http://www.radartimika.com/index.php?mod=article&cat=LintasPapua&article=20558
Kamis, 25/06/2009 | 03:12 (GMT+9) Oknum Aparat TNI Tembak Warga JAYAPURA - Seorang remaja, Isak Paskor (18), warga Bewan, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom dikabarkan mengalami luka tembak di bagian bahu kanan, Senin (22/6) sekitar pukul 14.00 WIT. Diduga, pelaku penambakan adalah oknum TNI anggota Satgas pengamanan wilayah perbatasan (Pamtas) dari Yonif 725/Woroagi saat melakukan kegiatan patroli. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka serius dan telah dievakuasi ke RSUD Dok II Jayapura. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Susilo saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Untuk proses penyelidikan, 6 anggota TNI yang melakukan patroli itu, telah diamankan di Markas Pomdam (Polisi Militer) untuk menjalani pemeriksaan. "Memang benar, kami mendapatkan laporan bahwa ada seorang warga Kibai mengalami luka tembak saat dilakukan kegiatan patroli oleh 6 anggota Satgas TNI di wilayah perbatasan. Tapi, siapa pelakunya saat ini masih dalam penyelidikan pihak Pomdam," ujar Kapendam saat dihubungi Cenderawasih Pos, Selasa malam. Mengenai kronologinya, Kapendam menjelaskan, kejadian ini berawal pada pukul 14.00 WIT didalam hutan didaerah Kibay Distrik Arso Timur atau sekitar 1 kilometer dari Pos TNI di Bewan, ada lima warga sedang berlari, masing-masing bernama Toni Psakor (60), Kamis Psakor (50), Bio Psakor (30) Wensius Psakor (22) dan korban sendiri. Saat itu, anggota patroli yang berjumlah 6 orang itu, berteriak yang ditujukan kepada lima warga itu agar berhenti. Namun, teriakan anggota itu tidak dihiraukan, hingga akhirnya ada anggota mengeluarkan tembakan peringatan ke atas sebanyak tiga, tapi mereka tidak juga berhenti. " Yang namanya patroli di daerah perbatasan atau rawan, jika teriakan berhenti dan tembakan peringatan keatas tidak dihiraukan, ya mungkin anggota itu menganggap orang-orang yang berbahaya maka saat itu dilakukan tembakan," ungkap Kapendam. Menurutnya, jika memang saat itu mereka menganggap warga masyarakat biasa, harusnya tidak perlu berlari, sehingga anggota tidak perlu mengeluarkan tembakan peringatan. Setelah kejadian itu kata Kapendam, Danru (Komandan Regu) memerintahkan anggotanya kembali ke pos agar tidak terpancing dengan kondisi tersebut. Selanjutnya pada pukul 15.30 WIT, anggota kembali ke lokasi (TKP) untuk mengecek kondisi di tempat tersebut. Namun, saat dicek ternyata di lokasi tersebut tidak ditemukan kecurigan apa-apa. Kemudian, pada pukul 08.00 WIT, Selasa pagi (23/6) ada laporan warga ke pos TNI, bahwa ada seorang anak terkena luka tembak. Saat itu juga, korban dibawa ke Kibay dan selanjutnya dievakuasi di RSUD Dok II untuk menjalani perawatan intensif. Disinggung siapa pelakunya, Kapendam belum mengetahuinya. Sebab, saat itu ada anggota mengeluarkan tembakan ke arah warga yang berlari, sehingga peluru tersebut berasal dari siapa belum diketahui secara pasti. " Kita belum tahu siapa pelakunya, karena lokasi patroli merupakan hutan lebat. Tapi untuk mengetahui siapa pelakunya, mereka sudah diamankan di Pomdam. Intinya kasus ini masih dalam proses penyelidikan petugas," tandasnya.(mud/jpnn)