Abbas Mundur Menjadi Fenomena Reflex Anjing Pavlov !!! Sementara pihak Hamas sedang meng-gebu2 karena bisa berkontak dengan pihak Israel untuk secara informal membicarakan berbagai issue, sebaliknya, pihak Hamas yang mengharapkan bisa berkontak dengan pemimpin Amerika ternyata ditolak atau dijegal oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
Hamas juga menyadari, bahwa Israel lebih berkepentingan dengan organisasinya dibandingkan dengan PLO pendukung Abbas. Pertama, Hamas memiliki pengikut yang lebih banyak, dan kedua, Hamas juga menguasai wilayah yang lebih luas. Dan selebihnya, ternyata Hamas memiliki perlengkapan senjata yang lebih kuat dibandingkan Abbas. Dan yang paling diharapkan oleh Hamas adalah agar Israel tetap percaya bahwa Schalid masih hidup dan siap untuk ditukar dengan tawanan2 pro Hamas yang ada di-penjara2 Israel. Meskipun Hamas merasa besar kepala karena merasa diperhatikan Israel lebih serius dibandingkan daripada Abbas, tetapi sebenarnya bagi Israel bukanlah apa2 yang dijadikan perhitungan dalam policynya dimasa depan. Hamas diyakini Israel akan tetap tidak memungkinkan untuk mendapatkan pengakuan dunia. Israel hanyalah ber-pura2 percaya bahwa Schalid masih hidup dan juga pura2 diharapkan bisa ditukar dengan tahanan2 di-penjara2 Israel. Tidak ada sedikitpun rencana Israel ingin memberi pengakuan kepada Hamas sebagai menggantikan Abbas, justru Israel ingin memperalat Hamas untuk menjegal Abbas. Meskipun Abbas secara militer tidak ada apa2nya, tetapi secara politik didunia Internasional justru lebih membahayakan kepentingan Israel. Sebabnya, Abbas masih memiliki legitimacy dimata dunia Internasional. Tekanan2 Hamas terhadap Abbas betul2 membuat Abbas jadi kecewa sehingga harapan dan rencana masa depan terbentuknya Palestina bisa dipastikan hancur keseluruhannya. Itulah sebabnya, Abbas memilih mundur katimbang sejarah menuduh dirinya sebagai biangkerok gagalnya pembentukan negara Palestina. Sebelum cita2 negara Palestina ini ambruk keseluruhannya, Abbas memilih mundur untuk mengelakkan dirinya ikut sebagai penyebab. Rencana pengunduran diri Abbas jelas menyenangkan bagi Hamas dan membahagiakan Israel, karena disatu pihak Hamas berharap dengan mundurnya Abbas akan terbuka baginya menyatukan Palestina dibawah kekuasaan tunggalnya, tetapi dilain pihak Israel justru berbahagia apabila seluruh Palestina terjatuh dibawah kekuasaan tunggal Hamas sehingga akan absolut-lah pengakuan dunia terhadap pencabutan rencana pembentukan negara Palestina itu sendiri karena keseluruhannya berada dibawah organisasi terorist yang harus ditumpas. Juga dengan kekuasaan absolut Hamas akan membuat solid sikap semua negara2 didunia dalam menghentikan segala bantuan kemanusiaan kewilayah tsb. Berkuasa mutlaknya rezim Hamas sama sekali tidak menguatirkan Israel, karena wilayah yang dikuasai Hamas 100% berada dibawah kontrol ketat oleh tentara Israel. Setiap penyelundupan senjata selalu berhasil dihancurkan. Sekarang, dengan alasan Israel tidak mau menghentikan pengembangan settlement, Abbas beralasan untuk menolak berunding padahal perundingan itu kepentingannya cuma untuk pihak Palestina sedangkan Israel tidak ada kepentingannya untuk berunding. Apa perlunya Israel untuk berunding ??? Tetapi kalo Israel menolak berunding, tentu akan disalahkan, tetapi kalo sekarang Abbas yang menolak berunding dan Hamas juga menolak berunding..... maka siapa yang mau disalahkan oleh dunia Internasional ??? Dikira oleh Abbas bahwa dengan alasan pengembangan settlement itu kemudian dia menolak berunding, maka dunia akan menyalahkan Israel. Ternyata tidak begitu permasalahannya, karena pengembangan settlement sama sekali bukan kekerasan, bukan teror, bukan perang aau memerangi justru, banyak dalam pengembangan settlement itu orang2 Palestina menadapatkan pekerjaan karena 100% kuli2 bangunan itu adalah orang2 Palestina. Demikianlah, dengan sekali tepok maka Israel berhasil mendapatkan ber-macam2 manfaat akibat penolakan melanjutkan perundingan dari pihak Abbas karena memang dengan terhentinya proses perundingan berarti terhentinya proses pembentukan Palestina. Makin lama diulur maka makin temaram kemungkinannya negara Palestina bisa berdiri. Untuk bisa mendirikan negara Palestina jelas butuh biaya besar, tapi dengan mengulur waktu, maka biaya juga akan makin habis dimakan waktu. Sementara biayanya habis, juga pemasukan biaya makin terhenti dan situasi deadlock seperti ini akan makin memperparah ekonomi pihak Palestina, makin banyak rakyatnya yang mengungsi ke Mesir dan makin besar pengaruh ekonomi Israel diwilayah Palestina. Tanpa disadari oleh orang2 Arab Palestina ini, mereka sedang mengalami proses "learning" berdasarkan teori Pavlov, yaitu, setiap mereka menyerang Israel dengan roket2 maka mereka akan diserang balik oleh Israel secara menyakitkan dan kesakitan. Proses ini akan berlangsung puluhan bahkan ratusan tahun yang akan pada akhirnya menjadikan sebuah syndroma yang disebut "Pavlov's Dog" dimana nantinya setiap berpikir untuk menyerang Israel itu sendiri tanpa mereka menyerang sekalipun rasa sakit itu akan timbul tanpa perlu diserang balik oleh Israel. Fenomena ini memang sudah diuji hasilnya oleh seorang ahli Fisiology Russia yang bernama "Ivan Petrovich Pavlov". Artinya, orang2 Arab Palestina akan memiliki reflex seperti anjing percobaan didalam laboratorium Ivan Pavlov ini. Ny. Muslim binti Muskitawati.