http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/06/09/brk,20090609-181006,id.html
Keluarga Siti Hajar, TKW yang Disiksa di Malaysia, Inginkan Siti Pulang Selasa, 09 Juni 2009 | 21:51 WIB TEMPO Interaktif, Garut: Kekerasan terhadap pembantu rumah tangga asal Indonesia di Malaysia kembali terjadi. Kali ini menimpa Siti Hajar,33 tahun warga Kampung Lio Wetan, RT02/RW05, Desa Limbangan Barat, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. "Dia disiram air panas oleh majikannya," ujar Paman Korban, Uti Sutisna, 56 tahun saat ditemui wartawan dirumahnya Selasa (9/6). Akibat penganiayaan tersebut, kulit wajah Siti berubah keputih-putihan. Tadinya, warna kulit wajahnya sedikit hitam. Saat ini Siti masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Universiti Malaya Medical Centre. Kabar yang menimpa Siti Hajar ini, sangat mengejukan keluarga. Pasalnya, sejak janda beranak dua itu diberangkat oleh PT Mangga Dua Mahkota ke Malaysia pada 28 April 2006 lalu, hampir tidak pernah ada komunikasi. Selain itu, selama Dia bekerja pun tidak pernah mengirimkan uang untuk menghidupi kedua anaknya. Bahkan saat ini kedua anaknya Toni, 14 tahun dan Jakki, 4 tahun, terpaksa dirawat oleh Kakaknya yang bernama Isah, 36 tahun. Menurut Uti Sutisna, kabar itu diterimanya dari polisi pada Senin (8/6) malam kemarin. Sekitar pukul 22.30 WIB, keluarganya didatangi anggota Kepolisian Sektor Limbangan yang menanyakan kebenaran alamat Siti. Berselang beberapa menit kemudian, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia menghubungi keluarganya melalui telepon seluler. Dalam perbincangan itu, Pihak KBRI menyatakan bahwa Siti Hajar kini tengah dirawat dirumah sakit karena mengalami luka siram. Awalnya keluarga tidak percaya atas kabar tersebut. Namun setelah melibat tayangan televisi, barulah percaya. "Mereka meminta kami jangan panik," ujar Sutisna. Prihatin melihat kondisi itu, pihak keluarga mencoba menghubungi Siti melalui KBRI. Pada percakapan singkat yang berlangsung pada Selasa (9/6) pukul 10.00 WIB, Siti meminta keluarga untuk memperjuangkan masalah yang sedang dihadapinya. Siti pun meyampaikan rasa rindu kepada dua anaknya dan ingin cepat pulang ke Indonesia. Dalam kesempatan pembicaraan melalui telepon seluler itu, pihak keluarga juga berkesempatan melakukan pembicaraan langsung dengan Duta Besar Indonesia Da'I Bachtiar yang tengah menjenguk Siti Hajar, dan duta besar menyampaikan rasa belangsungkawa kepada keluarga. Duta besar juga meminta agar keluarga tidak perlu khawatir. "Beliau bilang akan mengurus segala sesuatunya," ujar Sutisna tentang isi pembicaraan tersebut. Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kabupaten Garut yang dihubungi, juga mengatakan mendesak pemerintah untuk memperjuangkan nasib Siti Hajar di Malaysia. "Ini saatnya pemerintah untuk membuktikan tugasnya dalam melindungi warga negaranya," ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Garut Ahab Sihabudin saat dihubungi melalui telpon selulernya Selasa (9/6). Sebelumnya telah diberitakan Tempo dari Kuala Lumpur Selasa (9/6) siang ini bahwa duta besar Da'i Bachtiar hari ini telah mengunjungi Siti Hajar dirumah sakit, dan berjanji akan membantu persoalan yang tengah menimpa Siti Hajar. SIGIT ZULMUNIR