Jawa Pos
  
[ Sabtu, 30 Januari 2010 ] 


Dua Puluh Perampok Jarah Gudang Sawit 
Raup Aset Senilai Rp 1 Miliar 


MEDAN - Kalau ada perampok dengan anggota terbanyak, bisa jadi gerombolan yang 
beraksi di Desa Paluh Gelombang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, ini 
memegang rekor. Setidaknya 20 perampok menjarah rumah dan gudang sawit milik 
Wahidin di Jalan Samanhudi, Kamis malam (28/1).

Dengan melibatkan banyak orang, gerombolan tersebut berhasil menangguk hasil 
besar. Korban mempekirakan kerugian yang diderita mencapai Rp 1 miliar.

Saat perampokan terjadi, gudang tersebut dijaga keponakan korban, Rusli, dan 
petugas keamanan Warsidi. Keduanya tidak berdaya menghadapi puluhan perampok 
bersenjata api dan tajam tersebut.

Mereka luput dari keberingasan gerombolan itu setelah lari tunggang-langgang 
saat para perampok mengobrak-abrik rumah dan gudang tersebut. ''Mereka datang 
seraya mengacungkan senjata tajam. Ada juga yang terlihat membawa senjata 
api,'' ungkap Warsidi saat melapor ke Polsekta Percut Sei Tuan kemarin (29/1).

Kepada petugas, Warsidi juga menyatakan gerombolan perampok itu menjarah habis 
seluruh barang berharga di lokasi. Di antaranya, puluhan kilo besi, kayu balok, 
mesin hidrolis, serta alat elektronik di rumah dan gudang. ''Nilainya sekitar 
Rp 1 miliar. Belum lagi uang yang saya tidak tahu nilainya,'' ungkapnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Jumainur yang diwakili Kanitreskrim Polsek Percut 
Sei Tuan Iptu Yon Edi Winara membenarkan adanya perampokan tersebut. Sampai 
kemarin penyelidikan terus dilakukan. Mereka juga berkoordinasi dengan Poltabes 
Medan. ''Kami masih menyelidik,'' ungkapnya.

Di Jambi, Rampok Bantai Suami-Istri 

Di Jambi, gerombolan perampok membantai suami-istri Nyaman-Sulami, warga Sungai 
Karang, Kecamatan Tujuh Koto Ilir, Kabupaten Tebo. Aksi mereka membuat sang 
suami yang berusia 45 tahun itu tewas. Sang istri, yang sepuluh tahun lebih 
mudah, kini kritis.

Kejadian itu berlangsung pukul 06.30 Kamis (28/1). Pasutri tersebut sedang 
dalam perjalanan ke pasar kalangan (pasar mingguan) di Dusun Tuo, Desa Balai 
Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir. Mereka berangkat dari rumah menggunakan motor 
Honda Revo nopol BH 5601 WN. 

Saat melintas di jalan sepi, di Km 11, Desa Sungai Karang, tiba-tiba motor 
mereka dicegat tiga orang tak dikenal. Nyaman terpaksa berhenti karena jalan 
dihadang. Begitu dia menghentikan motor, salah seorang pelaku mendekati dan 
langsung menghujamkan senjata tajam secara membabi-buta ke pinggangnya. Pelaku 
lain menusuk perut Sulami. 

''Mereka bergerak sangat cepat. Begitu motor kami berhenti, mereka langsung 
menusuk kam, sehingga tak bisa berbuat apa-apa,'' ungkap Sulami.

Setelah kedua korban tak berkutik, para pelaku langsung menggasak semua barang 
berharga milik korban. Mereka kemudian melarikan diri menggunakan sepeda motor 
milik korban ke arah areal PT Tebo Multi Agro di Kecamatan VII Koto Ilir. 

Sekitar sepuluh menit setelah kejadian, Johan, 35, juga warga Desa Sungai 
Karang, melintas di lokasi kejadian. ''Saat itu saya menemukan Sulami sedang 
memegang suaminya yang bersimbah darah sambil menangis.'' (min/amu/jpnn/ruk)






<<4_1_8.gif>>

Attachment: sig.jsp?pc=ZSzeb113&pp=GRfox000
Description: Binary data

Reply via email to