Refleksi :    Memang harus dimandulkan, supaya bukti tidak memberatkan rezim 
kleptokratik!

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=13060

2010-01-14 
Pansus Mulai Dimandulkan



[JAKARTA] Penggantian sejumlah anggota Pansus Hak Angket Kasus Bank Century 
dinilai sebagai upaya pemandulan agar Pansus tidak bisa mengungkap tuntas 
skandal perbankan tersebut. Hal tersebut dikhawatirkan membuat hasil kerja 
Pansus bertentangan harapan rakyat. Demikian rangkuman pendapat yang dihimpun 
SP, Kamis (14/1), dari inisiator hak angket dari Fraksi PPP Kurdi Mukri, 
pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, dan Direktur Eksekutif Reform Institute 
Yudi Latif. 

Kurdi Mukri menyatakan, sejak awal dirinya sudah memprediksi ada upaya 
pemandulan Pansus. "Saya sangat prihatin terhadap pencopotan anggota Pansus 
yang kritis," katanya.

Dengan dicopotnya sejumlah anggota Pansus yang kritis, lanjutnya, dikhawatirkan 
tujuan untuk mengungkap skandal Bank Century, tidak akan tercapai. "Ini semua 
karena kuatnya kepentingan partai politik," katanya. 

Sedangkan, pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin 
Muhtadi mengemukakan penarikan anggota Pansus dari PAN dan PKB membuktikan 
telah terjadi "perang psikologis" antara Presiden SBY sebagai pengendali 
koalisi dengan mitranya. Penarikan itu juga membuktikan pernyataan SBY mengenai 
evaluasi mitra koalisi. Tujuannya agar mitra koalisi tidak kritis dan tajam 
menyikapi kasus Bank Century.


Pimpinan Parpol Ditekan

Ia menegaskan, SBY tidak bisa mengintervensi Pansus Century. Karena itu, cara 
yang diambil adalah dengan menekan elite-elite partai politik peserta koalisi. 
"Tekanan itu membuat pimpinan parpol tidak bisa tidur nyenyak, sehingga 
mengganti anggotanya di Pansus Century. Tindakan mereka seperti mencari muka 
terhadap SBY," katanya.

Tindakan pimpinan parpol itu, lanjut Burhanuddin, menunjukkan mereka masih 
loyal terhadap SBY, sekaligus menunjukkan koalisi parpol tetap solid. 

Meski demikian, dia menyayangkan penggantian itu karena menghilangkan daya 
kritis dalam Pansus, karena anggota yang menggantikannya tidak paham skandal 
Century. "Saya ragu hasil Pansus Century sesuai harapan rakyat. Pansus pada 
akhirnya hanya menjadi ladang bargaining politik," katanya. 

Senada dengannya, Yudi Latif menyatakan, tindakan menekan mitra koalisi 
terlihat sangat vulgar. "Pansus sebaiknya tetap fokus menyelesaikan skandal 
Century. Sangat berbahaya kalau hasilnya tidak sesuai harapan masyarakat," 
ujarnya. 

Sementara itu, sejumlah anggota Pansus dari partai koalisi telah diganti dan 
dikabarkan masih ada yang akan dicopot karena tekanan Partai Demokrat sebagai 
pimpinan koalisi. Dari informasi yang dihimpun SP, sedikitnya lima anggota 
Pansus yang telah dan akan diganti. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) 
akan mencopot Marwan Ja'far dan Anna Mu'awanah, Fraksi Partai Amanat Nasional 
(FPAN) akan menarik Chandra Tirta Widjaya dan Catur Sapto Edi, sedangkan Fraksi 
Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) akan mengganti Andi Rahmat. Pada umumnya 
mereka melontarkan pertanyaan tajam terhadap mantan Gubernur BI, Boediono dan 
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati. 

Terkait hal itu, beberapa anggota Pansus mengaku mendengar desas-desus 
pergantian rekan mereka sejak pekan lalu. Sebagian anggota menyatakan 
pergantian itu merupakan hal wajar dan ditentukan fraksi, tetapi beberapa di 
antaranya mengakui adanya tekanan dari Partai Demokrat. 

"Penggantian tersebut merupakan bentuk tekanan koalisi terhadap Pansus Century 
yang sudah dikhawatirkan sejak awal. Tapi kita harapkan PDI-P, Hanura, dan 
Gerindra, serta para inisiator hak angket tetap kompak," kata anggota Pansus 
yang menolak disebut namanya.

Sejak Rabu (13/1), Marwan Ja'far, telah diganti oleh Agus Sulistiono dan 
Chandra Tirta Widjaya telah resmi diganti Asman Abnur, sejak Senin (11/1). 
Sedangkan, Anna Mu'awanah mengakui ada pergantian anggota Pansus dan hal itu 
diberitahukan langsung Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. 

"Saya dikasih tahu ketua umum secara langsung, kemarin (Selasa, 12/1) malam. 
Katanya, ada pembagian tugas jadi saya akan diganti supaya lebih fokus ke 
komisi. Tapi SK-nya sampai sekarang belum turun," ujar Anna. 

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Mustafa 
Kamal mengatakan, pihaknya belum berencana mengganti anggota di Pansus Hak 
Angket Century. Berdasarkan evaluasi intenal terhadap empat anggota di Pansus, 
mereka telah menjalankan tugas dengan baik dan normal. "Jadi tidak ada rencana 
untuk mengganti mereka. Soal penggantian Andi Rahmat, itu hanya isu," kata 
Mustafa.

Ketika ditanya isu penggantian tersebut terkait dengan tekanan koalisi seiring 
dengan evaluasi kabinet yang akan dilakukan Presiden SBY, Mustafa menampiknya.

"Evaluasi kabinet tidak akan pengaruhi anggota DPR dari FPKS dalam menjalankan 
fungsinya, termasuk di Pansus Century. Kami percaya Presiden bijak dan bisa 
membedakan kabinet tidak berhubungan dengan DPR," ujarnya. [J-9/J-11/R-14]






<<4_1_8.gif>>

<<23_28_100.gif>>

Attachment: sig.jsp?pc=ZSzeb097&pp=GRfox000
Description: Binary data

Kirim email ke