. Tapi kampanye harus menampilkan program dan visi misi pasangan itu. "Bukan simbolik yang penting itu, tapi apa yang harus dikedepankan visi misi. Seharunya mereka lebih terbuka menerangkan program pasangan itu, itu lah tugas tim sukses," tandasnya. Tuai polemik Menurut analis komunikasi politik dari Universitas Airlangga (Unai) Surabaya, Henry Subiakto, isu ini akan menjadi persoalan jika jilbab dikenakan Ibu Ani menjelang pilpres nanti. Ia mengatakan, agak sukar membahas segala sesuatu jika mengacu pada agama. Sebab, semuanya bergantung pada interpretasi masing-masing individu. Namun, diingatkan dia, Indonesia bukanlah negara Islam. "Jadi yang penting adalah tindakan. Karena tindakan lebih bermakna daripada jilbab. Untuk image jilbab memang sangat muslimah. Yang penting tindakan lebih menarik daripada simbolisme," jelasnya. Dalam acara Silatnas pada Sabtu 30 Mei lalu, para peserta disebarkan kalender dan poster yang bergambarkan foto Ani Yudhoyono berjilbab.
<<printButton.png>>
<<emailButton.png>>