http://www.antaranews.com/berita/1249038522/perusahaan-perawatan-pesawat-terbang-butuh-7080-teknisi

Perusahaan Perawatan Pesawat Terbang Butuh 7.080 Teknisi

Jumat, 31 Juli 2009 18:08 WIB | Ekonomi & Bisnis | Bisnis | Dibaca 318 kali
Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan perawatan pesawat terbang domestik pada lima 
tahun ke depan membutuhkan 7.080 teknisi untuk membangun keselamatan 
penerbangan, nasional, regional dan global.

"Keberadaan tujuh ribu lebih teknisi yang bertugas melakukan maintenance, 
repair and overhaul armada penerbangan itu sekaligus diharapkan dapat mendukung 
keberadaan perusahaan BUMN perawat pesawat terbang," kata Kepala Badan Diklat 
Dephub Dedi Dharmawan di Jakarta, Jumat.

Dedi mengatakan, untuk mendukung pengadaan teknisi itu Dephub terus 
mengembangkan pusat pendidikan dan pelatihan teknisi pesawat udara di Sekolah 
Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang melalui program pendidikan 
Teknik Pesawat Udara (Prodi TPU).

Prodi TPU ini, katanya, sudah mendapat pengesahan sebagai Aproved Maintenance 
Training Organization (AMTO) sejak tahun 2002.

"Artinya STPI sudah memenuhi persyaratan fasilitas, personil pengendalian 
kualitas kurikulum serta ujian pelatihan bagi penyelengaraan pendidikan dan 
pelatihan teknisi pesawat udara," katanya.

Ia menyebutkan, kini STPI mampu mendidik 180 teknisi pertahun dengan kompetisi 
Basic Licence dan kompetisi Type Rating terbatas. 

Sedangkan prodi TPU akan tetap dilanjutkan pada tahun 2010 sehingga mampu 
menghasilkan tenaga teknisi pesawat udara dengan kompetensi type rating penuh.

Ia menyebutkan, pada 2008 pemerintah memberikan bantuan APBN Rp300 miliar untuk 
pengembangan STPI.

"Bantuan yang sama pada tahun 2009 meningkat seratus persen dengan nilai Rp500 
miliar. Dana tersebut belum terserap seluruhnya namun akan digunakan untuk 
membangun laboratorium dan workshop Avionic, Ariframe piston engone dan 
propeller serta gas turbine yang masing-masing juga dilengkapi dengan 
simulator," katanya.

Tahun ini, katanya, akan dibangun hanggar terpadu dan modern untuk maintenance 
training center di atas tanah seluas 1 hektar yang akan memuat sebanyak 20 
laboratorium dan workshop serta 20 ruang kelas dengan kapasitas 600 peserta per 
tahun.

STPI membutuhkan empat hanggar, namun akan dibangun secara bertahap mulai tahun 
2009. Kini sedang pengumuman pemenang tender pelaksana pembangunan hanggar itu. 
Di luar program pembangunan hanggar itu, satu unit lainnya dibangun oleh PT GMF 
AeroAsia. 

Terkait keperluan tenaga pendidik telah dimulai melalui rekrutmen tenaga 
instruktur yang selanjutnya akan didik di dalam negeri dan luar negeri 
bekerjasama dengan Lembaga Training Internasional antara lain dengan Boeing 
ALTEON dan Lufthansa Training, tambahnya.(*)
COPYRIGHT © 2009

Kirim email ke