Happy Salma dalam pementasan monolog "Ronggeng Dukuh Paruk" di Amsterdam - Belanda
Dalam pementasan monolog "Ronggeng Dukuh Paruk", Happy Salma berperan sebagai penari Ronggeng bernama Srintil, yang dalam hidupnya tengah mencari jati diri. Ronggeng Dukuh Paruk berdasar novel trilogi karya Ahmad Tohari, menceritakan tentang sekelumit hidup seorang Penari Ronggeng bernama Srintil. Awal kisah kehidupan Srintil, yang diperankan oleh Happy Salma sebagai seorang penari tradisional, memiliki keunikan tersendiri dalam bentuk atraktif yang sensual. Penyajian tarian rakyat bernama ronggeng dari Banyumas, menggambarkan ekspresi diri Srintil sebagai sosok figur penari terkenal di desanya maupun sebagai seorang perempuan desa nan ayu, seksi dan lemah gemulai tapi sederhana, berkepribadian dan memiliki ketegaran menghadapi tantangan hidupnya dalam situasi perubahan politik, sosial dan budaya di Indonesia. Pada tahun 1946 Srintil dilahirkan dari kehidupan keluarga yang Ayahnya dikenal sebagai pembuat tempe Bongkrek. Tapi kemudian keluarganya mengalami nasib sial ketika tempe buatan ayahnya di tuduh mengandung racun di desanya. Di usia 11 tahun Srintil terpaksa menjadi seorang penari ronggeng dan dengan keadaan itu ia pun mengalami proses perjalanan hidupnya di pandang lain di desanya dan juga oleh kekasihnya. Pada peristiwa berdarah 1965/1966 telah pula membawa malapetaka hidup Srintil dalam sebagai tokoh penari Ronggeng terkenal di desanya, yang mendapat resiko di tuduh sebagai anggota Gerwani serta menghabiskan sebagian usia hidupnya dalam penjara. Hanya karena Srintil pernah mementaskan tarian sensuelnya di salah satu tokoh berpengaruh di desanya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Pementasan monolog Happy Salma sebagai tokoh Srintil dalam cerita novel "Ronggeng Dukuh Paruk" di Amsterdam ini berlangsung sukses dan menarik perhatian serta simpati publik masyarakat Indonesia maupun Belanda. Dan sebagai pembuka acara Seni dan Budaya bersama HAPPY SALMA cs, yang diselenggarakan oleh PPI Amsterdam, diawali dengan pembacaan puisi dari Heri Latief. Besok pagi rombongan delegasi Happy Salma cs "The Cultural Defense" akan meneruskan perjalanan tour pentasnya ke Bern - Switzerland. Suatu kesempatan berharga bagi publik Belanda menyaksikan pentasnya Happy Salma cs. Selamat jalan dan semoga sukses di pementasan selanjutnya di Europa. Salam Pembebasan, MiRa - Amsterdam Info selanjutnya silahkan click: http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/03/happy-salma-explores-traditional-dance.html http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=100280 http://www.wattpad.com/106221-ronggeng-dukuh-paruk-ahmad-tohari DokumentasiHappy Salma "Ronggeng Dukuh Paruk" "Club Stereo" - Amsterdam, 01 Desember 2009 http://www.clubstereo.nl/photo.html Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/