Haria Komentar 01 Juni 2009
Boediono tak Ingin Paksa Istri Berjilbab Jakarta, KOMENTAR Cawapres SBY, Boediono ba-nyak diragukan keislamannya oleh berbagai kalangan. Istri-nya yang tidak berjilbab pun disarankan menggunakan jilbab dalam acara-acara ter-tentu. Menanggapi hal itu, mantan Gubernur BI tidak memaksa istrinya untuk meng-gunakan jilbab karena soal pakaian itu merupakan pilih-an pribadi yang harus dihargai."Jadi kalau saya pakai peci dan istri saya tidak pakai jilbab itu adalah pilihan priba-di istri saya. Saya sangat meng-hormati pilihan istri saya," kata Boediono saat berjumpa dengan wartawan di Pondok Tempo Doeloe Juanda, Su-rabaya, Minggu (31/05). Meski tidak berjilbab dalam kesehariannya, Boediono tidak pernah meragukan ke-islaman istrinya. Hal itu disebabkan karena bagi ke-luarga ini Islam dimaknai tidak hanya simbol tetapi semangat dan nilai-nilainya. "Saya tidak meragukan sama sekali keislaman istri saya," paparnya mantap. Sebelumnya Boediono me-nanggapi soal pertanyaan mengenai keislamannya. Boe-diono meminta agar publik tidak mempertanyakan lagi keislam-annya karena sejak lahir hingga saat ini dirinya tidak pernah pindah agama. Selain itu agama Islam yang dianut-nya selalu dijadikan pegangan hidup dia dan sekeluarga. "Ilmu saya memang tidak sepadan dengan kyai. Tapi Islam sebagai pegangan hidup saya. Nilai-nilai hidup saya. Setiap langkah kami, kami sekeluarga dilandasi dasar Islam," pungkasnya.(dtc/*)